“LAU KAANA KHOIRON LASABAQUNA ILAIH” (Seandainya hal itu baik, tentu mereka,
para sahabat akan mendahului kita dalam melakukannya).
Apakah hal baik hanya apa yang dilakukan oleh Sahabat saja ?
Bagaimana hal yang baik yang pernah dilakukan kaum sebelum Muhammad bin
Abdullah diutus sebagai Rasul Allah, apakah menjadi tidak baik karena para
Sahabat tidak melakukannya ?
Setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam diutus oleh Allah Azza wa
Jalla, hal yang baik adalah segala sikap dan perbuatan atau segala
perkara yang tidak bertentangan dengan Al Qur'an dan As Sunnah.
Bagaimana hal yang baik dilakukan oleh kaum muslim setelah
generasi Sahabat sampai akhir zaman menjadi tidak baik karena para
Sahabat tidak melakukannya ?
Kalimat “LAU KAANA KHOIRON LASABAQUNA ILAIH” (Seandainya hal itu baik, tentu
mereka, para sahabat akan mendahului kita dalam melakukannya) bukanlah firman
Allah ta'ala dan bukanlah perkataan Rasulullah maupun para Salafush Sholeh.
Ada perkataan yang mirip dengan itu adalah pada firman Allah ta'ala,
waqaala alladziina kafaruu lilladziina aamanuu law kaana khayran maa
sabaquunaa ilayhi wa-idz lam yahtaduu bihi fasayaquuluuna haadzaa ifkun
qadiimun
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman:
"Kalau sekiranya di (Al-Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka
tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat
petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang
lama". (QS al Ahqaaf [46]:11 ).
Maksud ayat ini ialah bahwa orang-orang kafir itu mengejek orang-orang Islam
dengan mengatakan: "Kalau sekiranya Al-Qur'an ini benar tentu kami lebih
dahulu beriman kepadanya daripada mereka orang-orang miskin dan lemah itu
seperti Bilal, 'Ammar, Suhaib, Habbab radhiyallahu anhum dan sebagainya.
Ust. Zon Jonggol

Posting Komentar