Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak-anak muda, sebagian untuk mengganggu orang-orang tua, sebagian untuk mengganggu wanta-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia
sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk
pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang
yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya
terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika
seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan setan
duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang
memandanginya.
Setan juga berkata, ‘keluarkan tanganmu,” lalu ia
mengeluarkan tangannya lalu setan pun menghiasi kukunya.
Mereka, anak-anakku, selalu meyusup dan berubah dari satu
kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk
menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya
mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
”Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?”
”Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah
sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.”
”Tahukah kau Muhammad?”
”Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa
aku benar-benar menasihatinya.”
”Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gossip) dan
Namimah (Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku.”
”Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada
di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa
membiasakan dengan kata-kata cerai, istrinya menjadi haram baginya. Kemudian ia
akan beranak cucu hingga hari kiamat, jadilah semuanya anak-anak zina dan ia
masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.”
”Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ulur shalat.
Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama,
kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat diluar
waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat.
Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', ia pun menoleh. Pada
saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan
'shalatmu tidak sah'
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh
dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia
pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku
ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau
meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya
akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga
ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, setan
akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila
dunia. Dan ia pun semakin taat padaku.”
”Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang
miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, 'kamu tidak wajib
shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit
dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.'
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.”
”Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku
debu.”
”Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal
aku mengeluarkan se-per-enam mereka dari islam?”
Pengajian Ihya Ulumuddin
Posting Komentar