Pada
suatu hari Sayidina Ali Karamallaahu Wajhah, berkhutbah di hadapan kaum
Muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba berdirilah
seseorang ditengah-tengah jamaah sambil berkata, “Ya Amirul Mu’minin, mengapa do’a
kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Ud’uuni
astajiblakum” (berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu).
Sayidina
Ali menjawab, “Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan
hal, yaitu :
Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi
tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada mamfaatnya
keimananmu itu.
Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi
engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah
dari keimananmu itu?
Engkau membaca Al Qur’an yang diturunkan melalui
Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan.
Engkau berkata, “Sami’na wa aththa’na (Kami mendengar
dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatnya.
Engkau menginginkan syurga, tetapi setiap waktu
melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti
keinginanmu itu?
Setiap saat engkau merasakan kenikmatan yang diberikan
oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya.
Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya
berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia
musuh bagi(mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak
golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang nyala-nyala” (QS. Al
Faathir : 6). Tetapi kau musuhi syetan dan bersahabat dengannya.
Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di
depan mata, tetapi kau sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela
daripada dia.
Nah,
bagaimana mungkin do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan
jalan do’a tersebut. Bertaqwalah kepada Allah, shalihkan amalmu, bersihkan
batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah
do’amu itu.
M. Syafi'i
Posting Komentar