Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Tauhid, Unsur Terpenting Kehidupan (2)

Tauhid, Unsur Terpenting Kehidupan (2)

Menyoal menyeukutukan Allah, sekarang ini sedang berkembang begitu banyak di negara kita. Tidak hanya eksistensi wujud dan kekuasaan, tetapi juga keduanya. Sekarang ini, marak dengan berbagai hal yang bila kita sadari, merupakan bagian dari pengotoran dari tauhid kita. Seolah-olah hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar lantaran bagian dari kebudayaan kita.

Kita bisa membandingkannya dengan tingkat kemajuan antara negara-negara muslim dengan negara-negara barat. Negara barat bukan sebagai sekelompok muslim, namun mereka terkategori sebagai bangsa yang maju. Tetapi yang seringkali menyesakan kita, dari sisi peradaban, mereka juga termasuk yang lebih beradab dbandingkan kita. Contohnya adalah tentang kebersihan dan kedisiplinan. Padahal mereka tidak memiliki kemurnian ketauhidan, bahkan terkadang mereka tidak percaya akan adanya Tuhan.

Hal ini berbeda dengan negara2 muslim yang relatif tidak maju dan tidak memiliki parameter peradaban yang baik seperti negara-negara barat.

Hal ini mencerminkan bahwa keimanan tidak bisa dipaksakan. Tetapi bila kita sudah memilih keimanan, maka perangkat-perangkat pemaksaan, seharusnya bisa kita patuhi. Bila kita patuhi perangkat-perangkat keimanannya, insya Allah kita bisa menunjukan bahwa kita adalah masyarakat yang beradab dan maju.

Selain itu, meskipun tidak beriman, namun negara barat berhasil melaksanakan hal-hal yang ada diajaran yang kita imani. Contohnya kejujuran. Mereka tidak mengetahui adanya Rakib dan Atid. Tapi mereka mempraktekan kejujuran dan etos kerja tanpa mengenal menyerah. Parameter inilah yang secara tidak langsung, bila kita melaksanakan ajaran agama kita dengan utuh, kita akan menjadi sekelompok manusia yang beradab dan maju yang tidak kalah dengan negara-negara barat.

Kembali ke topik utama, bahwa interaksi antara umat Islam dan ajaran agamanya, harus didasari dengan ketauhidan. Hal ini ibaratny sebagai medan magnet yang mempengaruhi setiap gerak langkah kita. Ada medan tauhid yang mengarahkan kita agar selalu ada di jalan yang seharusnya kita tempuh. Dengan cara seperti ini, barangkali keributan yang skarang ada, bukanlah sesuatu yang harus terjadi karena kita selalu merasa diawasi oleh Allah lewat malaikatnya.

Rasulullah pernah menyampaikan bahwa beliau diutus untuk memperbaiki akhlak dalam segala aspek kehidupan yang baik. Bila kita sudah yakin dengan syahadat yang kita ucapkan, maka ucapan Rasulullah akan mengikat kita semua.

Marilah kita sedikit demi sedikit mempraktekan kepada diri kita masing-masing untuk mengembangkan aklak yang baik. Rasulullah juga menyatakan, “Bila Fatimah anakku itu mencuri, niscaya dia akan kupotong tangannya.” Pernyataan yang sangat luar biasa. Karena beliau adalah manusia yang memiliki rasa cinta terhadap anaknya, namun tidak menghalangi aspek-aspek ketauhidan beliau.



Disarikan dari Ceramah Jumat 27 Nopember 2009 oleh Ust. Suyatman
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger