Kyai Qosim terkenal pada era 1980-an
dan awal 1990 sebelum almarhum KH Zainuddin MZ muncul. Masa kesohoran Kiai
Kosim dimulai dari siaran radio di Radio Kayu Manis, Jakarta, dan televisi.
Ceramahnya tersebar melalui radio di seluruh tanah air.
Sebagian orang mungkin mengira bahwa
kedekatan KH Kyai Qosim Nurseha dengan keluarga Presiden Soeharto menjadikan
bapak empat anak ini berpenampilan wah: rumahnya yang mewah dengan pagar tinggi
plus penjagaaan ketat, di dalamnya sejumlah pembantu yang sibuk melayaninya,
dan selalu naik kendaran mewah. Ceramahnya hanya pada kalangan
gedongan dan para petinggi negara dengan 'tarif' yang tinggi. Sementara untuk
bertemu dengannya harus melalui prosedur yang ketat.
Namun kesan itu hilang ketika Sahid
mengunjungi kediaman kiai asal Tegal yang terletak diperkampungan di kawasan
Cibubur Jakarta Selatan itu. Rumah itu sederhana, dengan pagar teralis
yang catnya sudah mulai mengelupas karena terpanggang panasnya sinar
matahari. Sementara bagian dalam terlihat langit-langit mulai rusak dan
sebagian dindingnya retak karena tua.
Bagian ruang tamunya nyaris tanpa
hiasan kecuali beberapa buku, kaligrafi dari kuningan, beberapa cindera mata
dari majlis taklim dan foto Kyai Qosim bersalaman dengan Pak Harto. Untuk
mencapai rumah itu harus melewati jalan sempit yang hanya bisa dilalui
kendaraan dengan satu arah. "Bapak senang tinggal di sini karena ini
hasil keringatnya sendiri," kata Drs M. Mudhofar Hasan, salah
satu sekretaris pribadinya. Rumah dinas yang ada di kompleks Angkatan Darat
Cijantung tidak ditempatinya.
Ditemui di rumahnya pada Sabtu pagi
pertengahan bulan ini, Kyai Qosim menyambut Sahid dengan mengenakan sarung. Sementara
dua tamu yang lain lebih dulu datang menjemputnya untuk acara ceramah
nikah di rumah Sekwilda Bekasi. "Kalau di rumah memang biasanya
begini, gaya santri," katanya menyambut.
Kepada kedua tamunya Kyai Qosim
berpesan, dirinya sangat tidak suka kalau ada orang yang meminta ceramah
lantas menitipkan uang muka, porsekot, down payment, uang jasa baik atau apapun
namanya. Soal bisa atau tidak, tidak
tergantung pada siapa yang mengundangnya. "Di gang sempit sekalipun akan
saya datangi, kalau ada waktu," ujarnya.
Kyai Qosim sering diundang pengajian
ke sejumlah kampung terpencil Jakarta, dijemput dengan kendaraan yang
sederhana, tanpa AC. Bagi orang berpostur subur seperti Kyai Qosim, hal
itu tentu agak mengganggu, karena akan menggerahkan. Meski sebuah Baby Benz
nongkrong di garasinya, ia sering memilih pergi bersama para penjemputnya.
"Saya merasa bahagia karena mereka melakukannya dengan ikhlas tanpa
pamrih," katanya lebih lanjut.
Kyai Qosim Nurseha yang lahir 12
Juli 1936 selama ini memang dikenal sebagai salah satu pembimbing ruhani keluarga
Pak Harto. Perannya dalam mengantarkan keluarga Presiden semakin dekat dengan
Islam telah diketahui banyak orang. Misalnya bersama KH. Mashuri Syahid,
dialah yang membuatkan tuntunan praktis pemahaman dan pengamalan ajaran Islam,
baik dalam bidang aqidah, syariah maupun akhlak.
Perkenalan dengan keluarga Cendana
bermula dari sebuah ceramahnya di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) di tahun
1980-an. Materi ceramahnya tentang silarraturahim ternyata sangat menyentuh Ibu
Tien Soeharto waktu itu, bahkan beliaunya sempat terkagum-kagum dengan
humor yang dilontarkan Kyai Qosim. Ketika Kyai Qosim mengakhiri ceramahnya,
buru- buru ajudan Presiden lari ke podium menyampaikan keinginan Ibu Tien agar Kyai
Qosim ceramah lagi. "Baru pertama kali saya diminta nambah ceramah," ceritanya
mengenang. Sejak itu Kyai Qosim yang sudah bertugas di DisbintalAD akrab dengan
keluarga Pak Harto. Apalagi dengan pengajian yang diadakan keluarga Presiden
dua kali sebulan.
Pesan ceramahnya mudah ditangkap
masyarakat, bahkan diselingi dengan humor segar, tapi jauh dari pesan porno,
dan tidak berkurang bobot keilmiahannya. Menurutnya, itu karena bahasa yang
digunakan adalah bahasa kopral. "Kalau bahasa kopral, jendralnya pasti
ngerti. Tapi kalau pakai bahasa jenderal kopralnya bisa nggak paham," katanya setengah
bercanda.
Sejak masih mudanya putera dari
keluarga Mohammad Nurseha ini dikenal sebagai mubaligh yang sangat piawai.
Keterampilanya berceramah didapatkan sejak mengaji di surau. Setelah pelajaran
mengaji biasanya diadakan latihan pidato di antara sesama santri di bawah
bimbingan sang ustadz."Saya mendapatkan pelajaran asal mau nyapu
surau," katanya.
Ketika aktif di Pelajar Islam
Indonesia (PII) dan Pemuda Muhammadiyah tahun 1950-an Kyai Qosim sering
menghimpun warga untuk pengajian. Tujuanya untuk melawan PKI. Itu
dilaksanakan tidak kurang dari tujuh tahun lamanya, dari kota sampai ke
pelosok. Untuk itu Kyai Qosim harus menumpang truk karena tidak ada biaya.
Hasilnya luar biasa, "Sampai-sampai mereka yang punya anakpun masuk menjadi
PII, padahal PII kan organisasi pelajar. Nggak apa-apa, asal tidak anggota
PKI," tuturnya sambil tertawa.
Cara itu membuat nama Kyai Qosim
Nurseha semakin terkenal di berbagai kelompok pengajian. Ia juga mengajarkan
bela diri. Kegiatan ini semakin mendapat sambutan masyarakat di Ambarawa. Namun
kebencian dari orang-orang PKI semakin menggila. Sampai suatu ketika
orang-orang PKI tidak sabar, mereka mendatangi penginapan Kyai Qosim untuk
membunuhnya. "Meski saya pintar bela diri, saya akan mati malam itu. Jadi
umur saya sekarang ini cuma sambungan," katanya dengan keharuan.
Selain dikenal sebagai mubaligh Kyai
Qosim juga dikenal sebagai olahragawan. Olahraga favoritnya bela diri dan
renang. Hoby olahraga inilah yang nantinya mengantarkan dia jadi staf Rohis
(Kerohanian Islam) AD yang namanya sekarang Disbintal AD. Karena sering latihan
volly dengan tentara akhirnya mereka kenal dekat dengan Kyai Qosim, apalagi kegiatan
pengajian Kyai Qosim sudah dikenal di mana-mana. Tahun 1960 Kyai Qosim diangkat
oleh Syarbini dan ditetapkan langsung oleh KSAD Jenderal Achmad Yani.
Da'i kondang KH Qosim Nurseha
meninggal dunia, Sabtu 1 Juni 2013 di kediamannya, di Jalan Kelapa 2 Wetan Blok
II H. No 3 dan 4, Cibubur.
Sahid
+ comments + 4 comments
saya ingat jaman saya sd dan smp , pas menemni ibu masak sekitar jam 09.00 setiap hari hampir selalu tune radio kayu manis. isi ceramahnya tidak menggebu gebu dan menggelegar akan tetapi penuh santun datar dan diselingi dengan gya humor namun tidak berbau pornografi. sampai sekarang saya belum melihat sosok ygenggantikan beliau dalam berceramah. ...semoga segala amal baik beliau mendapatkan pahala yg berlimpah dari Allah SWT . Aamiin..
Saya pun mendengarkan ceramah beliau sejak kelas 6 SD sampai SMA. Saya senang dengan gaya beiau dalam berceramah. Berangkat dari Alquran lalu dikaji secara ilmiah. Saya belum menemukan sosok seperti beliau. Ceramah-ceramahnya hampir 100% mengupas ayat-ayat Alquran.
Sy adalah salah satu penggemar sekali gus pendengar setia ceramah KH KOSIM NURSEHA yg hampir setiap hari sya mengikuti ceramah yg diperdengarkan di radio kayu manis cermah begitu mengena iya mudah difahami kala itu sy msi SD dan sekarang sy berumur 37 th ntah knapa tiba" sy merasa kangen dg suara khas kiyai kosim nurseha sy cari lwt goegle alhamdulillah dpt mudah"n kecintaan sy pada ulama mengantarkan cinta sy kepada rosul saw amin
Alhamdulillah ktemu berita kh Kosim Nurseha, alm nenek saya penggemar setia ceramah beliau di radio radik 99 semarang, setiap habis subuh nenek bersama sy mengikuti ceramah baru stlh itu berangkat ke pasar bulu utk berjualan. Semoga alm kh kosim nuseha dan nenek sy khusnul khotimah...amin
Posting Komentar