Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Keutamaan Bulan Sya'ban Bag. 2

Keutamaan Bulan Sya'ban Bag. 2

Dari Habib Ahmad bin Novel bin Jindan :“Bulan Rajab adalah dimana kita menanam, bulan Sya’ban dimana kita mengairi, dan bulan Ramadhan dimana kita memetik”

Dari Nabi SAW bersabda: “Barang siapa berpuasa tiga hari dari permulaan bulan Sya’ban dan tiga hari dipertengahan bulan Sya’ban serta tiga hari diakhir bulan Sya’ban, maka Allah ta’aalaa mencatat baginya seperti pahala tujuh puluh Nabi, dan seperti orang yang beribadah kepada Allah ta’aalaa selama tujuh puluh tahun dan apabila dia mati ditahun itu maka dia sebagai orang yang mati syahid”.
 

Dari Nabi SAW bersabda :“Barang siapa yang mengagungkan bulan Sya’ban, bertaqwa kepada Allah dan bertaat kepadaNya serta menahan diri dari perbuatan ma’syiyat/durhaka, maka Allah ta’aalaa mengampuni semua disanya dan menyelamatkannya didalam satu tahun itu dari segala macam bencana dan dari bermacam-macam penyakit”. (Zubdatul Waa’izdiina).
 

Diceritakan dari Muhammad bin Abdullah Az-Zaahidiy bahwa dia berkata : “Kawan saya Abu Hafshin Al-Kabir telah meninggal dunia, maka saya juga menyalati jenazahnya. dan saya tidak mengunjungi kuburnya selama delapan bulan.


Kemudian saya bermaksud akan menengok kuburnya. Ketika saya tidur dimalam hari saya bermimpi melihatnya dia sudah berobah mukanya menjadi pucat, maka saya bersalam kepadanya dan dia tidak membalasnya. Kemudian saya berkata/bertanya kepadanya : “Subhaanallaahi / Maha Suci Allah, mengapa engkau tidak membalas salam saya?”.


Dia menjawab : “Membalas salam adalah ibadah, sedang kami sekalian telah terputus dari ibadah”.


Kata saya : “Mengapa saya melihat wajahmu berubah, padahal sungguh engkau dahulu berwajah bagus?”.


Dia menjawab : “Ketika saya dibaringkan didalam kubur, telah datang satu Malaikat dan duduk disebelah kepala saya seraya berkata : “Hai situa yang jahat, dan dia menghitung semua dosa saya dan semua perbuatan saya yang jahat bahkan diapun memukul saya dengan sebatang kayu sehingga badan saya terbakar”.


Kuburpun berkata kepada saya : “Apakah engkau tidak malu kepada Tuhanku?”. Kemudian kuburpun menghimpit saya dengan himpitan yang kuat sekali sehingga tulang-tulang rusukku menjadi bertebaran dan sendi-sendi tulangkupun menjadi terpisah-pisah sedang saya dalam siksa sampai malam pertama bulan Sya’ban”.


Waktu itu ada suara mengundang dari atas saya : “Hai Malaikat, angkatlah batang kayumu dan siksamu dari padanya, karena sesungguhnya dia pernah menghidupkan/mengagungkan satu malam dari bulan Sya’ban selama hidupnya dan pernah berpuasa pula satu hari dibulan Sya’ban”.


Maka Allah ta’aalaa menghapuskan siksa dari padaku dengan sebab aku memuliakan malam hari di bulan Sya’ban dengan shalat dan berpuasa satu hari dibulan Sya’ban; kemudian Dia Allah ta’aalaa memberi kegembiraan kepada saya dengan sorga dan kasih sayangNya”.


Dari Nabi SAW bersabda :“Barang siapa yang menghidupkan malam dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adh-ha) dan setengah dari bulan Sya’ban, maka hatinya tidak akan mati disaat semua hati sama mati”. (Zahratur Riyaadhi)
 

Dari ‘Aisyah ra., ia berkata : “Tidak pernah Rasulullah SAW berpuasa dari suatu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Sungguh beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban”. Dan didalam riwayat yang lain dikatakan : “Beliau berpuasa pada bulan Sya’ban, kecuali sedikit (beberapa hari saja beliau tidak berpuasa)”. (HR.Bukhari dan Muslim)
 

Rasulullah SAW ditanya tentang : “Wahai Rasulullah, kami belum pernah melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan lain, seperti engkau berpuasa pada bulan Sya’ban”. Rasul SAW bersabda : “Itulah bulan yang dilupakan oleh manusia, antara Rajab dan Ramadhan. Yaitu bulan dimana amal-amal manusia dilaporkan kepada penguasa alam semesta. Maka aku lebih suka bila amalku dilaporkan sementara aku sedang berpuasa”. (HR.Ahmad)


Diriwayatkan dari ‘Atha-i bin Yasari Ra. bahwa dia berkata : “Tidak ada satu malam sesudah malam Qadar (Lailatil Qadar) yang lebih utama kecuali dari malam setengah bulan Sya’ban”.


Wahai Saudara-saudariku jadikanlah dibulan Sya’ban ini kita banyak-banyak berpuasa dan beramal shaleh menghidupkan sunah Nabi SAW serta memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, agar kita diridhai oleh Allah Swt. dan mendapat safa’at dari Rasulallah SAW, serta tidak menjadi orang yang merugi diakhirat nanti karena mengetahui keutamaan bulan Sya’ban dan pahala/ganjaran dari shalawat kepada Nabi SAW karena “siapa yang cinta pada sesuatu hal maka ia akan sering menyebut-nyebutnya”.





M. Syafi’i
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger