Bagaimana kelemahan manusia mendorong seseorang untuk
berpikir?Tubuh manusia yang demikian lemah ketika baru saja bangun dari tidur
dapat mendorong manusia untuk berpikir: setiap pagi ia harus membasuh muka dan
menggosok gigi. Sadar akan hal ini, ia pun merenungkan tentang
kelemahan-kelemahannya yang lain. Keharusannya untuk mandi setiap hari,
penampilannya yang akan terlihat mengerikan jika tubuhnya tidak ditutupi oleh
kulit ari, dan ketidakmampuannya menahan rasa kantuk, lapar dan dahaga,
semuanya adalah bukti-bukti tentang kelemahan dirinya.
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian
Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa. (QS. Ar-Ruum, 30: 54).
Bagi orang yang telah berusia lanjut, bayangan dirinya di
dalam cermin dapat memunculkan beragam pikiran dalam benaknya. Ketika menginjak
usia dua dekade dari masa hidupnya, tanda-tanda proses penuaan telah terlihat
di wajahya. Di usia yang ketigapuluhan, lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan
di bawah kelopak mata dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi mulus
sebagaimana sebelumnya, perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar
tubuhnya. Ketika memasuki usia yang semakin senja, rambutnya memutih dan
tangannya menjadi rapuh.
Bagi orang yang berpikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan dunia dan mencegahnya dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua memahami bahwa detik-detik menuju kematian telah dekat. Jasadnya mengalami proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya sedikit demi sedikit mulai melemah kendatipun ruhnya tidaklah berubah menjadi tua. Sebagian besar manusia sangat terpukau oleh ketampanan atau merasa rendah dikarenakan keburukan wajah mereka semasa masih muda.
Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan ataupun cantik bersikap arogan, sebaliknya yang di masa lalu berwajah tidak menarik merasa rendah diri dan tidak bahagia. Proses penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan sifat sementara dari kecantikan atau keburukan penampilan seseorang. Sehingga dapat diterima dan masuk akal jika yang dinilai dan dibalas oleh Allah adalah akhlaq baik beserta komitmen yang diperlihatkan seseorang kepada Allah.
Setiap saat ketika menghadapi segala kelemahannya manusia
berpikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Sempurna dan Maha Besar serta jauh
dari segala ketidaksempurnaan adalah Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran
Allah. Allah menciptakan setiap kelemahan manusia dengan sebuah tujuan ataupun
makna. Termasuk dalam tujuan ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada
kehidupan dunia, dan tidak terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam
kehidupan dunia. Seseorang yang mampu memahami hal ini dengan berpikir akan
mendambakan agar Allah menciptakan dirinya di akhirat kelak bebas dari segala
kelemahan.
Segala kelemahan manusia mengingatkan akan satu hal yang
menarik untuk direnungkan: tanaman mawar yang muncul dan tumbuh dari tanah yang
hitam ternyata memiliki bau yang demikian harum. Sebaliknya, bau yang sangat
tidak sedap muncul dari orang yang tidak merawat tubuhnya. Khususnya bagi
mereka yang sombong dan membanggakan diri, ini adalah sesuatu yang seharusnya
mereka pikirkan dan ambil pelajaran darinya.
Harun Yahya
Posting Komentar