Menyoal menyeukutukan Allah, sekarang ini sedang berkembang
begitu banyak di negara kita. Tidak hanya eksistensi wujud dan kekuasaan,
tetapi juga keduanya. Sekarang ini, marak dengan berbagai hal yang bila kita
sadari, merupakan bagian dari pengotoran dari tauhid kita. Seolah-olah hal
tersebut merupakan sesuatu yang wajar lantaran bagian dari kebudayaan kita.
Kita bisa membandingkannya dengan tingkat kemajuan antara
negara-negara muslim dengan negara-negara barat. Negara barat bukan sebagai
sekelompok muslim, namun mereka terkategori sebagai bangsa yang maju. Tetapi
yang seringkali menyesakan kita, dari sisi peradaban, mereka juga termasuk yang
lebih beradab dbandingkan kita. Contohnya adalah tentang kebersihan dan
kedisiplinan. Padahal mereka tidak memiliki kemurnian ketauhidan, bahkan
terkadang mereka tidak percaya akan adanya Tuhan.
Hal ini berbeda dengan negara2 muslim yang relatif tidak
maju dan tidak memiliki parameter peradaban yang baik seperti negara-negara
barat.
Hal ini mencerminkan bahwa keimanan tidak bisa dipaksakan.
Tetapi bila kita sudah memilih keimanan, maka perangkat-perangkat pemaksaan,
seharusnya bisa kita patuhi. Bila kita patuhi perangkat-perangkat keimanannya,
insya Allah kita bisa menunjukan bahwa kita adalah masyarakat yang beradab dan
maju.
Selain itu, meskipun tidak beriman, namun negara barat
berhasil melaksanakan hal-hal yang ada diajaran yang kita imani. Contohnya
kejujuran. Mereka tidak mengetahui adanya Rakib dan Atid. Tapi mereka
mempraktekan kejujuran dan etos kerja tanpa mengenal menyerah. Parameter inilah
yang secara tidak langsung, bila kita melaksanakan ajaran agama kita dengan
utuh, kita akan menjadi sekelompok manusia yang beradab dan maju yang tidak
kalah dengan negara-negara barat.
Kembali ke topik utama, bahwa interaksi antara umat Islam
dan ajaran agamanya, harus didasari dengan ketauhidan. Hal ini ibaratny sebagai
medan magnet yang mempengaruhi setiap gerak langkah kita. Ada medan tauhid yang
mengarahkan kita agar selalu ada di jalan yang seharusnya kita tempuh. Dengan
cara seperti ini, barangkali keributan yang skarang ada, bukanlah sesuatu yang
harus terjadi karena kita selalu merasa diawasi oleh Allah lewat malaikatnya.
Rasulullah pernah menyampaikan bahwa beliau diutus untuk
memperbaiki akhlak dalam segala aspek kehidupan yang baik. Bila kita sudah
yakin dengan syahadat yang kita ucapkan, maka ucapan Rasulullah akan mengikat
kita semua.
Marilah kita sedikit demi sedikit mempraktekan kepada diri
kita masing-masing untuk mengembangkan aklak yang baik. Rasulullah juga
menyatakan, “Bila Fatimah anakku itu mencuri, niscaya dia akan kupotong
tangannya.” Pernyataan yang sangat luar biasa. Karena beliau adalah manusia
yang memiliki rasa cinta terhadap anaknya, namun tidak menghalangi aspek-aspek
ketauhidan beliau.
Disarikan dari
Ceramah Jumat 27 Nopember 2009 oleh Ust. Suyatman
Posting Komentar