Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Nasihat Syaikh Abdul Qadir Al Jailani

Nasihat Syaikh Abdul Qadir Al Jailani

Minumlah dari lautan ilmu

Engkau akan minum dari lautan ilmunya, memakan dari gugusan karunianya, dan berbahagia dalam sentuhan rahmatnya. Sungguh, keadaan ini hanya di berikan kepada satu diantara sejuta orang. Wahai ghulam, engkau harus selalu bertakwa, janganlah mengikuti nafsu dan kawan2 yang jahat. Seorang mukmin tidak boleh lelah dalam memerangi mereka. Janganlah memasukkan pedang ke dalam sarungnya, bahkan jangan turun dari keduanya. Dia tidur seperti para wali, makan ketika telah lapar, yang di bicarakan dan diam menjadi perangai mereka. Hanya ketentuan Allah dan perbuatan Allah yang membuat mereka berbicara. Allah swt. Yang menggerakkan lidah mereka untuk berbicara sebagaimana Allah telah menggerakkan anggota badan merkea untuk berbicara kelak pada hari kiamat. Allah swt. Yang menjadikan sesuatu dapat berbicara sebagaimana menjadikan benda2 dapat berbicara. Jika Allah swt. Menghendaki itu semua untuk mereka, maka Allah akan menyediakannya. Allah swt. Telah menghendaki agar berita gembira dan peringatan itu sampai kepada manusia.Agar dapat meminta pertanggung jawaban ke atas mereka, maka Allah swt. Telah mengutus para nabi dan rasul a.s Manakalah Allah swt. Telah mengirim para ulam untuk meneruskan kerja tersebut, maka Allah swt. Telah mengirim para ulama untuk meneruskan kerja tersebut dan membangun umat manusia. Nabi bersabda, "Ulama adalah pewaris para nabi"

Jangan lupakan fakir miskin

Berpuasalah! Tetapi ketika berbuka jangan lupakan faqir miskin. Berilah mereka sedikit makanan yang kau gunakan untuk berbuka. Jangan makan sendiri, sebab orang yang makan sendiri dan tidak memberi makan orang lain, dikhawatirkan kelak akan menjadi miskin dan hidup susah. Perut kalian kenyang, tetangga kalian kelaparan, tetapi kalian mengaku sebagai Mukmin. Iman kalian tidaklah sah, jika kalian memiliki banyak makanan sisa, keluarga kalian telah makan, tetapi kalian tolak seorang peminta yang berdiri di depan pintu kalian, sehingga ia pergi dengan tangan hampa. Jika ini kalian lakukan, ketahuilah, tak lama lagi kalian akan mengetahui berita kalian, kalian akan menjadi sepertinya, kalian akan diusir sebagaimana kalian mengusir peminta itu ketika kalian mampu memberinya.

Sungguh celaka dirimu, mengapa engkau tidak segera bangun dan memberikan sesuatu yang kau miliki dengan tanganmu sendiri. Andaikata kalian mau bangun dan memberinya sesuatu, maka kalian telah melakukan dua kebaikan, yaitu merendahkan diri kepada sang peminta dan berderma kepadanya. Lihatlah Nabi kita Muhammad saw, beliau berderma kepada peminta, memerah susu onta dan menjahit pakaian beliau dengan kedua tangan beliau sendiri. Bagaimana kalian berani mengaku sebagai pengikut beliau saw, perbuatan beliau saw. Kalian hanya pandai mengaku, tetapi tidak memiliki bukti….!

Tinggalkanlah rasa tamak

Hai yang ternoda karena ketamakannya, andai kata kau bersama penghuni bumi bersatu untuk mendatangkan sesuatu yang bukan bagianmu, maka kalian semua tidak akan mampu mendatangkannya. Oleh karena itu tinggalkanlah rasa tamak untuk mencari sesuatu ( rezeki ) yang telah ditetapkan untukmu, maupun yang tidak ditetapkan untukmu. Apakah pantas bagi seorang yang berakal untuk menghabiskan waktunya memikirkan sesuatu yang telah selesai pembagiannya....

Apakah engkau benar-benar hambaNya?

Celaka, engkau mengaku menjadi hambaNya, tetapi menaati selain Dia. Jika engkau benar2 Hamba-Nya, engkau tentu akan setia kepada-Nya. Seorang mukmin yang yakin tidak mengikuti nafsu, syaitan, dan keinginannya. Ia tidak mengenal syaitan, apalagi menaatinya. Ia tidak mempedulikan dunia, apa lagi tunduk kepadanya. Bahkan ia akan menghinaka dunia dan mencari akhirat. Jika dia berhasil meninggalkan dunia dan sampai kepada tuhannya, maka dia akan murni beribadah kepadanya sepanjang hayatnya, sebagaimana yang di kehendaki Allah SWT.

Nasehatilah dirimu sendiri

Nasehati dirimu terlebih dahulu, barulah kemudian menasehati orang lain. Engkau harus lebih memperhatikan nasib dirimu. Janganlah engkau menoleh pada orang lain sedangkan dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus di perbaiki. Celaka engkau. Engkau ingin menyelamatkan orang lain sedangkan dirimu sendiri dalam keada'an buta. Bagaimana orang buta dapat menuntun orang lain ? yang bisa menuntun manusia hanyalah orang yang dapat melihat. Yang bisa menolong mereka dari tenggelam di lautan hanyalah orang yang tangkas berenang. Yang dapat menuntun manusia kepada Allah Azza wa jalla hanyalah orang yang telah memiliki ma'rifat kepada-nya. Adapun orang yang tidak mengenalnya, bagaimana mungkin ia dapat menunjukkan kepada-nya ? Engkau tidak mempunyai hak untuk berbicara tentang kebebasan perilaku Allah swt. Engkau harus mencintainya dan beramal untuk-nya, bukan untuk lainnya. Ini merupakan ungkapan hati, bukan hanya di lidah. INi adalah bisikan nurani, bukan gerakan lahir. Jika tauhid berada di pintu rumah sedangkan syirik berada di dalam rumah, itu kemunafikan namanya. Celaka engkau, lidahmu takut tetapi hatimu menentang. Lidahmu bersyukur sedang hatimu kufur.

Engkau hanyalah untuk Allah SWT

Engkau untuk Allah SWT Sebagaimana orang-orang shalih untuk-Nya sehingga engkau mendapat sesuatu sebagaimana yang mereka dapatkan. Jika engkau menginginkan Allah Azza wajalla bersamamu, maka sibukkanlah dirimu dengan menaatinya, sabar bersamanya, serta ridha akan perbuatannya terhadapmu. Kaum itu telah zuhud pada dunia dan mengambil bagian mereka daripadanya dengantangan takwa dan wara'. Kemudian mereka mencari akhirat dan melakukan amal-amal hanya untukNya. Mereka mendurhakai nafsunya dan menaati tuhannya. Mereka menasehati nafsunya sendiri kemudian menasehati orang lain.

Hati yang baik

Hati dikatakan baik bila di isi dengan takwa, tawakal, tauhid, dan ikhlas kepadaNya dalam semua amalan. Bila tidak ada sifat-sifat tersebut, berarti hati dalam keadaan rusak. Hati ibarat burung dalam sangkar , ibarat biji dalam kelopak, dan ibarat harta dalam gudang. Yakni ia seperti burung bukan sangkar, ibarat biji bukan kelopak, dan seperti harta bukan gudangnya. Ya Allah sibukkan anggota badan kami untuk menaati-Mu dan sibukkan hati kami untuk mengenaliMu sepanjang hidup kami siang dan malam. Masukkan kami dalam golongan orang-orang salih terdahulu, berilah kami rezeki dengan sesuatu yang telah Engkau berikan kepada mereka. Engkau untuk kami sebagaimana Engkau untuk mereka. Amin.......

Bersabarlah

Bersabarlah dalam menunggu pertolongan dan kemenangan. Bersabarlah bersamaNya. Sadarlah kepadaNya, dan jangan melupakanNya. Janganlah engkau sadar setelah mati, Karena sadar setelah mati itu tidak berguna bagimu. Sadarlah sebelum mati. Bangunlah sebelum kamu di bangunkan, supaya kamu tidak menyesal di hari penyesalanmu yang tidak berguna. Perbaikilah hatimu, sesungguhnya jika hatimu baik, maka seluruh keadaanmu akan menjadi baik pula.


Diambil Dari Buku Nasihat Syaikh Abdul Qadir karya Syaikh Sholeh
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger