(وَجَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَا وَافِدَةُ النِّسَاءِ) أي
رسولهن (إِلَيْكَ) لأسألك عن نصيبهن من الجهاد (هَذَا الْجِهَادُ كَتَبَهُ
اللهُ) أي أوجبه (عَلَى الرِّجَاِل، فَإِنْ يُصَيَّبُوْا) بتشديد الياء المفتوحة
ميني للمجهول أي إن أصابهم الجرح (أُجِرُوْا) أي أثيبوا ثوابا عظيما
(وَإِنْ قُتِلُوْا) في الجهاد (كَانُوْا أَحْيَاءً عِنْدَ رَبِّهِمْ) أي
ذوى منه.
Telah datang seorang kepada Rosulillah
SAW, ia berkata pada Rosul: "Ya Rosulallah,aku adalah utusan dari
para isteri datang kepadamu untuk menanyakan perihal jihad bagi para
isteri, Jihad diwajibkan atas kaum laki-laki, bila mereka terluka, mereka
diberikan ganjaran yang sangat besar, dan bila mereka gugur, maka sungguh
mereka tetap hidup disisi tuhannya.
وروي {أَنَّ اللهَ تَعَالى < ص 8 >
يَطَّلِعُ عَلَيْهِْم، وَ يَقُولُ: سَلُوْنِي مَا شِئْتُمْ، فَيَقُوْلُوْنَ:
يَا رَبَّنَا كَيْفَ نَسْأَلُكَ، وَنَحْنُ نَسْرَحُ فِي الْجَنَّةِ فِيْ
أَيُّهَا شِئْنَا ؟ فَلَمَّا رَأوْا أَنْ لاَ يُتْرَكُوْا مِنْ أَنْ
يُسْأَلُوْا شَيْئًا قَالُوْا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرُدَّ أَرْوَاحَنَا إِلَى
أَجْسَادِنَا فِيْ الدُّنْيَا نَقْتُلْ فِيْ سَبِيْلِكَ}. وذلك لما رأوا من
النعيم. (يُرْزَقُوْنَْ) أي من ثمار الجنة.
Diriwayatkan bahwa allah
mempersilahkan syuhada untuk memohon. Allah berfirman : "Mohonlah kalian
padaku apa yang kalian inginkan". Syuhada menjawab : "Ya
Robb...bagaimana kami akan memohon padaMU sementara kami sudah bisa
berada dalam syurga kapan saja kami mau" (ketika syuhada menyadari
bahwa mereka diberikan kesempatan untuk memohon pada Allah,maka mereka
pun berkata). Syuhada berkata: "Kami memohon padaMU untuk
mengembalikan ruh kami pada jasad-jasad kami didunia,hingga kami bisa
berjihad kembali dijalanMU (para syuhada meminta demikian karena mereka
telah menyaksikan dan mengalami betapa besar ni'mat yang mereka dapatkan
karena gugur dimedan perang) Mereka diberikan rizqi dari buah-buahan
syurga.
روى ابن عباس أنه صلى الله عليه وسلم قال:
{أَرْوَاحُ الشُّهَدَاءِ فِيْ أَجْوَافِ طُيُوْرٍ خُضْرٍ تَرِدُ أَنْهَارَ
الجَنَّةِ، وَتَأْكُلُ مِنْ ثِمَارِهَا، وَتَأْوِيْ إِلىَ قَنَادِيْلَ
مُعَلَّقَةٍ فِيْ ظِلِّ العَرْشِ} (وَنَحْنُ مَعَاشِرَ النِّسَاءِ
نَقُوْمُ عَلَيْهِمْ) أي بالخدمة ونعينهم على ما هم عليه. فقوله: “نحن”
مبتدأ، وجملة “نقوم” خبره. وقوله: “معاشر” منصوب على الإختصاص أي أخص معاشر
النساء (فَمَا لَنَا مِنْ ذَلِكَ ؟) أي أجر الجهاد بالجرح والقتل
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa
Rosulallah telah bersabda : Arwah para syuhada itu berada dalam perutnya
burung yang hijau,mereka dibawa melintasi sungai-sungai di syurga, mereka
makan dari buah-buahan syurga,dan mereka diajak hinggap di lampu-lampu
yang tergantung dibawah naungan Arsy. Para isteri itu berkata lagi
:" Dan kami, sekalian para isteri mujahidin, kami membantu mereka
untuk menyiapkan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan perang, Lalu apa
bagian kami dari ganjaran jihad tersebut".
(فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
أَبْلِغِيْ مَنْ لَقِيْتِ مِنَ النِّسَاءِ، أَنَّ طَاعَةَ الزَّوْجِ
وَاعْتِرَافاً بِحَقِّهِ) أي إقرارا به (يَعْدِلُ ذَلِكَ) أي يماثل الجهاد
ويقوم مقامه (وَقَلِيْلٌ مِنْكُنَّ مَنْ يَفْعَلُهُ) أي طاعة الزوج
والإعتراف بحقه. رواه البزار والطبراني.
Maka Rosulullah menjawab :
"Sampaikanlah perkataanku kepada mereka,Bahwa sesungguhnya taat
kepada suami dan mengakui hak-haknya itu dapat mengimbangi/menyamai
ganjaran jihadnya para suami. Dan hanya sedikit dari kalian yang
mengerjakannya (taat dan mengakui hak suami). HR Al-Bazzaari dan Imam
Thobrony.
قال الله تعالى في سورة النساء: {لِلرِّجَالِ
نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ} أي
للرجال ثواب بسبب ما عملوا من الجهاد، وللنساء ثواب مما اكتسبن من حفظ
فروجهن وطاعة الله وطاعة أزواجهن، فالرجال والنساء في الأجر في الآخرة سواء،
وذلك أن الحسنة تكون بعشر أمثالها، يستوى في ذلك الرجال والنساء، وفضل
الرجال على النساء إنما هو في الدنيا. كذا قاله الشربيني في تفسيره.
Allah berfirman dalam surat An-Nisaa :
"Bagi laki-laki adalah bagian dari apa yang mereka kerjakan,dan
bagi wanita adalah bagian dari apa yang mereka kerjakan". (bagi
laki-laki mereka mendapat balasan serta ganjaran jihad,dan bagi para
wanita / isteri mendapat ganjaran dari apa yang mereka kerjakan yaitu
dari memelihara farjinya/kehormatannya, taat kepada Allah dan kepada
Suaminya. Ganjaran laki-laki dan wanita di akhirat adalah sama, demikian
karena satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat,da itu sama bagi
laki-laki dan wanita. Dan fadhl atau kelebihan laki-laki atas
wanita itu hanya terjadi di dunia. Demikian keterangan dalam tafsir Syirbiny.
(وَكَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
يَقُوْلُ: شَرُّ خِصَالِ الرِّجَالِ) أي صفاتهم (خَيْرُ خِصَالِ النِّسَاءِ:
الْبُخْلُ) بفتح الباء والخاء المعجمة، أو بضم وسكون، وهو منع السائل مما
يفضل (وَالزَّهْوُ) أي الإعجاب بالنفس (وَالْجُبْنُ) أي ضعف القلب
Sayyidina Ali k.w berkata :
Seburuk-buruknya sifat laki-laki adalah sebaik-baiknya sifat wanita,
yaitu :Bakhil,sombong dan malas/lemah hati.
(فَإِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا كَانَتْ بَخِيْلَةً حَفِظَتْ مَالَهَا
وَ مَالَ زَوْجِهَا،
Bila seorang isteri bakhil/pelit,maka
ia memelihara/menjaga hartanya dan harta suaminya.
وَإِذَا كَانَتْ مَزْهُوَّةً) أي متكبرة
(اسْتَنْكَفَتْ) أي امتنعت من (أَنْ تُكَلِّمَ) أي المرأة (كُلَّ أَحَدٍ
بِكَلاَمٍ لَيِّنٍ مُرِيْبٍ) أي موقع في التهمة
Dan bila seorang isteri berlaku
sombong, maka ia mencegah untuk berbicara pada setiap orang dengan kata-kata
yang lembut.
(وَإِذَا كَانَتْ جَبَّانَةً) أي ضعيفة القلب. والأفصح: “جَبّان”
بدون التاء (فَرِقَتْ ) بكسر الراء أي خافت (مِنْ كُلِّ شَيْءٍ، فَلَمْ
تَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهَا) أي محل إقامتها (وَاتَّقَتْ) أي تجنبت (مَوَاضِعَ
التُّهَمِ) أي الظنون (خيْفَةً مِنْ زَوْجِهَا). وقال داود عليه السلام:
{المَرْأَةُ السُّوْءُ عَلَى بَعْلِهَا كَالحمل الثَّقِيْلِ عَلَى الشَيْخِ
الْكَبِيْرِ. والمَرْأَةُ الصَالِحَةُ كَالتَّاجِ الْمُرَصَّعِ
بِالذَهَبِ، كُلّمَا رَآهَا قَرَّتْ عَيْنُهُ بِرُؤْيَتها}.
Dan bila seorang isteri sedang
mengalami "down" / lemah hati, maka ia akan merasa takut dari
semua perkara, hingga ia tidak berani keluar rumah / tempat tinggalnya, dan
menjauhi hal-hal yang mengundang prasangka buruk dari orang lain karena
takut akan suaminya. Nabi Dawud AS berkata : "Seorang isteri yang buruk
bagi suaminya laksana pikulan yang sangat berat bagi orang yang sudah tua
renta. dan isteri yang sholihah laksana mahkota yang berteteskan
emas,ketika suami memandangnya, maka bahagia dan tentram serta nyaman
dengan memandangnya". Wallohu a'lam.
fb.com/notes/1536986046324198
Dikutip oleh PISS-KTB dari Kitab Syarah Uqu’udul Lujain
Posting Komentar