Sebisa
mungkin sampaikan pada orang lain jam-jam tidur Anda. Anda bisa menyampaikan,
"Saya tidur sore supaya bangun lebih awal" Dengan begitu, mereka akan
tahu bila Anda tidak akan menerima kunjungan, telepon, janji dan pekerjaan
setelah jam sembilan atau jam sepuluh. Tak ada yang membuat Anda malu dengan
peraturan ini. Sebaliknya, rasa malu seharusnya muncul dari pihak lain yang
menukar fitrahnya, menukar keadaannya, dan merubah standar baku yang telah
terbentuk di alam ini.
Ini merupakan kesempatan berdakwah. Anda
bisa memberi pengertiaan pada kenalan, kolega atau temen-temen dekat apabila
Anda tidur lebih cepat untuk bangun lebih awal. Dengan demikian, Anda telah
melaksanakan sunnah Rasulullah saw. Itu semua demi menjaga kewajiban Shalat
Subuh. Insya Allah, orang lain mencontohkan Anda, dan Anda akan mendapat
pahala. Kita memohon agar Allah SWT menuntun kepada apa yang bermanfaat bagi
kita, dan memberi manfaat dari segala sesuatu yang kita ketahui.
11. Jangan Kekenyangan
Itulah tips yang sesuai dengan syariat dan
kesehatan. Satu sama lain tidak akan bertentangan. Secara umum merupakan sarana
yang bermanfaat bagi manusia, sedangkan secara khusus bermanfaat bagi mereka
yang ingin menjaga waktu Shalat. Pada dasarnya, manusia tidak diperbolehkan banyak
makan, kapanpun. Larangan ini tidak hanya berlaku di waktu malam.
Diriwayatkan dari Miqdam bin Ma'di Karbi,
bahwa dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Anak Adam tidak
memenuhi bejana yang lebih jelek dari pada perutnya, cukuplah bagi anak Adam
memakan makanan yang bisa menegakkan punggungnya. Kalau tidak memungkinkan,
maka sepertiga untuk makanan, dan sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk
pernapasan. (HR At-Tirmidzi. Ia berkata, "Hasan shahih.").
Seandainya metode ini diterapkan di siang
hari, maka pada malam hari teori ini lebih kita butuhkan. Makan banyak sebelum
tidur akan begitu menyusahkan badan. Tidur pun menjadi gelisah, serta
mengganggu kesehatan. Lama-kelamaan berat badan pun bertambah, susah bergerak,
malas dan akhirnya tidak sanggup bangun di waktu Subuh. Karenanya, seorang bijak
pernah berkata, "Makan banyak, tidur banyak, niscaya akan kehilangan
kebaikan yang banyak." Yang dimaksud kebaikan banyak adalah Shalat
Tahajjud. Lalu bagaimana kalau kehilangan Shalat wajib Subuh ?
Berbicara tentang makan, saya anjurkan
untuk tidak minum teh, kopi, atau minuman lain yang mengandung gas, di malam
hari. Minuman-minuman itu mengandung kafein yang memaksa pikiran terus terjaga.
Ia justru melambatkan tidur, atau mengakibatkan kegelisahan saat tidur.
Akhirnya sering buang air kecil, dan mudah terjaga di waktu malam. Badan
menjadi lelah dan susah bangun di waktu Shalat Subuh.
12. Mengingat-ingat Keutamaan Waktu Fajar
Ini merupaka tips yang baru, bagus dan
bermanfaat bagi sebagian besar kaum muslimin. Sekali pun mereka telah mampu
memelihara Shalat Subuh selama bertahun-tahun.
Sediakan beberapa potong kertas. Di atas
masing-masing kertas di tulis satu hadits dari sekian hadits Rasulullah saw
tentang keutamaan waktu fajar. Tulisan hadits tersebut sebagai pendorong
mengerjakan Shalat Subuh. Jangan lupa jelaskan pula disitu begitu besarnya
pahala dan keutamaan Shalat Subuh ini. Letakan kertas-kertas tersebut di kamar
dan di ruangan rumah Anda, agar bisa mengingatkan Anda terhadap semua keutamaan
ini, juga agar dapat membangkitkan semangat dan keinginan serta menguatkan
tekad untuk bangun saat Shalat Subuh.
Yang perlu diperhatikan adalah:
a.
Anda tulis pesan-pesan tersebut di atas kertas dengan warna yang menarik
perhatiaan
b.
Buatlah dengan ukuran besar sehingga dengan mudah Anda bisa melihatnya. Ukuran
20 cm x 15 cm sudah cukup.
c.. Tulislah dengan jelas dan bagus. Anda dapat meminta bantuan orang
lain bila tidak mampu menulisnya. Dengan demikian, dalam waktu yang bersamaan
dapat mengingatkan kawan Anda juga.
d.
Letakanlah kertas ini di tempat yang jelas di kamar Anda.
e.
Jangan letakan semua kertas tersebut sekaligus. Letakanlah dua atau tiga lembar
dalam sepekan. Pekan berikutnya, ganti dengan kertas lain dan begitu
seterusnya. Supaya Anda tidak merasa bosan melihatnya, sehingga tidak
memberikan pengaruh dalam hati Anda. Apabila Anda sediakan 20 atau 30 kertas,
itu artinya setelah 10 pekan Anda baru melihat kembali lembar yang pertama. Ini
akan membuat Anda seperti membacanya pertama kali.
Manfaat mencatat hadits-hadits tersebut :
a.
Catatan ini dapat mengingatkan Anda terhadap pahala Shalat Subuh secara
terus-menerus, sehingga Anda tidak lesu untuk bangun.
b.
Sekalipun Anda memelihara Shalat Subuh, namun terkadang lupa besarnya pahala
Shalat ini. Sehingga, aktivitas Shalat Subuh berubah menjadi rutinitas tanpa
ruh (semangat) dan kecintaan. Akan tetapi dengan membaca satu hadits setiap
hari akan keutamaannya, keindahan dan kenikmatan untuk taat kepada Allah
senantiasa ada di dalam hati.
c.
Sering melihat hadits akan membuat hafal. Apa yang dihafal itu membantu Anda
mengingatkan orang lain dengan keutamaan yang tinggi.
d.
Keluarga yang tinggal bersama Anda akan melihat tulisan ini. Apabila mereka
orang yang tidak menjaga Shalat Subuh, hadits-hadits ini seakan telah
mengingatkan mereka. Mudah-mudahan mereka menjaganya, sehingga Anda akan mendapatkan
pahala dari amal mereka dan tanpa berkurang sedikitpun.
13. Tiga Bel Pengingat
Jam Weker
Jam weker merupakan perantara utama untuk
bangun dari tidur. Bila Anda memasang bel setelah Shalat Subuh, hal ini
menunjukan Anda sengaja meninggalkan kewajiban Shalat Subuh. Ini indikasi yang
sangat berbahaya. Kita memohon keselamatan bagi saya dan Anda. Namun, Ada nasihat khusus
berkenaan dengan jam weker.
a.
Pasang jam weker tepat saat Shalat Subuh, sehingga ketika jam berbunyi, adzan
Subuh pun berkumandang. Maka Anda bisa mendengar suara adzan yang sangat indah
: Hayya 'ala Shalah... Hayya 'alal Falah... Ash-Shalatu Khairun minan Naum...
Allahu Akbar... La Illaha Illallah. Kalimat ini Insya Allah akan menggerakan
hati, ruh dan jasad Anda untuk bangun.
b.
Pada fase awal ini, tak perlu bermuluk-muluk Shalat Tahajjud di sepertiga
malam. Apabila Anda belum terbiasa bangun, meski Anda pasang bel seperempat jam
atau bahkan 5 menit saja sebelum Shalat Subuh, kemungkinan besar Anda akan
mematikan bel tadi dan tertidur kembali. Berhati-hatilah, ini merupakan
menit-menit yang sangat penting dalam hidup Anda ! Dan ini juga lima menit yang
akan mengajak Anda untuk meninggalkan kewajiban terhadap Allah.
Oleh sebab itu, berlatihlah secara
bertahap. Pertama kali usahakan komitmen pada Shalat Subuh. Bila Anda yakin
mampu untuk bangun pada saat itu, kalau Anda sudah merasakan nikmatnya Shalat
Subuh, silahkan memajukan jam weker beberapa menit untuk Shalat malam.
Selanjutnya majukan lebih banyak dan lebih banyak lagi sesuai kemampuan Anda.
Ingatlah hadits riwayat Imam Ahmad dari
Anas bin Malik, yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya agama ini sangat kokoh maka rengkuhlah dia dengan lemah
lembut."
c. Usahakan membeli jam weker yang bersuara ribut, bukan yang
bermusik, sehingga mampu membangunkan Anda.
d.
Bila memungkinkan, beli jam weker lebih dari satu. Lalu pasang pada setiap jam
dengan beda waktu lima menit, sehingga Anda tetap berkesempatan untuk bangun,
apabila secara tak sengaja mematikan salah satu jam weker.
e.
Jika Anda sudah terbiasa dengan suara jam weker, tak ada salahnya saling
menukar jam weker dengan kawan yang lain sehingga lebih bisa membangunkan Anda.
f.
Jauhkan Jam weker dari tangan Anda. Letakkan pada jarak tertentu, sehingga
untuk sekedar mematikannya, Anda harus bangun. Upaya ini Insya Allah
memungkinkan untuk membangunkan Anda.
Telepon
Buatlah janji dengan kawan : "Siapa
yang bangun lebih dulu, ia harus membangunkan yang lain dengan telepon."
Dengan ini pula, Anda telah menolong dengan kawan dalam kebaikan.
Bila perlu, adakan pembicaraan lewat
telepon dalam tempo yang pendek sehingga tidak akan tidur lagi. Yang penting,
jika 'membangunkan kawan-kawan' sudah menjadi tanggung jawab Anda, rasa
bertanggung jawab itu akan mendorong Anda untuk bangun . Insya Allah !
Bel Pintu
Buatlah kesepakatan dengan tetangga untuk
menghampiri Anda dengan mengebel pintu supaya Anda terbangun.
Ini merupakan teknik yang jitu. Agaknya
begitu sulit, apabila Anda bangun membukakan pintu kemudian kembali tidur.
Namun jangan lupa mengatakan kepada keluarga, bahwa akan ada yang mengetuk
pintu di waktu Subuh. Sehingga semua penghuni rumah tidak merasa terganggu dengan
bel pintu tersebut. Semoga Allah memberikan petunjuk pada kita dalam melakukan
kebaikan.
14. Ajaklah Orang Lain
Yakinlah, Allah tentu membantu Anda,
tatkala Dia menyaksikan Anda mengajak orang lain untuk melaksanakan kewajiban
itu. Usaha yang terus menerus di jalan Allah, niscaya Allah akan menjamin Anda
untuk selalu berhubungan dengan-Nya. Mulailah dari keluarga, anak-anak, istri, dan
saudara-saudara serta kedua orang tua Anda.
Apabila anda merasakan betapa beratnya saat
latihan dan memulai bangun Subuh, maka jangan biarkan orang-orang yang Anda
cintai mengalami hal yang sama. Ajarilah, doronglah serta bantulah mereka
dengan sekuat tenaga.
Ketahuilah, semua ini hak keluarga Anda,
bukan suatu keistimewaan. bahkan ini menjadi kewajiban Anda. Diriwayatkan
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Abdulah bin Umar ra, bahwa ia mendengar
Rasulullah saw bersabda, "Masing-masing kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua
bertanggung jawab dengan apa yang kalian pimpin. Seorang Imam pemimpin dan dia
bertanggung jawab atas apa yang dia pimpin, dan seorang laki-laki pemimpin
keluarganya dan dia bertanggung jawab dengan apa yang ia pimpin. Seorang
perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia bertanggung jawab dengan apa
yang ia pimpin. Seorang hamba adalah pemimpin harta tuannya dan ia bertanggung
jawab dengan apa yang ia pimpin."
Lalu
Ibnu Umar berkata - perkiraan saya, beliau juga menyebutkan, "Dan seorang
laki-laki adalah pemimpin harta bapaknya dan ia bertanggung jawab dengan apa
yang ia pimpin."
Setiap orang yang Shalat Subuh dengan
perantaraan Anda, Anda pun akan mendapatkan pahala seperti pahala dia. Anda
juga akan mendapatkan pahala orang ketiga dan seterusnya. Seperti anak-anaknya,
kawan-kawan dan orang-orang yang dia cintai.
Kebaikan ini akan tetap dalam timbangan
kebaikan Anda sampai hari kiamat. Ini merupakan keutamaan yang besar dan tidak
bisa di ukur akal. Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah ra, bahwa mendengar Rasulullah
saw bersabda, "Barang siapa yang mengajak kebaikan dalam Islam kemudian
mengamalkan hal itu sepeninggalnya, maka bagi yang mengajak tadi pahalanya sama
dengan yang di ajak. Sedikitpun tidak mengurangi pahala yang di ajak. Barang
siapa yang mengajak pada kejahatan, kemudian ia melakukan sepeninggalnya, maka yang
mengajak baginya dosa seperti dosa yang di ajak, tanpa mengurangi dosa orang
yang di ajak sama sekali." (HR Muslim).
Saya memohon kepada Allah untuk diri saya,
Anda dan seluruh umat Islam semoga Allah memberikan hidayah sempurna menuju ke
jalan-Nya.
Ust. Muhammad Eksan
Posting Komentar