Bagaimana cara menghilangkan rasa malas beribadah dan belajar?
Berikut doa yang diajarkan Rasul SAW yang disunnahkan membacanya di pagi dan sore hari :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Wahai Allah, aku berlindung pada Mu dari Gundah dan sedih, Lemah, Malas, kikir, ketakutan, terikat hutang, dan teraniaya penguasa” (Shahih Bukhari).
Iman itu naik dan turun, dan jika sedang saat menurun demikian, ingatlah mati. Ketika tangan tangan para kekasih menurunkan tubuh kita kedalam lahad dengan airmata kesedihan, setelah itu kita sendiri disana, dalam kesempitan dan kegelapan, sendiri, bukan sebulan atau dua bulan, tapi bisa ratusan tahun atau ribuan tahun sendiri..
Tak bisa curhat, tak bisa berhubungan dengan siapapun, tak bisa bergerak kemana-mana, tak ada pemandangan, tak ada warna, yang ada hanya kegelapan dan kegelapan, menunggu dan menunggu ribuan tahun sendiri..
Yang ditunggu adalah sidang akbar pertanggungan jawab. Harap-harap cemas diselingi putus asa dan penyesalan. Itulah yang terus menghantui kita kelak. Ketika mengingat ini maka leburlah segala kekerasan hati, iapun mencair, dan jiwa terpanggil untuk sujud sambil menangis, mengadu pada Allah jika ingat akan hal itu karena hanya Dialah yang melihat keadaan kita saat itu.
Hanya Dialah yang ada saat itu. Untuk inilah kita shalat, agar Dia SWT tak melupakan kita saat itu dan mengasihani kita yang telah terbujur kaku didalam tanah lembab ribuan tahun.
Bagaimana cara agar rasa jenuh dan malas itu hilang?
Mengenai sifat “malas” atau “jenuh”, merupakan sifat yang ada pd manusia, Maka Maha Suci Allah SWT yang menciptakan ibadah yang berbeda beda, agar kita tak jenuh.
Ketahuilah bahwa jenuh pasti akan muncul dalam hari hari kita, tak ada orang yang mampu terhindar dari kejenuhan, karena itu adalah sifat manusia, sebagaimana lapar, haus, marah, sabar, dan lain-lain. Maka saat jenuh dalam ibadah muncul, segeralah mencari ibadah lainnya yang juga merupakan amal sholeh, tinggalkan rumah dan pergilah tamasya dan silaturahmi atau tafakkur alam, atau sebaliknya carilah masjid, matikan handphone dan lupakan segala galanya, duduklah dalam naungan Istana ilahi itu dalam kesejukan ruhani.
Atau pergilah ke pantai, saksikan ombak yang demikian dahsyatnya mencerminkan buaian tasbih dan dzikir alam memuliakan Maha Raja Alam Semesta. atau mungkin anda membuka VCD-VCD mengenai kejadian alam semesta sebagaimana yang dikeluarkan oleh Dr Harun Yahya dan yang lainnya.
Ketahuilah hal hal diatas ini walau hanya satu dua jam saja, itu sudah sangat cukup melebur kejemuan kita. Hakikatnya adalah tetap kita menghindari kejenuhan dengan juga keridhoan Allah SWT. Jangan tertipu dengan mencari hiburan dengan maksiat dan dosa, itu hanya menyegarkan sesaat dan setelah itu akan muncul himpitan baru dari kejenuhan dan kesempitan hati yang lebih dahsyat, sebab dosa dosa kita.
Allah melimpahkan pada sanubari anda kesejukan rohani dan membuka segala kemudahan dan membuat hati ku dan anda cerah dalam menyambut terbitnya Matahari Keindahan Nya setiap waktu.
M. Syaiful Anam
+ comments + 1 comments
Sangat membantu, trima kasih
Posting Komentar