قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ إِلَّا رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي حَتَّى الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَأُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي قُبُورِكُمْ مِثْلَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ يُقَالُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ الْمُوقِنُ فَيَقُولُ هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ، هُوَ مُحَمَّدٌ، هُوَ مُحَمَّدٌ فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ فَيَقُوْلُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ
(صحيح البخاري)
Hadits ini kejadiannya di saat terjadinya gerhana matahari sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbahnya diantaranya : "sungguh telah diperlihatkan kepadaku hal-hal yang belum diperlihatkan kepadaku, hingga surga dan neraka beserta isinya Allah perlihatkan kepadaku, dan diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan mendapatkan cobaan di alam kubur, hampir seperti sulitnya cobaan munculnya dajjal, dimana saat itu kalian akan didatangi malaikat dan berjumpa dengan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kalian akan ditanya: "bagaimana pengetahuanmu tentang orang ini?", jika ia adalah orang yang beriman dan banyak beribadah maka ia akan menjawab: "Dia adalah Muhammad Rasulullah yang datang kepada kami dengan membawa hidayah dan kami mengikutinya, dia adalah Muhammad, dia adalah Muhammad, dia adalah Muhammad", (demikian orang itu menyebutnya karena sangat mengenal nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam).
Maka malaikat berkata: "tidurlah dengan tenang kami mengetahui bahwa kau adalah orang yang taat kepada nabi Muhammad". Dan jika ia orang munafik maka ia pun dijumpakan dengan sang nabi dan ditanya: " bagaimana pengetahuanmu tentang orang ini?", maka orang munafik atau orang yang lemah imannya berkata: " aku tidak tau dia siapa, aku hanya pernah mendengar saja lalu aku ikut-ikutan saja apa yang saya dengar dari mereka". Ia tidak kenal siapa nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Demikian keadaan setiap ruh saat wafat, akan dijumpakan oleh Allah dengan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Beruntung orang yang saat wafatnya berkata:
Maka malaikat berkata: "tidurlah dengan tenang kami mengetahui bahwa kau adalah orang yang taat kepada nabi Muhammad". Dan jika ia orang munafik maka ia pun dijumpakan dengan sang nabi dan ditanya: " bagaimana pengetahuanmu tentang orang ini?", maka orang munafik atau orang yang lemah imannya berkata: " aku tidak tau dia siapa, aku hanya pernah mendengar saja lalu aku ikut-ikutan saja apa yang saya dengar dari mereka". Ia tidak kenal siapa nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Demikian keadaan setiap ruh saat wafat, akan dijumpakan oleh Allah dengan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Beruntung orang yang saat wafatnya berkata:
هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ، هُوَ مُحَمَّدٌ، هُوَ مُحَمَّدٌ
"Dia adalah Muhammad Rasulullah yang datang kepada kami dengan membawa hidayah dan kami mengikutinya, dia adalah Muhammad, dia adalah Muhammad, dia adalah Muhammad".
Walaupun di dunia tidak berjumpa dengan Rasulullah, barangkali orang yang sangat rindu kepada Rasulullah sebelum ia ditanya oleh malaikat Rasulullah akan berkata: "dia ummatku, dia ummatku, dia ummatku", karena apa? karena Rasulullah telah merindukannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda riwayat Shahih Muslim bahwa beliau rindu kepada saudara-saudara beliau, yaitu mereka yang hidup setelah beliau wafat, tetapi mereka sangat ingin berjumpa dengan beliau dan mencintai lebih dari keluarga dan hartanya.
Zaman sekarang orang-orang yang hadir di maulid nabi shallallahu 'alaihi wasallam meskipun tidak berjumpa dengan Rasul mereka berdatangan ke maulid nabi, padahal mereka tidak melihat Rasulullah tapi mereka tetap hadir, apalagi kalau Rasulullah ada, maka bagaimana tidak dirindukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Semoga aku dan kalian di dalam kerinduan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga di saat kita masuk yang menyambut adalah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan kerinduannya, airmatanya mengalir merindukan orang-orang yang merindukannya yang hidup setelah beliau dan mengikuti tuntunan beliau shallallahu 'alaihi wasallam.
Keadaan para pecinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, wafat mereka dalam keadaan rindu kepada sayyidina Muhammad. Dalam riwayat yang tsiqah disebutkan ketika sayyidina Bilal bin Rabah dalam keadaan sakaratul maut, maka ia terengah-engah dan terlihat menahan sesuatu, maka istrinya berkata: "betapa beratnya sakaratul mautmu Bilal", maka Bilal berkata: "tidak, bukannya aku menahan sakitnya sakaratul maut tetapi menahan ingin segera berjumpa dengan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan pasukannya, ini bukanlah getaran sakit melainkan getaran kerinduan untuk segera berjumpa dengan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan pasukannya", maka ia pun menghembuskan nafas yang terakhir dalam rindunya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bahkan sayyidina Muhammad di saat akan wafat beliau berdoa:
اَللّهُمَّ شَدِّدْ عَلَيَّ َموْتِيْ وَخَفِّفْ عَلَى أُمَّتِي
" Wahai Allah, pedihkan sakaratul mautku dan ringankanlah untuk ummatku"
Ingat beliau menahan pedihnya sakaratul maut dan tidak satupun ummatnya yang menahan pedihnya sakaratul maut kecuali telah teringankan dan terambil sebagian pedihnya oleh sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga di saat itu Jibril As memalingkan wajahnya tidak mau melihat wajah sang nabi, maka ketika itu Rasulullah berkata: " wahai Jibril, mengapa engkau memalingkan wajahmu dariku, apakah engkau tidak ingin melihatku?", maka Jibril As berkata: "Aku tidak tahan melihat engkau kesakitan wahai Rasulullah". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari:
لَا إِلَهَ إِلَّا الله إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ
"Laa ilaha illallah ( tiada Tuhan selain Allah), sungguh kematian itu sangat pedih"
Beliau yang meminta kepada Allah untuk ditambahkan sakit dan pedihnya sakaratul maut untuk beliau dan meringankan kepedihan sakaratul maut ummatnya.
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar