”10 macam”, jawab iblis.
”apa saja?”
”Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan
anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, ’Berbagilah dengan manusia dalam harta
dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.’ (QS Al-Isra: 64).
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga
makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari
makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang
yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut
bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada setan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki
kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai
rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman
tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan
orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman, ‘Orang -orang
boros adalah saudara-saudara setan.’ (QS Al-Isra: 27).
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat
manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah
memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab,
‘Silahkan,’ dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar
manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata, “wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan
orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.” Jika aku bisa
menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!”
”Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah
sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi
hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa
menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.”
”Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia
sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis
sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat,
”Mereka akan terus berselisih kecuali
orang yang dirahmati oleh Allah SWT.” (QS Hud: 118-119)
Dan juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti
berlaku.” (QS Al-Ahzab: 38).
Iblis lalu berkata, “Wahai Muhammad Rasulullah, takdir
telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang
menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang
telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk
neraka. Aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin kusampaikan kepadamu dan aku tak berbohong."
Pengajian Ihya Ulumuddin
Posting Komentar