Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Suara Indahmu Untuk Apa? (Bag. 1)

Suara Indahmu Untuk Apa? (Bag. 1)

Allah SWT berfirman, “Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.” (QS Fathir: 1). Mereka menafsirkannya dengan akhlak yang mulia dan suara yang indah.

Diriwayatkan dalam Hadis Nabi SAW bahwa beliau pernah bersabda, “Allah tidak pernah mengutus seorang nabi kecuali ia memiliki suara yang indah.” (HR Tirmidzi).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Allah SWT tidak pernah mendengarkan dengan serius terhadap sesuatu sebagaimana Dia mendengarkan seorang nabi yang memiliki suara yang indah.” (HR Bukhari-Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i dari Abu Hurairah).

Nabi SAW juga bersabda, “Sungguh Allah SWT lebih serius mendengarkan seorang pembaca al-Qur’an dengan suara merdu daripada seorang pemilik biduan perempuan mendengar nyanyian biduannya.” (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim dari Fudhalah bin Ubaid).

Dalam sebuah Hadis disebutkan, bahwa Nabi Dawud AS dianugerahi suara yang merdu sehingga ketika ia membaca Kitab Zabur, jin, manusia, binatangbuas dan burung khusyuk mendengarkan bacaannya. Bahkan seperti diriwayatkan dalam sebuah Hadis, bahwa kaum Bani Israel pernah berkumpul untuk mendengarkan suara Nabi Dawud, sementara itu ada empat ratus jenazah orang-orang yang telah mati di situ diboyong dari majelisnya. (Imam al-Hafizh al-Iraqi mengatakan, bahwa Hadis ini tak memiliki sumber yang jelas).

Sebagaimana pula diriwayatkan dan Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Sungguh Abu Musa diberi terompet (seruling) dan terompet keluarga Nabi Dawud AS karena ia telah diberi suara yang merdu.” (HR Bukhari-Muslim).

Disebutkan dalam sebuah Hadis, “Bahwa pada saat Pembukaan Kota Mekkah, Nabi SAW membaca surat al-Fath, beliau membaca panjang bacaan mad dan mengulanginya kembali.” (HR Bukhari-Muslim dan Abu Dawud dari Anas dan Ubaidillah bin Mughafal).

Dari Mu’adz bin Jabal, bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah SAW, “Andaikan aku tahu bahwa engkau orang yang mendengar, niscaya aku akan memperindah suaraku dalam membaca al-Qur’an.” (HR Muslim dan Nasa’i).

Diriwayatkan pula dari Nabi SAW yang bersabda, “Hiasilah al-Qur’an dengan suara kalian yang merdu.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim).

Hadis di atas dimungkinkan memiliki dua pengertian dan hanya Allah Yang Mahatahu:

Pertama, yang dimaksud Hadis di atas adalah menghiasi bacaan al-Qur’an dengan mengeraskan suara ketika membacanya, kemudian memperindah suara dan lagunya. Sebab al-Qur’an adalah Kalam Allah dan bukan makhluk, maka ia tidak perlu dihiasi dengan suara makhluk atau diperindah dengan lagu yang direkayasa.

Kedua, makna yang dimaksud dengan menghiasi bacaan al-Qur’an dengan suara yang indah adalah mendahulukan mana yang harus lebih dahulu dalam makna dan mengakhirkan mana yang harus di akhir, seperti dalam firman Allah SWT, “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya al-Kitab (al-Qur’an) dan Dia tidak menjadikan di dalamnya suatu yang menyimpang, sebagai bimbingan yang lurus.” (QS al-Kahfi: 1-2).

Artinya, dalam uslub mendahulukan mana yang harus didahulukan dan mengakhirkan mana yang terakhir adalah bahwa Allah SWT menurunkan al-Qur’an kepada hamba-Nya sebagai bimbingan yang lurus dan Dia tidak menjadikan suatu yang menyimpang (bengkok). Sementara ayat-ayat seperti ini banyak kita jumpai dalam al-Qur’an.


Allah SWT mencela suara yang tidak disukai (buruk), sebagaimana dalam firman-Nya, “Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS Luqman: 19). Tentu saja ketika Allah mencela suara yang buruk, Dia akan memuji suara yang indah.

Orang-orang bijak telah banyak berbicara tentang suara yang indah dan alunan lagu yang merdu. Misalnya Dzun-Nun  Rahimahullah pernah ditanya tentang suara yang bagus, maka ia mengatakan, “Itu adalah pembicaraan-pembicaraan dan isyarat-isyarat yang ditujukan kepada al-Haq yang dititipkan pada segala kebaikan.”




Syeikh Abu Nashr As-Sarraj
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger