Ujian Nasional (UN ) merupakan hal
yang menjadi perhatian khusus sejak beberapa tahun terakhir bagi siswa kelas 6
SD/MI, 9 SMP/MTs, dan kelas 12 SMA/MA. Sejak diterapkannya standar nilai
kelulusan, UN menjadi hal yang istimewa untuk para siswa maupun guru. Nah,
untuk para adik-adik pelajar yang akan mengikuti Ujian Nasional tahun
pelajaran 2013/2014,
di bawah ini ada beberapa tips dan strategi menghadapi Ujian Nasional.
1. Mulailah
Berpikir Positif tentang UN
Mulailah berpikir positif tentang
UN. UN bukanlah hantu, bukan pula algojo yang menakutkan yang siap memancung
kepala kita sehingga ketika akan menghadapi UN, kita merasa cemas, takut, dan
tertekan. Perasaan-perasaan seperti itu, tanpa kita sadari sedikit demi sedikit
akan memengaruhi daya konsentrasi kita. Rugi kan?
Yuk kita ubah mindset kita,
bahwa UN bukanlah hal yang menakutkan. Bahwa UN adalah sebuah
keniscayaan yang harus kita hadapi dengan penuh semangat. Semangat atau tidak
semangat, UN akan tetap ada. Jadi, pilihlah untuk bersemangat. Semangat
inilah yang akan memudahkan kita untuk menjadi pemenang. Semangat akan
memberi energi positif yang besar untuk melakukan hal-hal yang mendorong kita
sukses dalam UN. Belajar lebih giat, mengikuti les di sekolah maupun di luar
sekolah, berlatih soal-soal adalah bentuk sebuah perjuangan. Lakukanlah dengan
senang hati .
2.
Menyiapkan Mental Pemenang.
Menjadi seorang pemenang berawal
dari mental. Seorang pemenang selalu memunyai keyakinan besar untuk
sukses sehingga dia adalah sosok yang berani melakukan apapun yang baik untuk
mencapai tujuannya. Berani karena benar, berpikir logis, ksatria, sportif, dan
tidak mudah menyerah .
Begitu juga dalam menghadapi UN.
Awalilah menyiapkan mental diri menjadi seorang pemenang. Yakinlah bahwa
adik-adik bisa menaklukkan soal-soal UN dan mampu lulus dengan nilai maksimal.
3. Lakukan
Kegiatan yang Mengarah pada Tujuan, Hindari yang Tidak Mendukung Sukses Tujuan.
UN tinggal beberapa saat lagi. Sudah saatnya kita menerapkan skala prioritas
kepentingan dan kebutuhan. Kepentingan kita adalah mengikuti UN. Kebutuhan kita
adalah lulus UN dengan nilai maksimal. Jadi, kurangi kegiatan yang tidah
mengarah pada tujuan. Kumpul teman dengan tujuan yang tidak jelas, bermain game
dan ngenet sampai lupa waktu, semua itu harus diubah. Ingat, orang
sibuk ada dua. Sibuk mengisi waktu dan sibuk mencapai tujuan. Pilihlah yang
kedua. Kumpul dengan teman untuk mendiskusikan soal-soal, bermain game dan
secukupnya saja.”Hasil itu sesuai dengan usaha”.
4.
Jalani Aktivitas Penting Seperti Biasa
Menerapkan skala prioritas bukan
berarti meninggalkan kegiatan yang lain. Menerapkan skala prioritas berarti
membagi porsi, mana yang paling penting, mana yang penting, mana yang agak
penting, mana yang kurang penting, bahkan mana yang tidak penting sama sekali.
Kegiatan atau hal-hal yang masuk kategori penting dan agak penting silakan
tetap dikerjakan seperti biasa, sedangkan yang kurang penting dan tidak penting
kita tinggalkan. Jadi, membantu orang tua ataupun berkegiatan lain yang memang
penting tetap harus berjalan seperti biasa.
Seorang jendral selalu memunyai
strategi untuk memenangkan pertempuran. Kita pun harus seperti itu. Bekerja
cerdas dan bekerja keras harus dilaksanakan secara bersama.
Pada waktu pertama adik-adik
menerima naskah soal. Formatlah otak adik-adik bahwa soal di depan adik-adik
pasti bisa dikerjakan. Jangan sekali-kali mengeluh ataupun mendesah tentang
soal tersebut. Misal, “Aduh, mumet aku… aduh, soal ini pasti sulit”. Keluhan
negatif secara tidak sadar akan memberi perintah ke otak juga negatif, otak
kita bisa mengalami kebuntuan berpikir karena diberi perintah negatif oleh
kata-kata yang kita ucapkan. Sedangkan semangat positif akan memberi perintah
kepada otak positif pula. Hal inilah yang menjaga stamina otak untuk berpikir
cemerlang.
Pahami perintah soal dengan benar.
Memahami perintah soal sangatlah penting. Kita tidak akan benar mengerjakan
soal bila tidak paham perintah.
Kerjakan soal yang mudah lebih dulu.
Mengapa?
Aturan pembuatan soal di manapun
pasti memenuhi kriteria menggabungkan soal mudah, sedang, dan sulit.
Padahal poin nilai dalam soal pilihan ganda adalah sama meskipun dengan bobot
soal yang berbeda. Penulis mengambil contoh dalam soal Bahasa Indonesia dengan
asumsi soal 50, nilai maksimal 100 (soal sulit poin 2,soal sedang poin 2, soal
sulit poin juga 2. Nah, di sinilah kita harus cerdas menyikapinya. Kerjakan
soal mudah dan sedang terlebih dulu. Mengerjakan soal-soal mudah akan tetap
menjaga energi otak kita tetap segar dan stabil sehingga tidak mudak merasa
lelah. Selain menjaga otak tetap fresh, mengerjakan soal yang mudah
juga lebih efisien waktu.
Salinlah segera jawaban yang telah
diyakini benar pada LJK (lembar Jawab Komputer ) meski dimulai dengan sepuluh
nomor ataupun lima belas dan seterusnya. Jangan menunggu jawaban terselesaikan
semua baru disalin. Dari beberapa kali pengalaman penulis ketika menjadi
pengawas UN, banyak siswa yang menunggu menyalin jawaban ke LJK setelah
menyelesaikan semua soal sehingga banyak siswa yang terkesan tergesa-gesa
ketika menyadari waktu hampir selesai. Risiko terbesar dari ketergesaan
adalah kesalahan. Jadi, adik-adik harus cerdas menyikapi waktu.
6.
Jangan Lupakan Allah SWT dan Orang Tua
Mintalah restu dari orang tua dan
Tuhan dalam setiap apapun yang kita lakukan. Doa Orang tua seperti doa nabi
kepada umatnya. Tuhan adalah Sang Penguasa dan Maha Segala-galanya. Usaha lahir
dan usaha batin harus kita laksanakan secara beriringan karena bagaimanapun ada
kekuatan di luar diri kita yang lebih besar yang bisa berkuasa menentukan
apapun di dunia, yaitu Allah SWT. Jangan kotori usaha mulia kita dengan hal-hal yang
mencederai kejujuran. Hanya orang-orang malas yang berpikir bisa mencontek
dan menggantungkan kesuksesannya pada orang lain.
Karyati Inayah, S.S.,S.Pd. (Guru di Yayasan Hasyim Asy'ari Kudus)
Posting Komentar