Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Jihadnya Seorang Istri

Jihadnya Seorang Istri

(وَجَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،  فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَا وَافِدَةُ النِّسَاءِ) أي رسولهن  (إِلَيْكَ) لأسألك عن نصيبهن من الجهاد (هَذَا الْجِهَادُ كَتَبَهُ اللهُ)  أي أوجبه (عَلَى الرِّجَاِل، فَإِنْ يُصَيَّبُوْا) بتشديد الياء المفتوحة  ميني للمجهول أي إن أصابهم الجرح (أُجِرُوْا) أي أثيبوا ثوابا عظيما  (وَإِنْ قُتِلُوْا) في الجهاد (كَانُوْا أَحْيَاءً عِنْدَ رَبِّهِمْ) أي  ذوى  منه.

Telah datang seorang kepada Rosulillah SAW, ia berkata  pada Rosul: "Ya Rosulallah,aku adalah utusan dari para isteri datang  kepadamu untuk menanyakan perihal jihad bagi para isteri, Jihad  diwajibkan atas kaum laki-laki, bila mereka terluka, mereka diberikan ganjaran yang sangat besar, dan bila mereka gugur, maka sungguh mereka  tetap hidup disisi tuhannya.

وروي {أَنَّ اللهَ تَعَالى < ص 8  > يَطَّلِعُ عَلَيْهِْم، وَ يَقُولُ: سَلُوْنِي مَا شِئْتُمْ،  فَيَقُوْلُوْنَ: يَا رَبَّنَا كَيْفَ نَسْأَلُكَ، وَنَحْنُ نَسْرَحُ فِي  الْجَنَّةِ فِيْ أَيُّهَا شِئْنَا ؟ فَلَمَّا رَأوْا  أَنْ لاَ يُتْرَكُوْا  مِنْ أَنْ يُسْأَلُوْا شَيْئًا قَالُوْا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرُدَّ  أَرْوَاحَنَا إِلَى أَجْسَادِنَا فِيْ الدُّنْيَا نَقْتُلْ فِيْ  سَبِيْلِكَ}. وذلك لما رأوا من النعيم. (يُرْزَقُوْنَْ) أي من ثمار الجنة.

Diriwayatkan bahwa allah mempersilahkan syuhada untuk memohon. Allah berfirman : "Mohonlah kalian padaku apa yang kalian inginkan". Syuhada menjawab : "Ya Robb...bagaimana kami akan memohon padaMU  sementara kami sudah bisa berada dalam syurga kapan saja kami mau"  (ketika syuhada menyadari bahwa mereka diberikan kesempatan untuk  memohon pada Allah,maka mereka pun berkata). Syuhada berkata: "Kami  memohon padaMU untuk mengembalikan ruh kami pada jasad-jasad kami  didunia,hingga kami bisa berjihad kembali dijalanMU (para syuhada  meminta demikian karena mereka telah menyaksikan dan mengalami betapa  besar ni'mat yang mereka dapatkan karena gugur dimedan perang) Mereka  diberikan rizqi dari buah-buahan syurga.

روى ابن عباس أنه صلى  الله عليه وسلم قال: {أَرْوَاحُ الشُّهَدَاءِ فِيْ أَجْوَافِ طُيُوْرٍ  خُضْرٍ تَرِدُ أَنْهَارَ الجَنَّةِ، وَتَأْكُلُ مِنْ ثِمَارِهَا،  وَتَأْوِيْ إِلىَ قَنَادِيْلَ مُعَلَّقَةٍ فِيْ ظِلِّ العَرْشِ}  (وَنَحْنُ  مَعَاشِرَ النِّسَاءِ نَقُوْمُ عَلَيْهِمْ) أي بالخدمة ونعينهم على ما هم  عليه. فقوله: “نحن” مبتدأ، وجملة “نقوم” خبره. وقوله: “معاشر” منصوب على  الإختصاص أي أخص معاشر النساء (فَمَا لَنَا مِنْ ذَلِكَ ؟) أي أجر الجهاد  بالجرح والقتل

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rosulallah telah  bersabda : Arwah para syuhada itu berada dalam perutnya burung yang  hijau,mereka dibawa melintasi sungai-sungai di syurga, mereka makan dari  buah-buahan syurga,dan mereka diajak hinggap di lampu-lampu yang  tergantung dibawah naungan Arsy. Para isteri itu berkata lagi :" Dan kami, sekalian para isteri mujahidin, kami membantu mereka untuk  menyiapkan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan perang, Lalu apa bagian  kami dari ganjaran jihad tersebut".

(فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى  اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَبْلِغِيْ مَنْ لَقِيْتِ مِنَ النِّسَاءِ،  أَنَّ طَاعَةَ الزَّوْجِ وَاعْتِرَافاً بِحَقِّهِ) أي إقرارا به (يَعْدِلُ  ذَلِكَ) أي يماثل الجهاد ويقوم مقامه (وَقَلِيْلٌ مِنْكُنَّ مَنْ  يَفْعَلُهُ) أي طاعة الزوج والإعتراف بحقه. رواه البزار والطبراني.

Maka Rosulullah menjawab : "Sampaikanlah perkataanku kepada mereka,Bahwa  sesungguhnya taat kepada suami dan mengakui hak-haknya itu dapat  mengimbangi/menyamai ganjaran jihadnya para suami. Dan hanya sedikit dari  kalian yang mengerjakannya (taat dan mengakui hak suami).  HR Al-Bazzaari dan Imam Thobrony.

قال الله تعالى في سورة النساء: {لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا  وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ} أي للرجال ثواب بسبب ما عملوا  من الجهاد، وللنساء ثواب مما اكتسبن من حفظ فروجهن وطاعة الله وطاعة  أزواجهن، فالرجال والنساء في الأجر في الآخرة سواء، وذلك أن الحسنة تكون  بعشر أمثالها، يستوى في ذلك الرجال والنساء، وفضل الرجال على النساء إنما  هو في الدنيا. كذا قاله الشربيني في تفسيره.

Allah berfirman dalam surat An-Nisaa :   "Bagi laki-laki adalah bagian dari apa yang mereka kerjakan,dan bagi wanita adalah bagian dari apa yang mereka kerjakan".  (bagi laki-laki mereka mendapat balasan serta ganjaran jihad,dan bagi  para wanita / isteri mendapat ganjaran dari apa yang mereka kerjakan yaitu  dari memelihara farjinya/kehormatannya, taat kepada Allah dan kepada  Suaminya. Ganjaran laki-laki dan wanita di akhirat adalah sama, demikian  karena satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat,da itu sama bagi  laki-laki dan wanita.  Dan fadhl atau kelebihan laki-laki atas wanita itu hanya terjadi di dunia. Demikian keterangan dalam tafsir Syirbiny.

     (وَكَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: شَرُّ خِصَالِ  الرِّجَالِ) أي صفاتهم (خَيْرُ خِصَالِ النِّسَاءِ: الْبُخْلُ) بفتح الباء  والخاء المعجمة، أو بضم وسكون، وهو منع السائل مما يفضل   (وَالزَّهْوُ) أي  الإعجاب بالنفس (وَالْجُبْنُ) أي ضعف القلب

Sayyidina Ali k.w berkata :  Seburuk-buruknya sifat laki-laki adalah sebaik-baiknya sifat wanita, yaitu :Bakhil,sombong dan malas/lemah hati.

(فَإِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا كَانَتْ بَخِيْلَةً حَفِظَتْ مَالَهَا وَ مَالَ زَوْجِهَا،

Bila seorang isteri bakhil/pelit,maka ia memelihara/menjaga hartanya dan harta suaminya.

وَإِذَا كَانَتْ مَزْهُوَّةً) أي متكبرة (اسْتَنْكَفَتْ) أي امتنعت من  (أَنْ تُكَلِّمَ) أي المرأة (كُلَّ أَحَدٍ بِكَلاَمٍ لَيِّنٍ مُرِيْبٍ) أي  موقع في التهمة

Dan bila seorang isteri berlaku sombong, maka ia mencegah untuk berbicara pada setiap orang dengan kata-kata yang lembut.

(وَإِذَا كَانَتْ جَبَّانَةً) أي ضعيفة القلب. والأفصح: “جَبّان” بدون  التاء (فَرِقَتْ ) بكسر الراء أي خافت (مِنْ كُلِّ شَيْءٍ، فَلَمْ تَخْرُجْ  مِنْ بَيْتِهَا) أي محل إقامتها (وَاتَّقَتْ) أي تجنبت (مَوَاضِعَ  التُّهَمِ) أي الظنون (خيْفَةً مِنْ زَوْجِهَا). وقال داود عليه السلام:  {المَرْأَةُ السُّوْءُ عَلَى بَعْلِهَا كَالحمل الثَّقِيْلِ عَلَى الشَيْخِ  الْكَبِيْرِ. والمَرْأَةُ الصَالِحَةُ كَالتَّاجِ الْمُرَصَّعِ  بِالذَهَبِ، كُلّمَا رَآهَا قَرَّتْ عَيْنُهُ بِرُؤْيَتها}.

Dan  bila seorang isteri sedang mengalami "down" / lemah hati, maka ia akan  merasa takut dari semua perkara, hingga ia tidak berani keluar  rumah / tempat tinggalnya, dan menjauhi hal-hal yang mengundang prasangka  buruk dari orang lain karena takut akan suaminya. Nabi Dawud AS berkata : "Seorang isteri yang buruk bagi suaminya laksana pikulan yang sangat  berat bagi orang yang sudah tua renta. dan isteri yang sholihah laksana  mahkota yang berteteskan emas,ketika suami memandangnya, maka bahagia dan  tentram serta nyaman dengan memandangnya". Wallohu a'lam.



fb.com/notes/1536986046324198 Dikutip oleh PISS-KTB dari Kitab Syarah Uqu’udul Lujain
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger