Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Berlindunglah Pada Allah Dari Bisikan Syaitan

Berlindunglah Pada Allah Dari Bisikan Syaitan


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ
(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah SAW, "Bisa saja syaitan datang diantara kalian dan membisikkan: siapa yang mencipta ini?, siapa yang mencipta itu?, hingga syaitan berkata: siapa yang mencipta Tuhan Mu? Jika sampai pada hal itu maka berlindunglah (Ta'awwudz) pada Allah, dan hentikan pemikiran itu” (Shahih Bukhari)

Sang Nabi SAW mengajari kita lewat hadits ini. Syaitan itu bisa datang berusaha untuk menipu kita, seakan – akan bisikan yang baik awalnya tapi akhirnya jahat. Syaitan berkata “man khalaqa kadza?” siapa yang membuat seperti ini? Jawaban kita “Allah”. Siapa yang membuat siang bisa terbit, bumi berputar? Jawaban kita “Allah Allah Allah”. Terus syaitan bertanya “man khalaqa kadza?” siapa yang mencipta begini? “man khalaqa kadza?” siapa yang mencipta begitu? Siapa yang mencipta manusia dari sperma menjadi manusia yang sempurna? Jawaban kita “Allah Allah”.

Lalu syaitan menjebak kita dengan pertanyaan “man khalaqa Rabb? Siapa yang menciptakan Allah? Syaitan membenturkan logika kepada iman, ketika iman dibenturkan kepada logika. Inilah jahatnya syaitan yang diperingatkan oleh Sayyidina Muhammad SAW. Rasul SAW sudah tahu ini tipuan syaitan yang akan berbuat begitu. Jadi Rasul SAW berkata “kalau sampai ada dihatimu perkataan “siapa yang menciptakan Tuhanmu?”, “falyasta’idz billah walyantahi” maka segeralah berlindung kepada Allah dan berhentilah dari pemikiranmu. Karena pemikiranmu sudah dimasuki syaitan. Seperti ini kalau seandainya kita berfikir “kok disuruh jangan berfikir?” orang bertanya tentang Tuhanku? “boleh boleh” tapi kalau sampai pada pertanyaan siapa yang mencipta Tuhanku? Tidak boleh berfikir lagi, berhentilah.

Kenapa tidak boleh memakai logikamu? Jawabannya kira – kira begini. Hal orang yang sudah ada yang lebih tahu padanya dan berpengalaman, jangan sesekali kita melanggarnya kalau orang itu sangat kita percaya. Kita punya teman, ini dari Sidney Australia Syekh Muhammad Abdullah. Misalnya kita datang ke Sidney, kita tidak tahu ada 10 makanan mana yang halal tapi ada satu yg haram, mana yang haram? Beliau berkata itu yang piringnya hijau boleh, yang piringnya merah boleh, yang piringnya kuning boleh, itu yang piringnya hitam jangan dimakan itu racun. Coba dengan logika kita, kita makan atau tidak makan? Tidak makan karena kita percaya kepada orang yang bicara. Yang mencobanya adalah orang yang bodoh dan orang yang mencobanya adalah orang yang terjerumus ke dalam jahatnya racun tersebut.

Demikian pula yang percaya kepada Sayyidina Muhammad SAW. Rasul berkata “kalau sudah alam pemikiranmu bertanya bagaimana penciptaan ini? bagaimana penciptaan itu? terus ikuti, boleh dalami boleh pelajari sampai kepada terbenturnya nanti syaitan berkata “siapa yang mencipta Tuhanmu?” Berhenti, kata Rasul. “falyasta’idz billah walyantahi”. Minta perlindungan kepada Allah, “wahai Allah lindungi aku dari kejahatan tipuan syaitan, tipuan – tipuan logika yang menjerumuskan aku dari kejauhan tauhid”. Jauhilah pemikiran - pemikiran itu, sebagaimana kita mendengar teman kita yang mengatakan itu racun, jangan dicoba karena kita percaya kepada teman kita. Dan orang yang paling berhak dipercaya adalah Sayyidina Muhammad SAW. Sudah banyak bukti – bukti bahwa sunnah beliau SAW adalah ajaran yang paling modern dari semua ajaran. Saya sudah banyak sampaikan kepada Saudara-saudara yang dimuliakan Allah.

ketika para pendosa mencari lagi cara kembali kepada pengampunan Illahi dan mereka dibentur oleh bisikan – bisikan syaitan yang mengatakan “betapa api neraka menantimu dan orang – orang sepertimu ini memang pantasnya di neraka, jangan sekali – kali berangan – angan bisa mencium bau surga”. Inilah bisikan – bisikan syaitan, jauhi itu dari kita karena rata-rata kita adalah pendosa. Beda kalau kita ini orang yang shalih, yang sudah siang dan malam tak pernah terlintas berbuat dosa apalagi memperbuatnya. Boleh berfikir “jangan – jangan amal pahalaku ini tidak diterima oleh Allah?” karena sudah banyak beramal. Kalau belum ada amalnya berfikir demikian maka ia menjatuhkan dirinya pada kehancuran. Beramal tidak, terus tenggelam dalam dosa.

Jadi ada hadits nabawiy dan ayat Alqur’an yang diperuntukkan bagi orang – orang yang sudah banyak sekali beramal. Ada tuntunan Illahiyah untuk mereka, sudah terlalu banyak amalnya kalau tidak dibimbing kepada hal – hal yang membuat mereka risau akan azab Allah, mereka akan sombong sedangkan mereka tidak akan bisa mencium surga adalah orang yang mempunyai sebutir debu sifat sombong dalam hatinya. Siapa orang yang punya sifat sombong dihadapan Allah? Orang yang merasa banyak beramal.

Kalau orang yang tidak punya amal, kerjanya siang dan malam adalah dosa, apa yang mau disombongkan dihadapan Allah Jalla Wa Alla? Allah ingin menyelamatkan itu maka turunlah tandzir (peringatan). Turunlah ayat – ayat yang bercerita tentang siksa Allah, kemurkaan Allah, azab Allah, kemarahan Allah. Kenapa? karena mereka sudah taat kepada Allah SWT, jangan sampai tergoda oleh syaitan. Kita orang yang siang dan malam penuh dosa, lantas kita terus mempelajari hal – hal seperti ini. Yang ada kita akan keluar dari Islam karena bisikan syaitan. wal iyya dzubillah. Daripada memilih agama model begini, lebih baik aku pilih agama yang lain saja. Susah – susah ibadah juga belum tentu diterima, susah – susah orang beramal pahala kalau ditakdirkan masuk neraka akan tetap masuk neraka. Akhirnya beramal tidak, taubat tidak, dosa terus berjalan, semakin jauh dari Islam dan inilah yang sangat dimurkai dan dirisaukan oleh Sayyidina Muhammad SAW.

Oleh sebab itu muncul kelompok muslimin dimasa sekarang ini yang sedikit – sedikit orang berbuat apa dikatakan syirik. Memuliakan ulama syirik, memuliakan shalihin syirik, ziarah syirik, terus muslimin ini bingung, harus berbuat apa? Sudah dijawab oleh Nabi Muhammad SAW, riwayat Shahih Bukhari “wallahi inniy laa akhaafu an tusyrikuu ba’di …” Demi Allah, aku tidak takut syirik menimpa kalian kaum muslimin namun kekayaan yang membuat kalian berebutan.

Maksudnya bukan tidak ada, banyak orang muslim yang keluar dari Islam tapi tidak dirisaukan oleh Sang Nabi SAW. Yang dirisaukan adalah kekayaan yang membuat kalian saling berebutan, saling hantam untuk memperebutkannya. Kita lihat negara muslim sekarang, yang paling kaya di dunia ini, berani membayar puluhan ribu orang – orang non muslim dari Amerika, dibayar untuk memerangi saudara muslimnya sendiri. Demi apa? Demi uang dan harta. Ini yang ditakutkan Sayyidina Muhammad SAW.

Oleh sebab itu teruslah mengalir dalam keindahan Illahi. Rasul SAW bersabda mengenai kemuliaan para shalihin. Jika kalian bersama para shalihin, perbanyak doa. Rasul SAW bersabda diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam kitabnya Adabul Mufrad “alaa unabbi’ukum bi khiyarikum?” maukah kalian kuberitahu orang yang paling baik diantara kalian? Siapa mereka ya Rasulullah? Rasul berkata “idza ru-uu dzukirallah” jika kalian lihat wajahnya, membuat kalian asyik dan ingat kepada Allah. Buat kalian ingin berbuat baik, wajah seperti itu, itulah orang – orang yang paling baik dari umatku, kata Rasul SAW.


Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger