Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Bagaimana Mengenal Allah?

Bagaimana Mengenal Allah?

Sesungguhnya mengenal Allah adalah perkara yang teragung dalam agama karena seluruh amal ibadah seseorang tidaklah sah kecuali telah mengenal Allah yang wajib disembah. Sebagaimana yang dituturkan oleh al Imam al Ghazali:

ﻻ ﺗﺼﺢ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺇﻻ ﺑﻌﺪ ﻣﻌﺮﻓﺔ ﺍﻟﻤﻌﺒﻮﺩ

"Tidak sah ibadah (seorang hamba) kecuali telah mengenal Tuhan yang wajib disembah."

Karena agungnya mengenal Allah para ulama memprioritaskan ilmu tersebut dari pada ilmu-ilmu selainnya. Ketika al Imam asy Syafi'i ditanya tentang ilmu tersebut beliau menjawab:

ﺍَﺗْﻘَﻨَّﺎ ﺫَﺍﻙَ ﻗَﺒْﻞَ ﻫَﺬَﺍ

"Kami terlebih dahulu menguasai ilmu tersebut sebelum ilmu ini (ilmu fiqh)."

Karena agungnya ilmu tersebut al Imam Abu hanifah mengkhususkan karyanya dalam penjelasan ilmu tersebut dan menamakannya "al Fiqhu al Akbar" fikih yang besar. Karena agungnya hal tersebut nabi memprioritaskan dirinya dengan lebih mengetahuinya dari yang lain, beliaupun bersabda:

ﺇِﻧِﻲ ﺃَﻋْﻠَﻤُﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﻠّٰﻪِ ﻭَﺍَﺧْﺸَﺎﻛُﻢْ ﻟَﻪُ

"Sesungguhnya aku lebih mengenal Allah dari pada kalian dan lebih takut kepada-Nya dari pada kalian."

Rasulullah yang lebih mengetahui dan mengenal Allah memberikan kita kaidah dalam mengenal Allah bahwa Allah tidak bisa difikirkan dan dibayangkan. Rasul bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh al Hafizh abu al Qasim al Anshari dalam Syarhu al Irsyad:

ﻻَ ﻓِﻜْﺮَﺓَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺏِّ

"Allah tidak bisa difikirkan."

Akidah inilah yang diajarkan oleh para ulama kita seperti al Imam Ahmad bin Hanbal dan Dzu an Nun al Mishri. Mereka berkata:

ﻣَﻬْﻤَﺎ ﺗَﺼَﻮَّﺭْﺕَ ﺑِﺒَﺎﻟِﻚَ ﻓَﺎﻟﻠّٰﻪُ ﺑِﺨِﻼَﻑِ ﺫَﻟِﻚَ

"Apapun yang terlintas dalam fikiranmu, maka Allah tidak seperti itu."

Jika ada pertanyaan, lantas bagaimana cara kita mengenal Allah? Maka jawablah dengan perkataan al Imam ahmad al Rifa'i:

ﻏَﺎﻳَﺔُ ﺍْﻟﻤَﻌْﺮِﻓَﺔِ ﺑِﺎﻟﻠّٰﻪِ ﺍﻹِﻳْﻘَﺎﻥُ ﺑِﻮُﺟُﻮْﺩِﻩِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺑﻠِﺎَ ﻛَﻴْﻒِِ ﻭَﻻَ ﻣَﻜَﺎﻥْ

"Puncak pengetahuan hamba kepada Allah adalah meyakini keberadaan-Nya tanpa "kaif" (disifati dengan sifat makhluk) dan tanpa tempat."

Mengenal Allah adalah dengan mengetahui sifat-sifat yang wajib ada bagi Allah, mengetahui sifat-sifat mustahil bagi Allah dan sifat-sifat yang layak bagi Allah. Mengenal Allah adalah dengan meyakini Allah ada tidak bertempat, tidak berarah dan tidak disifati dengan sifat makhluk, bukan dengan membayangkan dan memikirkannya.

Ketahuilah saudara saudaraku orang yang membayangkan Allah kemudian menyembah-Nya, orang tersebut sama dengan penyembah berhala, sama-sama menyembah makhluk. Yang satu menyembah pikiran yang sudah dibentuk dengan batu atau semisalnya dan yang satu lagi menyembah bentuk yang berada difikirannya. Jika seseorang mati dalam aqidah ini maka benar-benarlah ia menjadi orang yang merugi.



Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB (PISS-KTB)
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger