Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Kisah-kisah Teladan (1)

Kisah-kisah Teladan (1)


Memenangkan yang Lemah

Ketika Khalifah al-Mahdi sedang duduk bersama beberapa orang, tiba-tiba masuk seseorang membawa sepasang sandal yang dibungkus dengan sapu tangan. Orang itu berkata kepada Khalifah, "Wahai Amirul Mukminin, sandal Rasulullah SAW ini aku hadiahkan kepada engkau."

Khalifah berkata, "Bawalah ke sini."

Khalifah memegang sandal tersebut, didekatkan ke wajahnya dan diciumnya. Kemudian pemilik sandal itu diberinya uang sepuluh ribu dirham.

Setelah orang tersebut pergi Khalifah berkata kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya, "Apakah kalian mengira aku tidak tahu bahwa sebenarnya Rasulullah SAW tidak pernah melihat sandal yang dibawa orang tadi, apalagi memakainya? Tetapi seandainya aku mendustakannya, tentu dia akan berkata kepada masyarakat bahwa aku menolak menerima sandal Rasulullah SAW. Orang-orang yang akan membenarkan omongannya lebih banyak daripada yang tidak. Akhirnya masyarakat tidak akan percaya lagi bahwa kemenangan ada di pihak yang lemah. Oleh karena itu, aku membeli omongannya dan aku rasa bahwa tindakanku adalah tepat."

Teladan yang Baik

Al-Hasan dan al-Husein, putra Sayidina Ali bin Abi Thalib RA, pergi ke mesjid dan menjumpai seorang tua yang sedang berwudhu lalu shalat. Ternyata wudhu dan shalat orang tua itu terlihat kurang sempurna. Hasan dan Husein ingin memperbaiki dan meluruskannya, tetapi khawatir menyinggung perasaannya.

Akhirnya mereka sepakat untuk memakai cara pendekatan. Di hadapan orang tua tersebut mereka berdebat, masing-masing mengatakan bahwa dialah yang lebih benar wudhu dan shalatnya. Mereka lalu meminta orang tua itu untuk menilainya.

Lalu mereka masing-masing melakukan wudhu dan shalat. Setelah orang tua itu melihat tata cara berwudhu dan shalat mereka, dia mengoreksi dirinya dan menyadari bahwa wudhu dan shalatnya ternyata cacat serta tidak sesempurna kedua pemuda itu. Maka dia berkata kepada keduanya, "Alangkah baiknya wudhu dan shalat kalian, serta alangkah baiknya tuntunan dan bimbingan kalian kepadaku. Semoga Allah memberkahi kalian."


Kisah Umar Ibnul Khattab dengan Seorang Anak

Amirul Mukminin Umar RA, melewati kerumunan anak-anak yang sedang bermain-main. Ketika melihat beliau, mereka semuanya lari, kecuali seorang anak kecil yang tetap berdiri di depannya.

Umar RA bertanya, "Hai anak, mengapa kamu tidak lari seperti kawan-kawanmu?"

Anak kecil itu menjawab? "Wahai Amirul Mukminin, aku tidak berbuat dosa, mengapa aku harus takut kepada engkau? Jalan yang engkau lalui juga tidak sempit, maka mengapa aku harus melapangkannya untuk engkau?"

Umar RA merasa senang dengan kecerdasan dan kecerdikan anak itu.



Dari berbagai sumber
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger