Salah satu fakta yang mengejutkan yang merupakan bukti akan
keajaiban al-Qur’an dan al-Qur’an merupakan firman Allah SWT salah satunya
adalah informasi di dalam al-Qur’an mengenai masa depan, yang diterangkan ada
pada ayat pertama hingga ayat keempat surat Ar-Rum.
Byzantium adalah sebuah kota Yunani kuno, yang menurut
legenda, didirikan oleh para warga koloni Yunani dari Megara pada tahun 667 SM
dan dinamai menurut nama Raja mereka Byzas atau Byzantas. Nama “Byzantium”
merupakan Latinisasi dari nama asli kota tersebut Byzantion. Pada Abad
Pertengahan menjadi bernama Konstantinopel. Setelah jatuhnya Konstantinopel ke
tangan Kerajaan Ottoman, kota ini selanjutnya dikenal sebagai Istanbul bagi
Bangsa Turki Ottoman, namun nama tersebut belum menjadi nama resmi kota ini
sampai tahun 1930.
Dimana didalam ayat tersebut menerangkan mengenai Kerajaan
Byzantium dimana Kerajaan Byzantium akan mendapatkan kekalahan yang telak,
namun kemudian segera mendapatkan kemenangan yang besar.
الم
غُلِبَتِ الرُّومُ
فِي أَدْنَى الأرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الأمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ
غُلِبَتِ الرُّومُ
فِي أَدْنَى الأرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الأمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ
Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri
yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa
tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di
hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman.(QS.
Surah Ar-Rum : 1-4).
Ayat tersebut terbukti pada tahun 620 M, hampir tujuh tahun
setelah kekalahan Kerajaan Kristen Byzantium menghadapi bangsa kafir Persia.
Namun berdasarkan ayat tersebut dikatakan bahwa Byzantium akan segera
mendapatkan kemenangan. Faktanya, Byzantium yang pada saat itu menderita kekalahan
yang besar, sepertinya tidak mungkin hanya untuk bertahan hidup, apalagi
mendapatkan kemenangan. Tidak hanya ancaman dari Persia, namun pada saat itu
juga terdapat ancaman dari bangsa Avar, Slavs dan Lombard bagi Kerajaan
Byzantium. Bangsa Avar saat itu telah mencapai dinding Konstantinopel. Raja
Byzantium, Heraclius, memerintahkan untuk melebur emas dan perak yang terdapat
di gereja, untuk dijadikan uang, yang digunakan dalam melakukan pembiayaan
perang. Bahkan patung perunggu-pun dilebur untuk dijadikan uang, namun ternyata
hasil dari peleburan tersebut belum mencukupi untuk membiayai perang.
Banyak gubernur yang melakukan pemberontakan terhadap
pemerintahaan Heraclius, dan pemerintahan Byzantium pada saat itu sudah diujung
keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang
pada awalnya termasuk di dalam kerajaan Byzantium, telah diserang oleh bangsa
kafir Persia.
Pada saat itu, masyarakat yakin bahwa Kerajaa Byzantium
akan segera hancur. Namun pada waktu yang genting tersebut, ayat pertama surat
ar-Rum turun, dan mengabarkan bahwa Kerajaan Byzantium akan mendapatkan
kemenangan besar dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kemenangan ini sepertinya
mustahil. Kaum kafir Arab pada saat itu berpikir bahwa kemenangan yang diungkap
di dalam surah ar-Rum tersebut tidak akan pernah terjadi.
Sekitar tujuh tahun sejak turunnya ayat tersebut, yaitu
pada bulan Desember 627 M, peperangan besar antara kerajaan Byzantium dan
Kerajaan Persia meletus, dan peperangan tersebut terjadi di Nineveh. Dan tanpa
terduga dalam peperangan tersebut Kerajaan Byzantium mengalahkan kerajaan
Persian. Beberapa bulan setelahnya, Kerajaan Persia membuat perjanjian dengan
Kerajaan Byzantium agar bangsa Persia mengembalikan wilayah-wilayah yang telah
dikuasainya kepada Kerajaan Byzantium.
Akhirnya, ‘kemenangan dari Bangsa Roma’ yang telah
diungkapkan oleh Allah SWT menjadi kenyataan.Keajaaiban lainnya dalam ayat
tersebut adalah penjelesan mengenai suatu kawasan yang sebelumnya tidak
diketahui oleh siapapun pada saat itu.
Pada ayat ketiga surah ar-Rum, Allah SWT menjelaskan bahwa
Bangsa Roma akan dikalahkan di dataran terendah yang ada di permukaan bumi. Ini
menjelaskan, “Adna al Ard” sebagai ‘tempat yang terdekat’ dalam banyak
terjemahan. Namun, hal itu tidaklah benar, dan bukan arti harfiah dari
pernyataan sebenarnya, namun merupakan interpretasi gambaran. Kata ‘Adna’
(أَدْنَى) diambil dari kata “deni”, yang artinya ‘rendah’ dan ‘ard’, yang
berarti ‘bumi’ Maka “Adna al Ard” berarti “tempat terendah yang ada di permukaan
Bumi.”
Hal yang menarik bahwa, kawasan penting ketika Kerajaan
Byzantium dikalahkan oleh Kerajaan Persian di dalam peperangan, yang
menyebabkan Kerajaan Byzantium kehilangan Yerusalem, telah terjadi di tempat
paling rendah di permukaan bumi. Kawasan yang dimaksudkan adalah lembah Laut
mati, yang merupakan daerah persimpangan antara kawasan milik Syria, Palestina
dan Jordan. “Laut Mati”, terletak pada ketinggian 395 meter diatas permukaan
laut. Oleh karena itu, lembah Laut Mati adalah kawasan terendah dipermukaan
bumi.
Maka, bangsa Byzantium dikalahkan oleh bangsa Persia di
daerah paling rendah di permukaan bumi.
Hal yang paling mengagumkan adalah kenyataan bahwa
ketinggian Laut Mati hanya dapat diukur dengan teknik pengukuran modern.
Sebelum itu, merupakan hal yang tidak mungkin bagi siapapun mengetahui bahwa
Laut Mati merupakan kawasan terendah yanga ada permukaan bumi. Salah satu bukti
bahwa al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT, tiada tuhan selain Dia.
Al Sukmana
Posting Komentar