"Ya Tuhanku, wujudkanlah diriku ini sebagaimana ahlul
qurbi yakni orang2 yang sangat dekat dengan Mu, memasuki lembah hakekat,
senantiasa memandang sifat2 Mu, merasa cukup dengan Mu, sehingga berserah diri
kepada Mu."
Munajat ke-2
"Hantarkanlah penempuhanku ini, sebagaimana yang
ditempuh oleh Ahlul Jadz yaitu Orang majzdub, yang jiwanya senantiasa terfokus
kepada Mu, dengan pandangan penuh rasa butuh terus-menerus kepada Mu."
Munajat ke-3
"Ya Tuhanku, cukupkanlah diriku ini dengan pengaturan
dari Mu. Biarlah Engkau yang mengatur, bukan menurut pilihan seleraku.
Jikalaupun aku memiliki keinginan sesuatu, janganlah sedikit pun keinginanku
mengalahkan pengaturan Mu. Agar aku tidak lagi mengeluh pada Mu. Sehingga aku
pun tidak harus menerjemahkan kata-kata lagi. Saya ingin merasa cukup pada
pengetahuan Mu, karena engkau lebih tahu, cukup pula dengan pengaturan Mu yang
lebih sempurna. Mengikuti teladan Nabi Ibrahim AS, hingga aku kembali kepada Mu
dalam segala hal dengan pilihan Mu, bukan pilihanku. Aku tidak ingin memandang
pilihanku sehingga aku tetap bersama Mu, menuju kepada Mu dan kembali terhadap
pilihan terbaik Mu. Cukupkanlah melalui pilihan Mu dibanding pilihanku.
Letakkanlah diriku di pusat tempat yang terdesak, membuat aku sangat butuh
kepada Mu."
Munajat ke-4
"Ya Tuhanku, keluarkanlah diriku dari kehinaan hawa
nafsuku. Sucikanlah diriku daripada keraguan dan syirikku dengan terus menerus.
Ketika rasa hina nafsuku ini Engkau keluarkan, tentu aku akan senantiasa lebih
dekat dengan Engkau, sehingga Engkau betul-betul dipatuhi dan tidak
dimaksiati."
Ada 2 sifat nafsu yaitu Sabuiyah (sadis) dan Syahwiyah
(Hewaniyah). Jika kita ridha pada nafsu, maka muncul Maksiat, Syahwat, dan Ghafalat.
Namun ketika hilang ridha itu atau kontra terhadap nafsu, maka yang muncul
adalah Taat, kendali diri, dan sadar
Munajat ke-5
"Sucikanlah diriku dari keraguan dan kesyirikanku,
sebelum aku lepas dari jasadku. Karena keduanya membuatku jauh dan terhalang
dari Mu. Maka hanya kepada Mu lah aku memohon pertolongan dibalik perubahan
dunia yang luar biasa cepat ini mempengaruhi diriku. Maka tolonglah aku atas
segalanya, karena engkau lebih tahu mana yang paling baik. Maka didalam fadlol
Mu, aku berharap sangat senang, ingin senantiasa terkait, dekat, dan terikat
oleh Mu."
Munajat ke-6
"Tuhan, hanya kepada Mu aku berserah diri, karena itu
bebaskanlah diriku. Jangan Engkau jauhkan diriku dari Mu. Aku hanya bisa diam
di pintu Mu. Karena itu, janganlah Engkau tolak walaupun Engkau berhak
menolakku."
Munajat ke-7
"Jikalau engkau melihat amal dan hatiku, tentu yang
terlihat hanyalah gombal. Dan hanya kepadaMu lah aku memohon dalam setiap
pergantian waktu, masa, rasa dan pikiran. Apakah situasi itu kelihatan ringan
atau berat, jangan Engkau buat aku benar-benar bangkrut dan tak berarti apaa-apa.
Aku memohon kepadaMu dari hamparan kemurahanMu bukan hamparan perbuatanku.
Karena seringkali cacianku terhadap diriku sendiri membuat aku membisu. Tiba-tiba
aku bisa berkata karena kemurahanMu yang terhampar. Tiba-tiba ketika aku
melihat sifat-sifatku, aku sangat putus asa. Tapi, tiba-tiba anugerahMu
membuatku bangkit dan berhasrat kembali. Sedangkan KemurahanMu sama sekali
tidak membutuhkan syarat."
Munajat ke-8
"Hanya kepadaMu lah aku memohon, wahai Dzat Yang Maha
Pemurah, Engkau lah Tuhan Yang Maha Kaya, maka jauhlah Engkau dari mengambil
keuntungan. Apalagi Engkau pasti tidak butuh kepadaku."
Munajat ke-9
"Ya Tuhanku, Maha RidhaMu sungguh sangat suci.
Bagaimana mungkin Engkau memberi ridha kepadaku gara-gara ada sesuatu dariku,
pasti tidak. Akulah yang sangat fakir, karena yang saya anggap bagus selama ini
tidak lain adalah tumpukan keburukan. Dan selama ini yang saya anggap hakekat
demi hakekat, tidak lebih dari pengakuan-pengakuan ku saja. Aku ini memang
tempatnya keburukan dan pengakuan, karena sifatku dalam setiap kondisi apapun
tetap kurang dan tetap cacat. Sedangkan Engkau sempurna dengan sendirinya
maupun sifat-sifat, nama-nama, dan tindakanMu. Wahai Yang Maha Murah."
DR KHM Luqman Hakim dalam Kajian Sufi Rutin di Masjid Bank
Indonesia 2014

Posting Komentar