Sebagaimana dimaklumi, di kalangan ahli hadits ada dua kelompok berbeda dalam menyikapi hadits-hadits fadhilah surat Yasin.
Pertama, kelompok ekstrem yang menganggap
hadits-hadits tentang fadhilah surat Yasin tidak ada yang shahih, yaitu
kelompok Ibn al-Jauzi dalam kitab al-Maudhu'at.
Dan kedua, kelompok moderat yang menganggap
bahwa hadits-hadits tentang fadhilah surat Yasin ada yang shahih dan hasan,
yaitu kelompoknya al-Imam al-Hafidz Abu Hatim bin Hibban dalam Shahihnya,
al-Hafidz Ibn Katsir ad-Dimasyqi dalam Tafsinya, al-Hafidz Jalaluddin
as-Suyuthi dalam Tadrib ar-Rawi, al-Imam Muhammad bin Ali asy-Syaukani dalam
tafsir Fath al-Qadir dan al-Fawaid al-Majmu’ah dan lain-lain.
Berikut ini saya kutipkan hadits-hadits
(shahih) tentang fadhilah surat Yasin dari Tafsir Ibn Katsir yang sering menjadi
rujukan utama.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa
yang membaca surat Yasin pada malam hari, maka pagi harinya ia diampuni oleh
Allah. Barangsiapa yang membaca surat ad-Dukhan, maka ia diampuni oleh
Allah." (HR Abu Ya'la).
Menurut al-Hafidz Ibn Katsir, hadits ini sanadnya
jayyid (shahih). Komentar Ibn Katsir ini juga dikutip dan diakui oleh al-Imam
asy-Syaukani dalam tafsimya Fath al-Qadir, bahwa sanad hadits tersebut jayyid,
alias shahih.
Rasulullah Saw. bersabda: "Barangsiapa
yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mencari ridha Allah, maka Allah
akan mengampuninya." (HR. Ibn Hibban dalam Shahihnya).
Hadits ini
dishahihkan oleh al-Imam Ibn Hibban dan diakui oleh al-Hafidz Ibn Katsir dalam
Tafsirnya, al- Hafidz Jalahiddin as-Suyuthi dalam Tadrib ar-Rawi, dan al-Imam
asy-Syaukani dalam tafsir Fath al-Qadir dan al-Fawaid al-Majmu’ah.
Asy-Syaukani berkata dalam al-Fawaid al-
Majmu'ah sebagai berikut: "Hadits, "Barangsiapa membaca surat
Yasin karena mencari ridha Allah, maka Allah akan mengampuninya diriwayatkan
oleh al-Baihaqi dari Abu Humairah secara marfu’ dan sanadnya sesuai dengan
kriteria hadits shahih.
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dan al-Khathib. Sehingga tidak ada alasan merryebut hadits tersebut dalam kitab-kitab al-Maudhu’at (tidak benar menganggapnya sebagai hadits maudhu’)." (Asy-Syaukani, al-Fawaid al-Majmu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah halaman 302-303).
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dan al-Khathib. Sehingga tidak ada alasan merryebut hadits tersebut dalam kitab-kitab al-Maudhu’at (tidak benar menganggapnya sebagai hadits maudhu’)." (Asy-Syaukani, al-Fawaid al-Majmu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah halaman 302-303).
Demikian hadits-hadits fadhilah surat Yasin
yang dishahihkan dalam Tafsir Ibn Katsir dan al-Fawaid al-Majmu’ah fi
al-Ahadits al-Maudhu’ah. Kedua kitab ini menjadi rujukan Yazid Jawas dalam bukunya
tersebut di atas.
Ust. Idrus Ramli
Posting Komentar