Apakah Puasa Daud ada batas waktu pelaksanannya? Dalam kaidah fiqih dijelaskan “maa kaana
aktsaru fi’lan kaana aktsaru fadhlan”, sehingga kalaupun mampu dilakukan
sepanjang hayat tentu lebih bagus ketimbang dalam jangka waktu tertentu,
Dalam keterangan di sebuah Kitab Adariwayat Hadits yang menyatakan bahwa Nabi
Daud tidak membatasi puasanya kecuali di Bulan Rajab
إنَّ أَفْضَلَ الصِّيَامِ صِيَامُ أَخِي دَاوُد كان يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ
يَوْمًا وكان دَاوُد يَصُومُ
من غَيْرِ تَقْيِيدٍ بِمَا عَدَا رجب ( ( ( رجبا ) ) ) من الشُّهُورِ
(Alfataawii alfiqhiyah kubro II/54)
Saat terjadi benturan antara puasa ala nabi Daud dan puasa senin kamis
(misalkan pas hari senin/kamis mestinya bila menyesuaikan siklus puasa daudnya
dia ifthoor/ tidak puasa, padahal senin dan kamis termasuk hari yang disunahkan
puasa) yang afdhol menurut Imam Romli menjalani puasa senin dan kamis
وسئل الشهاب م ر عمن يصوم يوماً ويفطر يوماً فوافق يوم فطره يوماً مما يطلب
صومه كيوم الاثنين أو الخميس هل فطره أفضل أم صومه ولا يخرج بذلك عن صوم يوم وفطر
يوم ؟ فأجاب بأن الأفضل صومه ولا يخرج به عما ذكر اه م د .
(Tuhfah alHabiib III/156)
Artinya dua-dua jalan dan bisa di kerjakan bersama-sama, nanti pas hari puasa Daud kebetulan hari senin/kamis, niatkan puasa senin/kamis sekalian. Jika kebetulan pada saat puasa Daud lagi tidak puasa tapi bertepatan hari senin/kamis,
jalankan saja puasa senin/kamisnya sesuai keterangan kitab di atas.
Begitu juga saat siklus puasa daudnya berbenturan dengan berpuasa di hari
jumat yang padahal menyendirikan puasa hari jumat hukumnya makruh, maka baginya
juga tidak di makruhkan puasa pada hari jumat
( قَوْلُهُ وَإِنَّمَا زَالَتْ الْكَرَاهَةُ بِضَمِّ غَيْرِهِ إلَيْهِ ) (
قَوْلُهُ إذَا وَافَقَ عَادَةً ) أَيْ : كَأَنْ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ
يَوْمًا فَوَافَقَ يَوْمَ صَوْمِهِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ نِهَايَةٌ وَمُغْنِي
وَإِيعَابٌ
(Tuhfah alHabiib XIV/87)
Ust. Masaji Antoro (PISS-KTB)

Posting Komentar