قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ ، قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيَهُوْد وَالنَّصَارَى ، قَالَ فَمَنْ ؟
“ Sungguh kalian ( banyak diantara ummatku ) yang akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, lalau sehasta demi sehasta . Kami ( para sahabat ) berkata : “ wahai Rasulullah, kebiasaan orang sebelum kami maksudnya siapa?, Yahudi dan Nasrani kah?, rasul bersbada: “ siapa lagi kalau bukan mereka ? “ ( Shahih Al Bukhari ).
Maka ummat ini semakin hari akan terus mengikuti adat non muslim dan akan semakin jauh dari sunnah Nabi Muhammad SAW, meskipun seandainya non muslim itu masuk ke lubang biawak niscaya mereka akan ikut juga ke lubang biawak . Maksudnya meskipun itu adalah hal-hal yang hina maka akan diikuti juga oleh sebagian orang dari ummat beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam , maka ketika itu para sahabat bertanya, “ siapa mereka yang akan diikuti oleh ummatmu kelak di akhir zaman , apakah mereka yahudi dan nashrani kah “ ? maka rasul menjawab : “ kalau bukan mereka siapa lagi “
Kebiasaan-kebiasaan baik dari non muslim itu boleh diikuti , tetapi kebiasaan-kebiasaan buruk tidak dibenarkan untuk diikuti , sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul melewati orang Yahudi yang berpuasa ‘asyura ( tanggal 10 Muharram ) maka ditanya oleh Rasul (SAW) : “ kenapa kalian puasa wahai orang-orang yahudi “ ? maka orang yahudi menjawab : “ kami berpuasa karena hari ini hari keselamatan Musa “ , maka rasul menjawab : “ kami juga lebih berhak memuliakan Musa daripada kalian” , maka Rasul SAW juga memerintahkan ummatnya untuk puasa ‘Asyura .
Bukankah ini juga mengikuti adat yahudi ? , tapi tentunya ada manfaat dan kemuliaannya, padahal nabi Musa juga termasuk orang yang berada di bawah payung nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam , yang telah disumpah oleh Allah untuk setia kepada nabi Muhammad dalam firman-Nya :
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آَتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
( آل عمران : 81 )
“ Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “ketika Aku memberikan kitab dan hikmah kepada kalian (wahai para Nabi), lalu seorang rasul muncul (Nabi Muhammad SAW di akhir zaman) dan membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian mesti sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya, apakah kalian setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” mereka menjawab : “ kami berjanji” . (lalu Allah berfirman) : kalau begitu bersaksilah kalian ( para nabi ) dan Aku menjadi saksi bersama kalian” . ( QS. Al Imran : 81 ).
Seluruh nabi adalah pendukung nabi Muhammad SAW, di masa mereka masing-masing telah mendakwahkan bahwa akan datangnya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum beliau SAW lahir ke muka bumi. Maka jelas sudah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berbijaksana atas hal-hal yang bermanfaat dan boleh diikuti , tetapi yang tidak bermanfaat jangan diikuti seperti yang telah disabdakan nabi SAW memasuki lubang biawak , maksudnya adalah mengikuti hal-hal ynag tidak bermanfaat seperti memakai anting di hidung atau di lidahnya , hal ini tidak membawa manfaat mengapa diikuti ?. Namun, sebagian dari ummat Islam mengikutinya , sebagian diantara ummat terdahulu ada yang homoseksual, lesbian dan lainnya maka ummat di zaman sekarang ada yang mengikutinya , wal’iyazubillah . Semoga Allah menjaga kita semua dari maksiat .
Semakin kedepan semakin banyak orang-orang yang menginginkan hal-hal seperti mulia tersebarluas , mereka menginginkan juga orang-orang yang memusuhi nabi semakin banyak , supaya yang mengaku nabi semakin banyak , supaya yang mengaku Tuhan semakin banyak , yang mengaku malaikat semakin banyak , mereka ingin semua itu ada .
Maka tugas kita sebagai pengikut sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak boleh sekedar diam, tapi masing-masing mempunyai cara, ada yang dengan cara terjun ke politik, kalau kita tidak terjun ke politik, kita berjalan dengan manhaj (tuntunan) Guru mulia kita , kita tetap membenahi umat dengan kedamaian , dengan ketenangan , dengan zikir , dengan shalawat, dengan budi pekerti yang baik.
Seandainya dicontohkan satu saudara kita jatuh ke jurang dan tersangkut hampir jatuh ke dalamnya, ketika itu ada dua orang yang mau menolong , yang satu dengan cara turun langsung ke jurang untuk menolong, sedangkan yang satu lagi dengan cara menurunkan tali, keduanya sama-sama ingin menolong tetapi dengan cara yang berbeda . Jadi jangan saling menyalahkan karena sama-sama untuk menyelamatkan Islam . Kaum muslimin muslimat berjalan dengan caranya sendiri tanpa ada permusuhan dengan siapapun , yang masih mengakui “ Laa ilaaha illallah Muhammadurrasulullah “ maka mereka masih saudara kita , jika ia baik maka ia lebih kita cintai , jika ia jahat , fasiq , zhalim dan selalu bermaksiat maka kita ajak dan doakan ia agar mendapat hidayah , itulah budi pekerti sayyidina Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam .
Keadaan yang telah disampaikan nabi terjadi saat ini, kebanyakan ummat beliau telah menjauh dari sunnah-sunnahnya , dan gerakan Majelis Rasulullah mengembalikan ummat untuk kembali kepada ajaran sayyidina Muhammad SAW, sunnah nabi Muhammad SAW. Semoga gerakan-gerakan seperti ini di bangkitkan oleh Allah menjadi semakin makmur . Kini semakin besar gerakan-gerakan yang merusak tuntunan kedamaian sang nabi , semakin banyak muncul ajaran-ajaran sesat , semoga Allah makmurkan majelis-majelis nabi Muhammad SAW, Allah makmurkan panggung-panggung dakwah sayyidina Muhammad SAW yang membawa kedamaian , yang membawa kesejahteraan , sejahtera pada masyarakat dan juga pada alam , jika ketika ada Abu Bakr As Shiddiq di atas gunung Uhud maka gunung itu tidak boleh guncang , demikian yang disabdakan sang Nabi .
Ya Allah , perbanyak para shiddiqin di wilayah kami agar semakin reda musibah , jika ada As Shiddiq dalam suatu wilayah maka musibah akan menjauh , karena mendapat larangan langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Allah perintahkan kepada alam semesta untuk taat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , Bulan ketika dipanggil oleh rasulullah SAW maka bulan itu datang , diperintah terbelah maka bulan itu terbelah , diperintah kembali bulan itu kembali . Ketika pohon dipanggil maka pohon itu datang ia keluar dengan mencabut akarnya bergerak ke kiri dan ke kanan ke depan dan ke belakang untuk mengeluarkan seluruh akarnya dari bumi , dan menyeret akarnya yang penuh tanah datang ke hadapan rasululullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bersalam kepada beliau SAW, demikian yang telah disampaikan oleh Al Imam Qadhi Iyadh di dalam kitab As Syifaa . Oleh sebab itu para shiddiqin dan shalihin inilah yang seharusnya kita makmurkan lagi , karena para zhalimin sudah begitu banyak , orang-orang fasik sedemikian banyak dan semakin bertambah , semoga semakin banyak pula orang yang bertobat .
Dan Nabi SAW pun bersabda pula:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
“ Belum sempurna iman seorang diantara kalian sampai aku lebih dicintainya dari ayah dan ibunya, dari anak-anaknya dan dari seluruh manusia “.
Berkata Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari , menukil perkataan Hujjatul Islam Al Imam Qadhi Iyadh yang berkata : “ Belum sempurna iman seseorang sebelum benar-benar memahami tingginya derajat sang nabi melebihi seluruh makhluk-Nya Allah” , makhluk Allah yang paling mulia sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , makhluk Allah yang menjadi rahasia kelembutan Ilahi yang abadi bagi hamba-hamba yang terpilih untuk mencapai keluhuran Allah subhanahu wata’ala .
Habib Munzir Al Musawwa
DOWNLOAD Kajian Tafsir Al qur'an "Kesesatan-kesesatan kaum Kafirin" oleh Ust. Muhammad Masykur.
Posting Komentar