Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk
memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari
pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir.
Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang
yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari dimana rasa
capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika
berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman Allah:
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian,
dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (QS.
Al-Furqaan, 25: 47).
Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar
terjaga dan berada dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap untuk
berpikir tentang berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain
yang lebih penting untuk dipikirkan dari sekedar memikirkan makanan apa yang
dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah.
Dan pertama kali ia harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini.
Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah
sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan kesadaran sama
sekali sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada
kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya berdetak, ia dapat bernapas, berbicara
dan melihat. Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal
ini akan kembali seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami
musibah apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di sebelah
rumah dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya
malam itu. Sebuah bencana alam yang dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi
di daerah tempat tinggalnya.
Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai
contoh, bisa saja ia bangun tidur dengan rasa sakit yang luar biasa pada ginjal
atau kepalanya. Namun tak satupun ini terjadi dan ia bangun tidur dalam keadaan
selamat dan sehat. Memikirkan yang demikian mendorongnya untuk berterima kasih
kepada Allah atas kasih sayang dan penjagaan yang diberikan-Nya.
Memulai hari yang baru dengan kesehatan yang prima memiliki
makna bahwa Allah kembali memberikan seseorang sebuah kesempatan yang dapat
dipergunakannya untuk mendapatkan keberuntungan yang lebih baik di akhirat.
Ingat akan semua ini, maka sikap yang paling sesuai adalah menghabiskan waktu
di hari itu dengan cara yang diridhai Allah.
Sebelum segala sesuatu yang lain, seseorang pertama kali
hendaknya merencanakan dan sibuk memikirkan hal-hal semacam ini. Titik awal
dalam mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan memohon kepada Allah agar
memudahkannya dalam mengatasi masalah ini. Doa Nabi Sulaiman adalah tauladan yang
baik bagi orang-orang yang beriman: Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap
mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh
(QS. An-Naml, 27 : 19)
Harun Yahya
Posting Komentar