قال فلما أراد الله تعالى
أن ينفخ في أدم الروح أمرها بأن تدخل اليه من رأسه ولذلك سمي الرأس يافوخا ويروى أن
الروح امتنعت من الدخول الى أدم فقالت يا رب كيف أدخل الى مكان مظلم فناداها جل وعلا
ثلاث مرات وهي تأبى فدخلت في جسده كرها فأوحى الله اليها لو دخلت طائعه لخرجت طائعة
ولكن سبق لك في علمى من الأزل أن تدخلى كرها وتخرجي كرها فلما دخلت الروح الى دماغه
استدارت فيه مائة عام ثم نزلت على عينيه فأبصرتا فنظر إلى جسده وهو صلصال كالفخار ثم
نزلت الى منخريه فشم الهواء فتنفس فعطس فنزلت الروح الى فمه ولسانه فألهمه الله حمده
فقال الحمد لله رب العالمين فقال الله له يرحمك ربك يا أدم وهذا لك ولذريتك ولذلك سّن
تشميت العاطس وروى لما حمد الله آدم قال تعالى لهذا خلقتك يا آدم ثم نزلت الروح الى
صدره وأضلاعه وبطنه فصار آدم ينظر إلى الروح وهي تنتقل وكلما انتقلت الى عضو يصير لحما
وعظما وروحا ودما فلما بلغت الروح الى ركبته أخذ يعالج القيام فلم يقدر عليه فقال الله
تعالى) خلق الأنسان من عجل) فلما عمت الروح سائر جسده قام وتحرك وتمايل وقد تمت خلقته
بأذن الله من يحي العظام وهي رميم
Ibnu Abbas RA berkata lagi: “Ketika Allah SWT hendak meniupkan ruh pada jasad Adam
AS, maka Allah mengutus ruh itu agar masuk pada tubuh Adam dari kepala.
Sehingga kepala dinamakan juga yafukha.”
Awalnya ruh tersebut meolak, enggan untuk masuk dan mengadu
pada Allah: “Wahai Tuhan,
bagaimana mungkin saya masuk pada tempat yang gelap.”Lantas Allah SWT memanggilnya 3 kali, tapi ruh tidak
menghiraukanNya. Hingga akhirnya dimasukkanlah ia dalam jasad Adam AS secara
paksa. Allah berfirman padanya: “Andai
engkau mau masuk dengan tulus niscaya ketika keluarmu juga tulus. Tetapi IlmuKu
sudah tertera sejak zaman azali bahwa engkau masuk secara paksa, maka saat
keluar pun harus dipaksa.”
Disaat ruh masuk pada ruang otak, ia berputar-putar sampai
100 tahun. Lalu turunlah ia ke dua mata sehingga bisa melihat, lalu dilihatlah
pada jasadnya yang masih berupa bongkahan batu bata. Kemudian ruh turun ke
lubang hidung, bernafaslah ia menghirup udara dan bersin. Lalu ruh pun turun ke
mulut dan lisan, saat itu Allah mengilhamkan kepadanya untuk memuji.
Akhirnya berkatalah lisan: “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin”
(segala puji milik Tuhan semesta alam). Allah pun menjawab: “Yarhamuka Rabbuka Ya Adam Hadza Laka
Walidzurriyyatika.” (Tuhanmu
merahmatimu wahai Adam. Ini utukmu dan anak-cucumu). Maka disunnahkan untuk
mendoakan orang yang bersin.
Riwayat lain dikatakan bahwa ketika Nabi Adam AS memuji
Allah SWT (hamdalah), maka Allah SWT menjawab: “Karena inilah Aku ciptakan engkau wahai Adam.”
Lalu ruh itu turun lagi ke dada, tulang rusuk dan perut.
Maka Adam AS pun dapat melihat ruh itu terus berpindah-pindah. Setiap kali ruh
itu pindah, maka jadilah daging, tulang, ruh dan darah. Disaat ruh sudah sampai
di lutut maka Adam AS tergesa-tega untuk berdiri tapi tidak mampu. Maka Allah SWT
Berfirman, sebagaimana dalam QS. al-Anbiya’
ayat 37:
خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ
عَجَلٍ
“Manusia
telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.”
Dan tatkala ruh sudah merata ke seluruh jasad maka Adam AS
bisa bergerak, berdiri tergontai dan sempurnalah ciptaan Allah dengan izinNya,
Dzat Yang Maha Menghidupkan tulang-tulang yang telah hancur.
Diambil dari Kitab “Bada-i’ az-Zuhur fi Waqa-i’ ad-Duhur” Karya Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abubakar
As-Suyuthiy (PISS-KTB)

Posting Komentar