Tips berikut ini sangat cocok untuk Anda yang akan
membeli hewan qurban besar berupa sapi atau kerbau di pasaran dan tidak dijumpai timbangan.
Silakan dibaca, semoga bermanfaat.
Pada ternak besar untuk menghitung bobot
kerbau atau sapi tentu sulit bukan? Kalau unggas cukup diikat kakinya lalu
ditimbang beres, bukan?
Kalau di perusahaan besar, bobot sapi dan
kerbau biasa ditimbang dengan timbangan ternak. Timbangan ternak cukup berat
dan harganya pun mahal. Di pasar hewan, timbangan ternak ini tak dijumpai. Jual
beli sapi, kerbau dan domba lebih banyak dengan cara “beuli bogoh” sehingga berat ternak acapkali
diabaikan.
Namun ternyata cukup dengan seutas tali,
bobot ternak, berikut karkas (potongan daging tulang) dan bahkan dagingnya bisa
ditentukan.
Bila dicermati, penampang tubuh kerbau,
sapi dan domba menyerupai bentuk geometris berupa tabung. Untuk mencari volume
tabung harus diketahui luas alas dan tinggi. Dalam hal ini, lingkar dada hewan
dapat diasumsikan sebagai luas alas bangun lingkaran dan panjang badan sebagai
tinggi.
Lingkar dada diperoleh dengan melingkarkan
seutas tali di belakang gumba melalui belakang belikat. Sementara panjang badan
diukur dari bahu hingga penonjolan tulang duduk. Dengan memperhatikan volume
organ kepala, kaki, ekor, dan massa jenis daging atau jeroan bakal diperoleh
pendekatan untuk memperoleh berat hewan sebenarnya.
Melalui berbagai percobaan, para ahli
akhirnya menemukan rumus untuk menghitung bobot ternak. Sebut saja, Schoorl
menemukan rumus untuk mengetahui berat badan dengan cukup mengetahui satu
komponen, yakni lingkar dada. Rumus itu dinamai namanya sendiri rumus Schoorl
yaitu:
Bobot Badan (kg) = {lingkar dada (cm) + 22} dikuadratkan dibagi 100.
Sementara Scheiffer mengadopsi rumus tabung
dengan menampilkan formula, yakni:
Bobot Badan (lubels) = {lingkar dada (inchi)
kuadrat x panjang badan} (inchi) dibagi 300.
Rumus ini disesuaikan oleh
Lambourne dengan mengonversi ke dalam satuan yang cocok dengan kehidupan
masyarakat kita, yakni:
Bobot Badan (kg) = {lingkar dada (cm) kuadrat x panjang
badan (cm)} dibagi 10840.
Sejumlah peneliti mencoba membuktikan keakuratan
rumus-rumus itu diuji-cobakan terhadap beberapa kelompok sapi antara bobot
taksir dan bobot timbangan. Hasilnya rumus Scheiffer dan Lambourne lebih
mendekati berat real sapi sebenarnya dengan tingkat kesalahan di bawah 10
persen. Sedangkan rumus Schoorl tingkat kesalahannya mencapai 22,3 persen.
Perbedaan perhitungan berat pada mahluk
hidup adalah wajar, karena bobot hewan sangat dipengaruhi situasi dan kondisi
lingkungan, yakni gelisah (stress), habis makan, banyak minum atau baru buang
feses. Hewan yang ditimbang sekalipun, akibat buruk perlakuan dan pengangkutan
dapat menyebabkan susut tubuh 5-10%.
Dengan memperoleh angka taksiran bobot
hidup, maka persentase karkas dan daging dapat segera diketahui. Karkas sapi
berkisar 47-57 persen dari bobot hidupnya dan daging 75 persen dari karkas.
Karkas adalah potongan daging tulang tanpa kepala, kaki, kulit dan jeroan.
Untuk domba persentase karkasnya sekitar 45 persen dan dagingnya 75 persen dari
karkas.
Kalkulasi ini sangat penting, bagi hewan kurban
dapat memperkirakan jumlah daging dibandingkan jumlah mustahik (penerima daging
kurban). Atau bagi pedagang juga dapat dijadikan perbandingan harga apakah
hewan yang dibeli terlalu mahal atau tidak dibanding harga pasaran.
Oh ya, Satu lagi penting kemampuan
menaksir amat penting yaitu umur ternak. Umur ini amat penting untuk
mendapatkan daging yang renyah dan marbling baik. Atau penting juga sebagai
syarat sah untuk ritual akekah dan kurban. Jangan kita sampai terkecoh, membeli
sapi tua pasti dagingnya bakal alot dan liat.
Umur ternak dapat diketahui berdasarkan
susunan gigi geliginya. Mintalah si penjual memperlihatkan susunan gigi seri
(berada di rahang bawah). Bila gigi seri dewasa telah tumbuh (tampak besar dan
kuat seperti kapak, gigi susu kecil-kecil seperti sisir jagung muda), maka
hewan dipandang dewasa/cukup umur (musinnah). Pada domba dan kambing perubahan
ini terjadi pada umur 1-1,5 tahun dan sapi 2-2,5 tahun. Hewan tua ditandai
pergesekan gigi dan keausan gigi dewasa akibat pemakaian yang terlampau
lama.
Selamat mencoba.....
Selamat mencoba.....
Sumber: Tulisan Dadan Wahyudin yang dimuat di ekonomi kompasiana dengan judul "Cara Cepat Menghitung Berat Ternak"
Posting Komentar