Penyakit yang satu ini begitu mudahnya terjangkit pada diri
seseorang. Bisa datang melalui televisi, bisa pula melalui kegiatan arisan,
berbagai pertemuan, sekedar obrolan di warung belanjaan, bahkan melalui
pengajian. Untuk menghindarinya juga tak begitu mudah, mengharuskan
kita ekstra hati-hati.
1. Berbicara Sambil Berfikir
Cobalah untuk berpikir sebelum berbicara, perlukah saya mengatakan hal ini? dan
kembangkan menjadi, apa manfaatnya? Apa mudharatnya?. Berarti, otak harus
senantiasa digunakan, dalam keadaan sesantai apapun. Seperti Rasulullah saw,
yang biasanya memberi jeda sesaat untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan
orang.
2. Berbicara Sambil Berzikir
Berzikir di sini maksudnya selalu menghadirkan ingatan kita kepada Allah SWT.
Ingatlah betapa buruknya ancaman dan kebencian Allah kepada orang yang
ber-ghibah. Bawalah ingatan ini pada saat berbicara dengan siapa saja, dimana
saja dan kapan saja.
3. Tingkatkan rasa Percaya Diri
Orang yang tidak percaya diri, suka mengikut saja perbuatan orang lain,
sehingga ia mudah terseret perbuatan ghibah temannya. Bahkan ia pun berpotensi
menyebabkan ghibah, karena tak memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri
sehingga lebih senang memperhatikan, membicarakan dan menilai orang lain.
4. Buang Penyakit Hati
Kebanyakan ghibah tumbuh karena didasari rasa iri dan benci, juga
ketidakikhlasan menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih
beruntung daripada kita. Dan kalau dirinya kurang beruntung, diapun senang
menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih sengsara dari pada dirinya.
5. Posisikan Diri
Ketika sedang membicarakan keburukan orang lain, segera bayangkan bagaimana
perasaan kita jika keburukan kita pun dibicarakan orang. Seperti hadis yang
menjanjikan bahwa Allah akan menutupi cacat kita sepanjang kita tidak membuka
cacat orang lain, sebaliknya tak perlu heran jika Allah pun akan membuka cacat
kita di depan orang lain jika kita membuka cacat orang.
6. Hindari, ingatkan, diam atau pergi Hindarilah segala sesuatu yang
mendekatkan kita pada ghibah.
Seperti acara-acara bernuansa ghibah di televisi
dan radio. Juga berita-berita koran dan majalah yang membicarakan kejelekan
orang. Jika terjebak dalam situasi ghibah, ingatkanlah mereka akan kesalahannya.
Jika tak mampu, setidaknya anda diam dan tak menanggapi ghibah tersebut. Atau
anda memilih hengkang dan menyelamatkan diri.
Ida S. Widayati
Posting Komentar