Konfercab NU Kudus 2019 telah berakhir pada hari Ahad 3 Maret 2019. Acara tersebut juga telah memilih Romo KH. Ulil Albab Arwani sebagai Rois Syuriyah PCNU Kudus dan drs. H. Asyrofi Masitho sebagai Ketua Tanfidziyah PC NU Kudus periode 2019 – 2024.
Dalam Konfercab yang didahului berbagai acara, banyak hal
yang didapatkan untuk kemajuan organisasi islam terbesar di Indonesia tersebut.
Sebelum Konfercab diselenggarakan pada hari Ahad, terlebih dahulu diadakan
seminar pra Konfercab pada 2 Maret 2019. Seminar Pra Konfercab Nahdlatul
Ulama Kudus ditujukan dalam rangka mengembangkan harokah dan potensi kader
Nahdliyyin. kegiatan tersebut berlangsung di SMK NU Maarif 1 Kudus dan dihadiri
oleh Bupati kudus, Perwakilan dari Wakil Gubernur Jateng, dan kader-kader NU
Kudus.
Dalam seminar tersebut, Ketua PCNU Kudus drs. Abdul Hadi,
seperti yang kami kutip dari Dinas Kominfo Kudus, mengatakan bahwa dirinya
berharap dengan adanya seminar yang diadakan ini nantinya akan mendapatkan
kesepakatan bersama tentang bagaimana NU kita kedepan, kita harus menggali
potensi-potensi yang ada diseluruh aspek Nahdlatul Ulama termasuk kader
Nahdliyyin untuk menjadi pribadi yang aswaja apalagi mengingat organisasi NU
ini telah didirikan oleh tokoh-tokoh yang dapat kita jadikan suri tauladan yang
baik, dengan perjuangan kita semua sampailah saat ini NU menuju 1 abad.
Bupati Kudus, HM. Tamzil juga mengatakan bahwa dirinya adalah
kader NU yang ditugaskan sebagai eksekutif. Menurut beliau banyak kader NU yang
juga ditugaskan di lembaga legislatif, dan yudikatif.
Konfercab PCNU Kudus kali ini juga membahas pendirian
Perguruan Tinggi NU di Kudus yang belum terealisasikan. Rois Syuriah PCNU
Kudus, KH. Ulil Albab Arwani menuturkan pihaknya masih memiliki hutang program kerja
yang belum terlaksana. Program kerja yang belum terlaksana yakni pendirian
perguruan tinggi dan rumah sakit. Selain itu, pihaknya juga menyinggung bahwa
ketua PCNU yang baru diharapkan muncul dari kader muda. Tak hanya itu, Gus Bab
memberi wejangan agar pemimpin NU Kudus kedepan memiliki kriteria seperti
pintar, jujur, punya banyak waktu dan ikhlas. "Tentu dalam kepemimpinan
kami masih terdapat kekurangan, yakni pendirian perguruan tinggi dan rumah
sakit. Kami berharap pimpinan NU kedepan dipegang orang yang muda, pintar,
jujur, kober (punya waktu) dan ikhlas," imbuhnya, seperti yang kami
peroleh dari Diskominfo Kudus.
Sementara itu, rencana pendirian perguruan tinggi tersebut
hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian dan akan segera dibangun dalam
waktu dekat. Cita-cita tersebut selaras dengan komitmen pemkab Kudus untuk
menjadikan Kudus sebagai pusat pendidikan di Pantura Timur. “Mudah-mudahan,
pada era saya pendirian kampus dapat berjalan lancar dan dapat selesai,” harap
beliau.
Posting Komentar