Inilah yang
disebut “wa absyiru” agar bangkit semangat kita didalam ibadah lebih
daripada yang ada. Kita sedang shalat 5 waktu, bangkitkan kemuliaan itu bahwa
kau sedang berhadapan dengan Rabbul Alamin. Inilah detik – detik terindah
sepanjang waktu kita hidup hingga kita wafat belum ada detik – detik lebih
agung daripada saat kita shalat, saat kita sujud. Ingatlah kemuliaan sujud itu
bahwa Allah mengharamkan anggota sujud dibakar api neraka.
“Innallaha harama
alannaar an ta’kula min ibn adam atsarassujud” riwayat Shahih Bukhari sabda
Rasul saw “Allah mengharamkan api neraka untuk membakar anggota sujud”. Ingat
itu disaat kita bersujud, dan sedekat – dekat hamba kepada Allah. Hamba yang
sangat dekat kepada Allah adalah saat ia bersujud. Sedang sujud ingat itu,
sedang dzikir kemuliaannya, sedang puasa ingat kemuliaannya, sedang shalat
ingat kemuliaan, berhadapan dengan ayah ibumu ingat kemuliaannya, ingat
keberkahannya. Demikian absyiru.
Setelah itu Rasul Saw mengajari kita untuk banyak berdoa
tapi Rasul saw mengajari 3 waktu yang paling afdhal padanya doa didalam setiap
hari yaitu “wasta’inu bil qhudwati warrawhati wa syain minadduljah”
(mohonlah pertolongan Allah pada 3 waktu yaitu disaat pagi). Ghudwah adalah
mulai selesai fajr hingga waktu dhuha, sebagian ulama mengatakan sampai sebelum
waktu zawal. Jadi 10 menit sebelum adzan dhuhur itu waktu zawal. Sebelum itu
dari mulai waktu subuh (waktu pagi), doa – doa diijabah (dikabulkan) oleh Allah
Swt.
“Warrawhah”, rawhah adalah
beberapa saat sebelum ashar sampai terbenamnya matahari. Disaat – saat seperti
itu banyaklah berdoa, kata Rasul Saw. “wa syain minadduljah” yang paling
afdhol di detik – detik akhir sepertiga malam terakhir sebelum adzan subuh.
Jadi sebelum adzan subuh, kalau sepertiga malam terakhir bisa dihitung sendiri
dari isya sampai adzan subuh dibagi 3, sepertiga terakhir itu waktunya, kira –
kira jam 02.30 atau 03.00 WIB. Detik – detik sebelum adzan subuh, itulah detik
– detik paling afdhal untuk berdoa dan di detik – detik itulah kelahiran
Sayyidina Muhammad Saw, beliau lahir beberapa detik sebelum terbitnya fajar.
Allah Swt memuliakan hamba – hamba Nya
dengan tuntunan keluhuran dengan sunnah Nabi Nya, Muhammad Saw. Mereka semakin
dekat kepada Allah Swt dan Allah jadikan agama islam ini mudah. Makin ingin
seseorang mendalaminya makin dipermudah oleh Allah Swt urusan dunianya dan
akhiratnya. Dan bukan berarti seseorang yang bekerja itu dia orang yang duniawi
karena pekerjaan itu kalau diniatkan memberi nafkah menjadi pahala shadaqah.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw “orang yang memberi nafkah kepada
keluarganya maka ia mendapat pahala shadaqah”. Itulah hadirin – hadirat,
jadi bekerja mendapatkan nafkah untuk keluarganya itu ada pahalanya dari Allah.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “barangsiapa yang
bekerja untuk menafkahi para fuqara, dia bekerja untuk dirinya tentunya dan
keuntungan dari pekerjaannya itu untuk fuqara maka baginya itu pahala seakan –
akan orang yang berpuasa di malam hari dan yang shalat malam di sepanjang
malam”.
Demikian Saudara-saudara yang dimuliakan
Allah, Semakin seseorang dekat dan mengamalkan sunnah Sang Nabi saw, dia akan semakin
sempurna dan demikian pula masyarakat. Semakin meluas ajaran sunnah Nabi
Muhammad Saw maka akan semakin damai masyarakatnya.
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar