Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Hakikat Kemerdekaan (1)

Hakikat Kemerdekaan (1)

Tidak ada yang pantas kita ucapkan selain rasa syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nyalah segenap komponen masyarakat dan bangsa kita dapat merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus. 

Peristiwa ini sangat bersejarah karena tahun 1945 yang lalu para pemimpin bangsa, bersama seluruh lapisan masyarakat, telah mendeklarasikan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa berdaulat yang berhak menentukan nasibnya sendiri dan telah terbebas dari belenggu penjajahan asing. Kemerdekaan yang diraih merupakan hasil dari sebuah proses perjuangan yang sangat panjang, yang bergelimang dengan darah dan air mata, dan dihiasi dengan pengorbanan yang luar biasa, baik harta maupun nyawa. Semuanya, demi meraih cita-cita dan harapan masa depan yang lebih baik.

Kemerdekaan pada dasarnya merupakan sesuatu yang sangat emosional bagi bagi setiap pribadi maupun bangsa. Kemerdekaan merupakan hak yang sangat asasi dan bersifat fundamental dalam kehidupan. Jika kemerdekaan individu terganggu, maka dengan serta merta ia akan berusaha merebut kembali kemerdekaannya. Kemerdekaan itu akan men- jadikan hidup menjadi lebih berarti dan bermakna, manakala diisi dan dihiasi dengan nilai-nilai, norma-norma, dan amal yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.

Ajaran Islam adalah ajaran yang sangat menghormati kemerdekaan setipa individu dan bangsa. Islam memandang bahwa manusia adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan merdeka sehingga segala bentuk penindasan dan eksploitasi terha- dap kemerdekaan setiap individu dan bangsa sangat ditentang oleh ajaran Islam. Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi kemerdekaan terhadap setiap manusia yang lahir ke dunia, meskipun memiliki berbagai perbedaan latar belakang, suku, kekayaan, kedudukan, status sosial, maupun atribut keduniaan lainnya. Rasul dengan tegas menyatakan dalam sebuah sabdanya: ''Wahai sekalian manusia, kalian semua berasal dari Adam, dan Adam diciptakan dari tanah. Tidaklah orang Arab lebih mulia daripada orang non-Arab, tidak pula orang kulit putih lebih baik daripada orang kulit hitam, kecuali ketakwaannya.''

Adalah suatu sunnatullah bahwa manusia diciptakan dengan beragam karakter dan latar belakang. Bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Namun, adanya perbedaan tidak otomatis menjadikan suatu bangsa menjadi lebih baik dari bangsa lainnya. Allah SWT menciptakan kita berbeda-beda dengan tujuan agar kita saling mengenal dan saling berinteraksi atas dasar prinsip persamaan. ”Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat:13). Kemudian seseorang atau suatu bangsa dibanding dengan individu/bangsa lainnya hanya ditentukan oleh satu indikator: ketakwaan kepada Allah SWT. Semakin tinggi derajat ketakwaan suatu bangsa, maka akan semakin mulia bangsa tersebut. 

Bangsa yang bertakwa akan senantiasa mendapat rahmat dan karunia-Nya. Sebaliknya semakin kufur suatu bangsa, maka akan semakin hina bangsa tersebut. Allah pun akan menurunkan bangsa yang kufur dengan berbagai limpahan azab dan kesulitan hidup, seperti dikisahkan dalam (QS. An-Nahl: 112) ''Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah. karena itu, Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.''kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.''




Dikutip oleh M. Syafi'i dari khutbah jumat
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger