Maha suci Allah, yang berhak menerima segala pujian dan sanjungan atas
segala limpahan nikmat dan rahmatnya. Dia-lah Allah yang telah melimpahkan
segenap nikmat atas seluruh makhluknya, tanpa pernah terputus oleh zaman, dan tiada
pula terbatas oleh hitungan. Allah swt berfirman dalam kitabnya yang agung :
“Jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, maka kalian takkan mampu
menghitungnya” (QS an-Nahl 18).
Maka suatu kewajiban bagi hamba-hamba Allah untuk mensyukuri segala nikmat
yang sangat luas tersebut, dengan memelihara segala nikmat dan rahmat yang
telah dilimpahkan Allah swt.
Salah satu nikmat teragung yang dikaruniakan Allah swt kepada makhluknya
adalah dengan wujudnya seorang manusia pilihan yang telah diciptakan sebagai
perwujudan bagi rahmatnya atas seluruh alam, yang tiada lain manusia itu adalah
sang insan yang sempurna Sayyidina Muhammad saw.
Maha benar Allah swt yang
telah berfirman : “Dan tidaklah aku utus engkau (wahai Muhammad) melainkan
menjadi rahmat bagi seluruh alam” (QS al-anbiya’ 107).
Pada diri dan sifat-sifat beliau terpancar rahmat yang sangat luas,
Rasulullah rahmat bagi segenap manusia, Rasulullah adalah rahmat bagi jin dan
manusia, bahkan beliau adalah rahmat bagi binatang, rahmat bagi si mukmin, dan
rahmat bagi si kafir, serta bagi orang munafik sekalipun. Allah swt berfirman :
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari golongan kalian
sendiri, terasa berat baginya penderitaan kalian, ia sangat mengharapkan
kebaikan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi
penyayang bagi umat mukmin (QS at-taubah 128).
Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah saw sedang berjalan di terik
matahari, karena letih beliau beristirahat sejenak dengan menyandarkan
punggungnya di dinding sebuah rumah, sedang pemilik rumah tersebut adalah
seorang wanita yahudi yang sangat membenci Rasulullah saw. Lalu datang Jibril
as dan berkata kepada Rasulullah saw : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya pemilik
rumah itu adalah seorang wanita yahudi yang sangat membencimu, dan Allah
mememrintahkanmu untuk meningggal tempat itu.” Kemudian Rasulullah saw pun
beranjak dari tempat itu.
Namun beberapa saat kemudian, datanglah kembali Jibril as dan berkata,
“Wahai Rasulullah, Allah swt memerintahmu untuk kembali ke tempat itu, karena
Allah swt telah menurunkan rahmat-Nya bagi wanita pemilik rumah itu,
dikarenakan punggungmu telah menempel pada dinding rumah itu.”
Kemudian Rasulullah kembali dan wanita itupun segera menyambut beliau di
rumahnya seraya berkata, “Wahai Muhammad tadi ketika engkau bersandar pada
dinding rumahku ini, engkau adalah manusia yang paling aku benci, tetapi
sekarang engkau adalah manusia yang paling aku cintai di dunia ini”. Wanita
itupun akhirnya memuluk islam dan menjadi wanita yang shalihah. Betapa indah
rahmat Allah yang diturunkan melalui hamba pilihanya ini.
Habib Muhammad Syahab
Posting Komentar