Seorang
ibu bertanya kepada seorang ustad di acara tanya jawab keagamaan pada sebuah radio di Bandung yang berfaham
wahabi. Sang ibu bertengkar dengan mertuanya, karena sang mertua memasang
penolak bala di atas ranjang cucunya. penolak bala tersebut berupa cabai,
bawang merah, bawang putih, dan rempah lainnya yang ditusuk seperti sate. Sang
ustadz wahabi menjawab bahwa hal tersebut adalah tahayul yang membawa
kepada kemusyrikan. Sang ustadz menyarankan kepada ibu tersebut agar menasihati
mertuanya agar memperbaiki aqidahnya yang penuh khurofat.
Pada tahun 1919, ketika wabah flu membunuh 40
juta orang, ada seorang dokter yang mengunjungi banyak petani utk melihat
apakah ia dapat membantu mereka memerangi flu. Banyak petani dan keluarga
mereka telah tertular dan banyak yang meninggal. Dokter ini mengunjungi satu
keluarga petani, dan yang mengejutkannya, ternyata semua orang sangat sehat.
Ketika dokter bertanya apa yang dilakukan petani yang membuatnya berbeda, sang
istri menjawab bahwa ia telah menaruh bawang merah yang telah dikupas dalam
sebuah piring pada setiap kamar dirumah itu, (mungkin hanya dua kamar waktu
itu).
Dokter itu tidak percaya dan bertanya apakah ia dapat memiliki salah satu dari bawang merah itu untuk melihatnya di bawah mikroskop. Istri petani itu memberinya satu dan ketika dia melakukan hal ini, ia menemukan virus flu di bawang merah itu. Bawang merah ini jelas menyerap bakteri, oleh karena itu, menjaga keluarga ini tetap sehat.
Beberapa toko yang memasang bawang merah di
sekitar tokonya juga terbebas dari serangan epidemi dan mendapati karyawannya
lebih sehat. Jadi, tempatkanlah beberapa butir bawang merah yang telah dikupas
dalam sebuah mangkuk, tempatkan di kamar tidur dan ruang keluarga, ganti setiap
hari, tentu saja, maka anda akan terbebas dari virus dan bakteri.
Seorang penderita radang paru berat
(pneumonia) dapat menjalani perawatan dengan bawang merah sebagai berikut:
Ambil sebutir
bawang merah, iris kedua ujungnya. Salah satu ujungnya dicocok dengan garpu,
lalu tangkai garpu dimasukkan sebuah botol agar dapat berdiri. Taruh di samping
ranjang penderita semalaman suntuk, paginya bawang merah berubah jadi kehitaman
karena penuh kuman. Buang itu, ganti dengan yang baru. Penderita lebih cepat
sembuh.
Apa efek dari semuanya ini?
Bawang merah mentah yang telah dikupas
adalah magnet kuat bagi kuman, jadi jangan menyimpan bawang merah mentah yang
sudah dikupas, walaupun dalam lemari es, sebab itu sama dengan anda menyimpan
kuman dalam lemari es anda.
Bawang merah sendiri memiliki nama latin Allium cepa L. Bawang merah yang sering disebut berambang ini banyak ditanam orang di sawah ataupun ladang yang cukup memperoleh sinar matahari. Tumbuhan berumpun dan berumbi lapis ini berwarna keungu-unguan dan berbau tajam. Tanaman semusim yang tidak berbatang itu daunnya hijau panjang, berbentuk tabung yang ujungnya lancip. Bunganya berwarna putih kemerah-merahan. Baik umbi maupun daunnya sehari-hari dipakai untuk mengharumkan dan menyedapkan berbagai makanan. Namun bawang merah juga sering dipakai dalam berbagai ramuan obat tradisional. Orang lnggris menyebutnya shalot.
Karena mengandung flavonglikosida, ia dianggap anti radang, pembunuh bakteri, sedangkan kandungan saponinnya mengencerkan dahak. Ia juga memiliki sejumlah zat lain yang berkhasiat menurunkan panas, menghangatkan, memudahkan pengeluaran angin dari perut, melancarkan pengeluaran air seni, mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol, dan kadar gula dalam darah. Menurut penelitian terakhir, bawang merah juga bisa mencegah kanker karena kandungan sulfurnya. Umbi lapisnya mengandung zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C.
Begitu pula kentang mentah, setelah diiris atau dikupas
mudah sekali dimasuki kuman. Karena itu sebaiknya mengupas bawang merah mentah
hanya jika
langsung hendak dimasak. Selamat mencoba, dijamin tidak akan terjerumus dalam kemusyrikan kalau Sahabat yakin yang menyembuhkan adalah Allah SWT.
Kisah "ibu menelpon radio..." diambil dari tulisan di Facebook "Irwan Winard"
Posting Komentar