Terdapat dua pendapat dikalangan Syafi’iyyah dalam meletakkan perut
jemari-jemari kaki saat sujud, pendapat yang mashur tidak wajib
meletakkannya.
أن الواجب وضع بعض الجبهة وبعض الركبتين وبعض بطن الكفين وبعض بطن أصابع
القدمين دون غيرها من بقية الرأس وحرف الكف وأطراف الأصابع والجبين والأنف
والخد ( قوله ولو قطعت أصابع إلخ ) عبارة النهاية ولو تعذر شيء من هذه
الأعضاء سقط الفرض بالنسبة إليه فلو قطعت يده من الزند لم يجب وضعه ولا وضع
رجل قطعت أصابعها لفوات محل الفرض....
“Yang wajib dalam sujud adalah meletakkan sebagian dahi, lutut, telapak
tangan, perut jemari kedua telapak kaki, tidak lainnya seperti ujung
jemari, pinggir telapak, pinggir jemari, pinggir kedua kening, hidung
dan pipi.(keterangan bila terpotong jemari-jemarinya) redaksi dalam
kitab an-Nihayah ‘Bila terdapati udzur meletakkan sebagian
anggauta-anggauta diatas maka gugur pulalah kewajibannya seperti bila
tangannya putus dari pergelangan maka tidak wajib meletakkannya dan
tidak wajib pula meletakkan kaki yang terputus jemeri-jemarinya karena
tempat yang wajib tidak lagi terdapati”. [I’aanah at-Thoolibiin I/64].
ويجب وضع جزء من ركبتيه ومن باطن كفيه ومن باطن أصابع قدميه في السجود لخبر
الشيخين: أمرت أن أسجد على سبعة أعظم: الجبهة، واليدين، والركبتين، وأطراف
القدمين.
“Dan wajib meletakkan bagian dari kedua lututnya, perut kedua telapak
tangannya, perut jemari-jemari kakinya saat sujud berdasarkan hadits
“Aku diperintah sujud atas tujuh anggota tubuh besar : Dahi, kedua
tangan, kedua lutut dan pucuk-pucuk jemari” (HR. Bukhori Muslim).
[Al-Iqnaa I/124].
( قَوْلُهُ وَأَطْرَافُ الْقَدَمَيْنِ ) أَيْ : وَمِنْ لَازِمِهِ
الِاعْتِمَادُ عَلَى بُطُونِهَا فَإِنْ تَعَذَّرَ وَضْعُ شَيْءٍ مِنْ
هَذِهِ الْأَعْضَاءِ سَقَطَ الْفَرْضُ بِالنِّسْبَةِ إلَيْهِ ا هـ
بِرْمَاوِيٌّ .
(Keterangan dan pucuk-pucuk jemari) artinya sebagian kewajiban sujud
adalah bertumpu pada perut-perut jemari kaki bila terdapat udzur
meletakkan anggota-anggota tubuh diatas maka gugurlah kewajiban
meletakkan anggauta yang putus tersebut”. [Hasyiyah al-Jamal III/385].
( وَلَا يَجِبُ ) ( وَضْعُ يَدَيْهِ ) أَيْ بَطْنِهِمَا ، ( وَرُكْبَتَيْهِ
وَقَدَمَيْهِ ) فِي سُجُودِهِ ( فِي الْأَظْهَرِ ) لِقَوْلِهِ تَعَالَى {
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ } وَلِلْخَبَرِ
الْمُتَقَدِّمِ { إذَا سَجَدْت فَمَكِّنْ جَبْهَتَك } فَإِفْرَادُهَا
بِالذِّكْرِ دَلِيلٌ عَلَى مُخَالَفَتِهَا ، وَلِأَنَّهُ لَوْ وَجَبَ
وَضْعُهَا لَوَجَبَ الْإِيمَاءُ بِهَا عِنْدَ الْعَجْزِ عَنْ وَضْعِهَا
وَالْإِيمَاءُ بِهَا غَيْرُ وَاجِبٍ فَلَمْ يَجِبْ وَضْعُهَا ، وَلِأَنَّ
الْمَقْصُودَ مِنْهُ وَضْعُ أَشْرَفِ الْأَعْضَاءِ عَلَى مَوَاطِئِ
الْأَقْدَامِ وَهُوَ خِصِّيصٌ بِالْجَبْهَةِ ، وَيُتَصَوَّرُ رَفْعُ
جَمِيعِهَا كَأَنْ يُصَلِّي عَلَى حَجَرَيْنِ بَيْنَهُمَا حَائِطٌ قَصِيرٌ
يَنْبَطِحُ عَلَيْهِ عِنْدَ سُجُودِهِ وَيَرْفَعُهَا ( قُلْت : الْأَظْهَرُ
وُجُوبُهُ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ ) وَإِنْ كَانَتْ مَسْتُورَةً لِخَبَرِ
الشَّيْخَيْنِ { أُمِرْت أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى
الْجَبْهَةِ وَالْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ }
وَلِخَبَرِ الْبُخَارِيِّ { أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
سَجَدَ وَاسْتَقْبَلَ بِأَطْرَافِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ الْقِبْلَةَ }
وَمَنْ لَازِمِ ذَلِكَ اعْتِمَادُهُ عَلَى بُطُونِهَا ، ..وَاكْتَفَى
بِبَعْضِ كُلٍّ وَإِنْ كُرِهَ قِيَاسًا عَلَى مَا مَرَّ لِمَا سَبَقَ فِي
الْجَبْهَةِ....
“Dan tidak wajib meletakkan perut kedua tangannya, kedua lututnya dan
kedua telapak kakinya saat sujud menurut pendapat yang lebih dhahir
karena :
• Berdasarkan firman Allah : :”tanda-tanda mereka di wajah-wajah mereka dari bekas-bekas sujud mereka”
• Hadits : Bila engkau sujud maka tetapkan dahimudisebutkannya dahi
secara special merupakan dalil perbedaannya dengan anggota tubuh lainnya
• Karena bila diwajibkan meletakkan anggauta selain dahi maka pasti
diwajib berisyarat dengannya saat tidak dapat menjalani sujud secara
normal (sebagaimana dahi), sedangkan berisyarat dengannya tidak
diwajibkan maka tidak wajib pula meletakkannya saat sujud yang normal
• Karena maksud utama sujud adalah meletakkan anggita tubuh manusia yang
paling mulia pada tempat telapak kaki dan yang demikian hanya tertentu
pada dahi.
Aku (Pengarang kitab) berkata “Menurutku pendapat yang lebih dhahir diwajibkannya meskipun dalam keadaan tertutup berdasarkan :
• Hadits “Aku diperintah sujud atas tujuh anggota tubuh besar : Dahi,
kedua tangan, kedua lutut dan pucuk-pucuk jemari” (HR. Bukhori Muslim).”
• Hadits “Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW sujud dan menghadapkan pucuk-pucuk jemarinya pada kiblat” (HR. Bukhori)
Dan sebagian kewajiban sujud adalah bertumpu pada perut-perut jemari
kaki.Dan dianggap cukup meskipun makruh meletakkan sebagian anggota
tubuh diatas dengan menganalogkan pada bolehnya meletakkan sebagian dahi
saat sujud. [Hasyiyah as-Syibro Malisy III/385].
(وأما السجود على اليدين والركبتين والقدمين ففيه قولان (أشهرهما) أنه لا
يجب لانه لو وجب لوجب الايماء بها إذا عجز كالجبهة (والثانى) يجب لما ورى
ابن عباس رضى الله عنهما أن النبي صلي الله عليه وسلم " أمر أن يسجد علي
سبعة أعضاء يديه وركبتيه وأطراف أصابعه وجبهته "
Sedang sujud atas kedua tangan, kedua lutut dan kedua telapak kaki maka
terdapat dua pendapat:
1. Pendapat yang mashur tidak wajib Karena bila
diwajibkan meletakkan anggauta selain dahi maka pasti diwajib berisyarat
dengannya saat tidak dapat menjalani sujud secara normal (sebagaimana
dahi), sedangkan berisyarat dengannya tidak diwajibkan maka tidak wajib
pula meletakkannya saat sujud yang normal
2. Pendapat kedua menyatakan
wajib berdasarkan riwayat dari Ibn Abbas ra “Rasulullah SAW diperintah
sujud atas tujuh anggota tubuh besar : Dahi, kedua tangan, kedua lutut,
pucuk-pucuk jemari dan dahi beliau” (HR. Bukhori Muslim).
[Al-Majmuu’ ala Syarh al-Muhadzdzab III/426]. Wallaahu A'laamu Bis showaab.
https://mbasic.facebook.com/notes/pustaka-ilmu-sunni-salafiyah-ktb-piss-ktb/1605-shalat-posisi-jari-kaki-ketika-sujud/434183093271171/?refid=18&ref=notif¬if_t=group_comment oleh Ust. Masaji Antoro
Posting Komentar