Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Etika Makan dan Menjaga Makanan (2)

Etika Makan dan Menjaga Makanan (2)


Dan takutlah dirimu dalam memperbanyak makan dan bersangatan dalam kekenyangan karena sesungguhnya meskipun makanan tersebut dari barang yang halal maka hal itu merupakan permulaan dari keburukan. Dan termasuk bahaya perut kenyang adalah mengerasnya hati dan rusaknya kecerdasan dan keragu-raguan pikiran dan malas menjalankan ibadah dan lain sebagainya dari beberapa bahaya. 

Dan jalan tengah (sedang) dalam hal makan adalah jika engkau menahan diri dari makanan sedangkan engkau sangat menginginkannya dan tidak sekali-kali mengulurkan tangan mengambil makanan kecuali engkau sangat membutuhkannya dengan keinginan yang benar. Dan tanda dari keinginan yang benar adalah jika engkau merasa ingin terhadap semua jenis makanan (tanpa membeda-bedakannya).
 
Dan berkasih sayanglah terhadap keluargamu dan apabila engkau menghendaki hendak menggauli isterimu maka bacalah ayat Wahuwalladzii khalaqa minal maa’i basyaran …Al-ayat. dan yang lebih utama dari kamu apabila kamu mau menikah. Dan boleh saja meninggalkannya (tidak menikah) apabila dirasa hal itu lebih membawa keselamatan bagi agamanya dan lebih baik bagi hatinya dan lebih menyatukan fikirannya. 

Dan dimakruhkan dengan sangat bagi orang yang tidak menikah jika ia memikirkan hal tentang wanita yang membawa hati dan fikiran untuk condong kepadanya (wanita). Dan bagi orang yang dicoba dengan hal yang demikian sedangkan ia tidak mampu menahannya, maka wajib baginya melakukan puasa karena sesungguhnya puasa dapat menghancurkan syahwat.
 
Dan apabila engkau berniat untuk masuk ke kamar mandi untuk keperluan buang air besar maupun kecil, maka kenakanlah alas kakimu dan tutuplah kepalamu dan dahulukan kaki kirimu ketiak masuk dan dahulukan kaki kanan ketika keluar. Dan ucapkan ketika memasuki kamar mandi Bismillah Allahumma inny a’udzubika minal khubutsi wal khabaaits. Dan ketika keluar mengucapkan Ghufraanaka Alhamdulillahilladzii adzhaba ‘annyl adza wa’afany. Dan janganlah engkau berdzikir kepada Allah dalam keadaan yang demikian kecuali hanya di dalam hati. Dan janganlah engkau membawa sesuatu yang padanya tertulis asma -Nya yang demikian ini dikarenakan mengagungkan-Nya. Dan janganlah engkau bercakap-cakap kecuali terpaksa (darurat).
 
Dan janganlah engkau angkat pakaianmu kecuali sebatas engkau takut akan terkena najis padanya dan tutuplah sekiranya orang tidak dapat melihatmu dan berusahalah menjauh sekira orang tidak memndengarmu atau mencium bau kotoran, dan janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika buang hajat. Dan janganlah engkau buang hajat pada air yang menggenang meskipun volumenya banyak kecuali karena terpaksa dan tidak pula buang air ke dalam tanah berlubang dan tempat bertiupnya angin (sehingga bahunya mengganggu orang lain). Semua itu adalah kehati-hatian dalam buang air di mana kebanyakan adzab kubur adalah disebabkan olehnya.
 
Dan apabila engkau bersin maka jagalah suaramu dan tutuplah mulutmu dan ucapkanlah AlhamduliLlahi Rabbil Alamiin
 
Dan suatu keharusan bagimu untuk menutupi tempat makanan dan minuman dan menutup pintu rumah terlebih ketika tidur dan ketika meninggalkan rumah. Dan janganlah sekali-kali engkau tidur sehingga telah mematikan semua api di dalam rumah dari lampu, dan lain-lain. Dan apabila di pagi hari engkau dapati tempat air dan makan minum telah terbuka terbuka maka janganlah engkau meminum air yang berada di dalamnya dan janganlah engkau pergunakan air itu selain untuk keperluan membersihkan najis karena air tersebut suci akan tetapi dalam penggunaannya mengandung bahaya.
 
Telah memperingatkan Syaikh Ibnu Araby dalam kitab futuhaat:
“Sesungguhnya dalam keadaan malam hari ada hal yang penting yaitu turunnya beberapa penyakit. Apabila terdapat tempat makan/minum yang terbuka maka masuklah penyakit itu. Dan karena itulah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam memerintahkan untuk menutup tempat air dan makan minum. Dan apabila engkau tidak mendapati sesuatu untuk menmutupi semua itu maka sebutlah asma Allah dan bertawakallah kepada Allah sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berserah diri.”
 


Risalatul Muawanah

Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger