Dalam Al-Kamil dari Ikrimah, dari
Abdullah bin Abbas –radhiyallahu Anhuma—beliau berkata, "Konon
katak menjatuhkan diri ke nyala api karena takut kepada Allah subhanahu wa
ta'ala. Lalu Allah memberinya pahala berupa dingingnya air dan menjadikan
suaranya sebagai bunyi tasbih".
Dalam kitab Az-Zahir karya Abdullah
Al-Qurthubi, diceritakan bahwa Nabi Daud –alayhissalam—berkata,
"Sungguh aku akan bertasbih kepada Allah dengan bacaan tasbih yang tidak
diucapkan oleh satupun makhluk Allah".
Seekor katak memanggilnya dari saluran
air di rumahnya: "Wahai Daud! Engkau berbangga di hadapan Allah Azza wa
jalla dengan tasbihmu. Sesungguhnya selama 70 tahun, lidahku tidak pernah
kering dari dzikir kepada Allah. Dan sesungguhnya selama 10 malam aku tidak
menginginkan makan dan minum, karena sibuk dengan dua kalimah".
Nabi Daud bertanya: "Kalimah apa
itu?"
Si Katak menjawab:
يَا مُسَبَّحًا بِكُلِّ لِسَانٍ , وَمَذْكُورًا
بِكُلِّ مَكَان
"Wahai
dzat yang disucikan oleh setiap lisan, dan diingat di setiap tempat".
Nabi Daud berkata dalam hati,
"Seandainya aku bisa mengucapkan yang lebih dari pada ini".
Dalam kitab "Su'ab al-Iman"
karya Al-Baihaqi dari Anas –radhiyallahu anhu, seseungguhnya Nabi Daud
menyangka bahwa tidak ada pujian kepada Allah yang lebih utama dari pada
pujiannya. Lalu Allah menurunkan malaikat, sementara ia duduk di mihrabnya,
yang di kiri dan kanannya ada sebuah kolam. Malaikat itu berkata: "Wahai
Daud! Pahamilah suara katak dan dengarkanlah!". Si katak ternyata
bersuara:
سُبْحَانَك وَبِحَمْدِك مُنْتَهَى عِلْمِك
"Maha
suci engkau Allah dan dengan memujimu sepanjang habisnya ilmuMu".
Malaikat itu berkata lagi:
"Bagaimana kamu melihat?". Daud menjawab: "Demi Allah yang telah
menjadikanku nabi, seseungguhnya aku tidak pernah memuji Allah dengan kalimat
itu".
Dari Anas radhiyallahu anhu, Rasulullah
SAW bersabda:
لَا تَقْتُلُوا الضِّفْدَعَ , فَإِنَّهَا مَرَّتْ
بِنَارِ إبْرَاهِيمَ عليه السلام فَحَمَلَتْ فِي أَفْوَاهِهَا الْمَاءَ وَرَشَّتْ
بِهِ عَلَى النَّارِ
"Jangan
kalian membunuh katak. Karena sesungguhnya ia melintasi api yang membakar nabi
Ibrahim, membawa air dengan mulutnya dan memercikannya ke arah api".
Sumber: Ghada'al Albab
Posting Komentar