Beberapa waktu yang lalu, bangsa kita diributkan
dengan kasus yang melibatkan kepolisian, KPK, kejaksaan, dan publik akhirnya
juga ikut terlibat. Bila kita perhatikan, dalam pemberitaan di media massa
semua pihak menyatakan merasa benar, dan publik pun merasa mengetahui
kebenaran. Sebenarnya hal ini sah-sah saja, karena secara manusiawi setiap
orang pasti mencari kebenaran. Pertanyaannya, siapa sebenarnya yang benar?
Mungkin hanya Allah SWT Allah yang Tahu. Banyak sekali persoalan di dunia ini
yang bahkan sampai kita meninggalkan dunia ini pun kita tidak tahu, kebenaran
apa yang sebenarnya terjadi.
Dan jika ktia bicara kebenaran, otomatis kita akan
mengkaitkannya dengan keadilan. Keadilan merupakan sebuah prinsip yang sangat
penting dalam Islam. Bahkan kalau di kalangan saudara-saudara kita di Syiah,
keadilan itu adalah salah satu rukun Islam. Menurut mereka, seseorang belum
dikatakan muslim, atau mukmin kalau belum berlaku adil. Tidak mungkin
seorang yang beriman tidak belaku adil.
Coba kalau kita lihat dari Al Qur'an. Allah selalu
menekankah bahwa kita memang harus berlaku adil.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS An Nahl : 90 )
Ada satu contoh pada zaman Rasulullah, ketika itu ada
seorang perempuan dari kalangan bangsawan mencuri, beberapa sahabat berusaha
bernegosiasi dengan Rasulullah. Kemudian Rasulullah mengatakan bahwa seandainya
yang mencuri itu adalah putrinya, Fatimah, pasti juga akan kupancung.
Sebenarnya spirit keadilan yang diajarkan oleh Islam tidak hanya ditujukan bagi
penganut Islam. Ini dibuktikan dengan salah satu ayat yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa." (QS Al-Maidah : 8 )
Kita ambil contoh polisi, secara psikologi massa, polisi
sering tidak berada di tempat yang menguntungkan. Padahal faktanya mungkin saja
polisi salah, namun mungkin juga salahnya hanya 30%. Padahal seharusnya jangan
sekali-kali kebencian kita terhadap suatu kaum menyebabkan kita tidak adil.
Tidak boleh ada prejudicing atau parsialisme dalam Islam. Sebab pada dasarnya,
keduanya sama-sama mencari kebenaran.
Keadilan dan kebenaran dalam versi manusia ini perlu
divalidasi. Kita sebagai umat Islam tidak boleh terombang-ambing oleh opini
publik. Kita sebagai umat Islam diperintahkan harus adil, tidak parsial.
Perintah pertama dari ajaran agama kita adalah read, read, read, dalam segala
maknanya. Umat Islam harus menjadi knowledgety society. Jadi menghadapi
kekisruhan selama ini kita sebagai umat Islam harus waspada, perbanyak mencari
ilmu dan seterusnya. Hanya Allah yang Tahu apa yang terjadi dalam kasus itu.
Memang dalam Islam, berlaku adil itu sangat, sangat dianjurkan.
Jadi singkatnya, dalam Islam penegakan keadilan itu harus
dalam konteks amal ma'ruf nahi munkar bukan dalam konteks self interest.
Kemudian kita juga diingatkan oleh Allah SWT, kita harus melakukannya secara
fil hikmah wal hasanah, yakni dengan hikmah dan cara-cara yang santun.
Kesantunan adalah baju dari orang-orang Muslim. Sebagai umat Islam kita harus
menegakkan prinsip-prinsip keadilan.
DR. Ir. Hasanuddin Zaenal Abidin
Posting Komentar