Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Bacaan Sebelum Adzan dan Berkirim SMS Kepada Bukan Muhrim

Bacaan Sebelum Adzan dan Berkirim SMS Kepada Bukan Muhrim


Tidak ada tuntunan dari hadits shahih untuk membaca shalawat atau doaMdoa sebelum adzan, namun selama itu baik dan mulia maka syariat tak melarangnya, bahkan merupakan kemuliaan, kecuali menambahkan hal yang fardhu, maka itu adalah kemungkaran, namun semua perbuatan baik yang bukan fardhu, boleh kita tambahkan semampu kita selama tak ada larangannya dari Rasul SAW.

Rasul SAW bersabda : semua perbuatan kebaikan ada mendapat pahala (Shahih Bukhari).

Maka hal itu boleh saja, dengan banyaknya riwayat shahih bahwa sahabat menambahkan ibadah atau dzikir mereka, dan hal itu dipuji oleh Rasul SAW.


Mengenai berkirim SMS, telpon, bicara langsung, berkirim surat, hal itu semua dibolehkan dalam syariah walau pada yang bukan muhrim, karena para sahabat pun berkunjung dan bertanya pada istri istri Rasul SAW, dan banyak para sahabat yang berdagang, dan banyak para sahabat yang menitipkan pertanyaan untuk ditanyakan pada Rasul SAW, dan Rasul SAW pun mendatangi kaum nisa dan bertausiyah didepan mereka.

Pernah juga bilal membawa kantung semacam kotak amal saat Rasul SAW mengajak kaum wanita bersedekah, bilal mengitari kaum nisa untuk membawa kantung amal itu.

Namun yang dilarang dalam syariah adalah berhubungan dengan sms, surat, telpon, jumpa, atau hubungan lainnya yang pada ucapannya terdapat hal-hal yang bertentangan dengan syariah, maka itu yang tidak diperbolehkan.



Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

+ comments + 4 comments

iwan
21 Juni 2013 pukul 13.22

Tapi kalau dzikir atau sholawat sebelum adzan di tempatku sering diucapkan keras hampir sama dengan kerasnya suara adzan, jadinya suara adzan malah tenggelam diantara sholawat sebelum dan sesudah adzan.
Apakah ini tidak merusak suara panggilan sholat yang lebih penting daripada itu...

Paling aman ya... apa saja yang dicontohkan Rosulullah, itu yang diamalkan, tak perlu menambah atau mengurangi...
Inilah ujud ketaatan kepada Rosulullah..

Kalo dipikir tak ada satupun ibadan tambahan yg bermaksud jelek, pasti semuanya bertujuan baik.

Tapi apa jadinya Islam ini, kalau ibadah tambahan makin banyak, dan bermacam-macam, apa tak repot sendiri kita ini...

Anonim
27 Juni 2013 pukul 09.45

Kalau di tempatku, daerah Sulawesi Selatan, malah setiap hari sholawat sebelum adzan selalu berkumandang dengan suara yang keras karena memakai pengeras suara. Dan tidak ada masalah kok, malah sangat senang karena syiar islam kelihatan banget, rame dan tidak sepi. Malah kalau sebelum subuh bisa membantu orang buat bangun sholat subuh tepat waktu.

Kalau menenggelamkan suara adzan itu mungkin perasaan antum saja. lafaznya beda.

Dan tidak ada ibadah yang ditambah kok. adzannya sama (pake Allahu Akbar terlebih dulu), sholatnya sama, apa yang ditambah?? dan itu tidak merepotkan.

Kalau tidak percaya, silahkan berkunjung ke Sulawesi Selatan terutama di kota Pinrang.. pasti antum semua setiap hari akan mendengarkannya

Anonim
3 April 2015 pukul 18.40

Ibnu Hajar Al-Haitsami berkata :
“Kami tidak melihat dalam hadits tersebut adanya anjuran untuk bershalawat sebelum azan, bahkan juga saat sesudah mengucapkan Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kami juga tidak mendapatkan pendapat para tokoh ulama kami membicarakan hal tersebut. Maka dengan demikian, kedua perkara tersebut (bershalawat sebelum iqamah dan azan) di tempat yang disebutkan tidak disunahkan. Siapa yang melakukan salah satu dari keduanya dengan meyakini bahwa itu adalah perkara sunah di tempat tersebut secara khusus, maka dia harus dilarang, karena jika demikian hal tersebut berarti menetapkan syariiat tanpa dalil. Siapa yang menetapkan syariat tanpa dalil, dia harus diberi peringatan dan dilarang.” (Al-Fatawa Al-Fiqhiyah Al-Kubro 1/467)

30 November 2017 pukul 09.40

Keren

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger