Dan telah datang penjelasan bahwasanya Malaikat tidak akan
pernah memasuki suatu rumah yang di dalamnya terdapat orang yang berjunub.
Apabila malaikat telah pergi, maka akan datanglah syaithan dari segala penjuru.
Oleh karena itu takutlah kamu jika engkau makan atau tidur dalam keadaan junub
sehingga engkau akan mengalami bahaya disebabkan hal yang demikian itu. Apabila
engkau tidak mampu untuk melakukan mandi jinabat seketika, maka berusahalah
agar engkau dapat mencuci farji dan berwudhu’.
Dan wajib bagi kamu untuk selalu memperbaharui wudhu’ pada
setiap mengerjakan shalat fardhu, dan berusahalah agar engkau selalu dalam
kondisi bersuci (menanggung wudhu) dan bersegeralah perbaharui wudhu apabila
engkau berhadats karena sesungguhnya wudhu’ adalah senjata orang Mukmin. Dan
manakalah senjata selalu berada di tangan, maka musuh pastilah akan selalu
menjauh darimu.
Dan sungguh telah datang seseorang menghadap kepada Syaikh
Abi Al-Hasan Asy-Syadzily RA untuk mengajarinya ilmu kimia, maka Syaikh
memerintahnya untuk mendampingi beliau selama satu tahun dengan syarat selalu
memperbaharui wudhu apabila berhadats, kemudian mengerjakan shalat dua raka’at.
Maka Syaikh akan mengajarinya ilmu kimia setelah itu.
Maka setelah sempurna
satu tahun, pergilah lelaki tersebut ke sebuah sumur dengan maksud hendak
mengambil air minum dari sumur itu, dan secara tiba-tiba dipenuhilah timba itu
dengan emas dan perak. Maka dibuanglah kembali emas dan perak itu ke dalam
sumur karena zuhudnya daripada emas dan perak tadi. Maka kembalilah lelaki
tersebut menghadap Syaikh Abi Al-Hasan Asy-Syadzily RA dan menceritakan apa
yang telah terjadi. Maka berkatalah Syaikh kepada orang itu, “Sekarang engkau
telah menjadi seorang ahli kimia. Dan Syaikh memerintahkannya untuk menyeru
manusia ke jalan Allah.
Dan hendaknya bagi kamu untuk mengerjakan shalat dua rakaat
setelah berwudhu’ dan jika engkau tidak mampu untuk melanggengkan bersuci maka
berusahalah engkau tidak meninggalkan wudhu ketika engkau duduk di dalam
masjid, dan ketika membaca Al-Qur’an, dan ketika mengkaji ilmu agama, dan
ketika duduk untuk berdzikir dan lain sebagainya dari beberapa amalan ibadah.
Dan apabila engkau mengerjakan wudhu atau mandi jinabat maka takutlah engkau
dengan hanya mengerjakan fardhunya saja, akan tetapi sebaiknya engkau juga
harus menjaga sunnah-sunnahnya pula.
Dan sebaiknya bagi kamu untuk mandi pada sebagian waktu
dengan niat membersihkan diri meskipun engkau tidak dalam keadaan jinabat. Dan
telah pula datang penjelasan tentang mandi tersebut seperti mandi pada hari
Jum’at maka menjadi suatu keharusan bagi kamu untuk melaksanakannya. Demikian
pula pada waktu-waktu yang lain. dan apabila telah selesai melaksanakan wudhu’
demikian pula mandi, maka ucapkanlah:
“Asy hadu An-Laa Ilaaha Illallaah wahdagu Laa Syariika lahu,
wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasuluh”.
Kitab Risalatul Muawwanah
Posting Komentar