Foto oleh Ramadhan |
Az-Zahir adalah grub rebana dari Pekalongan
yang di pimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf atau yang lebih
dikenal dikalangan kawula muda dengan sebutan Habib Bidin. Grub rebana ini
menggabungkan instrument musik yang menggunakan alat-alat rebana.
Mereka juga
mengaransement ulang lagu kelangan dari qasidah sholawat Astaghfirullah Robbal
Baroya sehingga lagu tersebut sangat di kenal oleh masyarakat dengan mudah.grub
vokal nya, selain bersuara merdu mereka juga sangat kreatif dalam membawakan
sebuah qasidah sholawat yang di lagukan.
Sebagai sebuah grup hadrah rebana yang sudah
terkenal, tentu mereka memiliki penggemar yang tersebar di beberapa kota yang
sering mereka kunjungi, tak terkecuali di Kudus. Para penggemar Grup rebana Az
Zahir serig disebut dengan nama Zahir Mania.
Foto oleh Ramadhan |
Para penggemar Az Zahir di Kudus
sangat banyak dan didominasi oleh kalangan anak-anak muda. Mulai dari koleksi
klip video hadrah, pernak-pernik grup rebana, jaket, peci, hingga MP3 hadrah
dimiliki oleh penggemar Zahir Mania di Kudus.
Untuk mewujudkan rasa kebersamaan, baru-baru
ini Zahir Mania Kudus mengadakan acara buka bersama di salah satu tempat
tinggal Zahir Mania daerah koordinasi Kaliwungu Kudus. Buka bersama yang
dihadiri sejumlah Zahir Mania baik ikhwan maupun akhwat tersebut berlangsung
pada hari Ahad 20 Mei 2018 mulai pukul 16.00 WIB di daerah Kedungdowo (Arah Utara
dari Indomaret Kedungdowo).
Selain buka bersama, acara tersebut juga
dimaksudkan untuk agenda selapanan Zahir Mania Kudus yang diisi dengan
pembacaan sholawat nabi dan bincang-bincang akrab untuk menjaga tali
silaturrahim antar sesama Zahir Mania Kudus.
Foto oleh Ramadhan |
Acara yang berlangsung sederhana tersebut
berakhir dengan makan buka puasa bersama dengan menu yang sederhana pula. Salah
seorang Zahir Mania Kudus, Ramadhan, mengharapkan acara seperti ini dapat tetap
berlangsung di kemudian hari. “Alhamdulillah acara buka bersama Zahir Mania
Kudus berjalan dengan lancar, semoga selalu istiqomah”, ungkapnya.
Acara pun selesai ba’da sholat maghrib
berjmaah. Para peserta kemudian pulang
menju ke kediaman masing-masing untuk menjalankan sholat tarawih.
“Tarawihnya
di tempat masing-masing mas, karena banyak anggota perempuan yang ikut hadir.
Jika tarawih bersama di Kedungdowo dikhawatirkan pulangnya kemalaman”, pungkas
Ramadhan.
Posting Komentar