Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , , » Tips Mudah Bangun Saat Sahur dan Sholat Subuh (5)

Tips Mudah Bangun Saat Sahur dan Sholat Subuh (5)

7. Memperhatikan Cara Tidur

Apakah tidur itu harus kita pelajari? Ya. Kita harus belajar bagaimana cara tidur yang benar, yaitu cara yang di anjurkan Rasulullah saw. Bagaimana cara tidur seperti ini ?

8. Tidur lebih Awal

Ini bukan sesuatu yang remeh, juga bukan diperuntukan bagi anak-anak saja. Tetapi, hal ini merupakan sunnah ilahiyah dan sunnah nabawiyyah. Penelitian ilmiah dan nalar pun menguatkan pendapat itu. Ini merupakan bukti keunggulan ajaran Islam!

Allah telah menjadikan semua makhluk tidur pada waktu malam dan bangun di siang hari. Hal ini berlaku bagi segala hal macam binatang, ikan dan tumbuh-tumbuhan. Demikian pula tabiat manusia. Karena itulah, Allah menjadikan matahari menerangi manusia di siang hari sebagai ungkapan kecintaan-Nya pada mereka agar mereka bangun. Allah menjadikan malam itu gelap untuk memudahkan mereka tidur. Ini merupakan bukti adanya Allah. Dengan seperti itu saja, masih banyak manusia yang mengingkari.

Mereka mengira khususnya para pemuda seseorang yang disebut perkasa bila mampu begadang malam dalam waktu yang panjang, lalu pada siang hari dihabiskan untuk tidur. Dimanakah letak keperkasaannya?

Allah SWT berfirman, "Allahlah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." (QS. Ghafir : 61).

Allah menciptakan tubuh kita, memberinya hormon, mengatur semua sendi-sendinya, yang semuanya beristirahat di waktu malam, dan bekerja di waktu siang. Apabila manusia menyalahi ini, maka alat-alat tubuhnya tidak akan bekerja dengan baik.

Mereka yang mempelajari struktur tubuh manusia dan alam, telah menemukan rahasia ini. Para peneliti memberikan nasihat supaya tidur lebih awal dan bangun lebih cepat (pada waktu Shalat Subuh). Penelitian ini di temukan setelah beberapa abad tertulis dalam kitab Allah SWT dan sunnah Nabi saw. Akan tetapi yang paling menyedihkan, mereka sudah mengerjakan ini, sementara kita malah mengabaikannya.

Saya telah menyaksikan sendiri di Barat, waktu tidur mereka di awal. Sekitar jam delapan atau jam sembilan malam, mereka telah naik ke pembaringan. Ini bukan suatu hal yang ganjil ! Jarang sekali Anda menemukan seseorang di jalan setelah waktu itu !

Mereka tidur lebih cepat bukan karena tidak ada yang bisa membuat mereka terjaga semalaman. Bahkan mereka memiliki lebih dari itu. Televisi, parabola, kasino, kedai 24 jam, alat-alat musik, dan kawan-kawan pesta, semua ini telah tersedia. Namun kepentingan dunia membuat mereka tidur dan bangun lebih awal. Sistim sedemikianlah yang tercermin dalam kehidupan mereka. Tepat waktu, usaha sukses, kemaslahatan tak terbengkalai, dan semua bekerja penuh semangat.

Saya mengatakan itu bukan berarti saya terkesima dengan disiplin mereka. Sebagian orang berkeyakinan, semua adalah hasil kreasi mereka. Bukan demikian. Saya katakan hal ini, karena saya merasa sedih. Kita memiliki kekayaan yang tak ternilai harganya. Ialah kitab Allah, Sunnah Rasulullah saw, namun banyak yang enggan menggunakan dan memanfaatkan sebaik mungkin.

Yang motivasi orang-orang Amerika, Jepang, Cina, Jerman, Inggris, atau bangsa lain yang dikenal bersemangat dalam mencari harta dunia, sesungguhnya adalah nilai-nilai Islam. Itu bukan penemuan atau peraturan baru. Mereka yang telah mencapai kemajuan berupa materi dan kehidupan teratur bukan karena apa-apa, kecuali karena mereka berjalan di atas sunnah kauniah (aturan alam) yang ditetapkan Allah SWT. Allah telah menjanjikan bahwa orang mereka yang menjalaninya akan dapat menggapai apa yang di inginkan. Tak peduli Mukmin, Fasik, atau Kafir.

"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan menghiasinya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan." (QS. Hud :15) .

Satu pertanyaan buat Anda : mengapa Anda tidak tidur di awal waktu ? Mengapa orang-orang Islam menghabiskan waktu dengan begadang ?

Sebagian orang Islam menghabiskan malamnya dengan begadang di depan televisi. Padahal mereka menyadari lebih banyak dampak negatifnya dibanding nilai positifnya. Waktu mereka habis dan tenaga hilang sia-sia begitu saja. Sebagaimana yang lain menghabiskan waktu dalam bekerja mereka. Meski mereka bekerja dengan sungguh-sungguh, namun waktu yang penuh dengan berkah di pagi hari berlalu begitu saja. Itu karena mereka tidak akan mampu untuk bangun pagi-pagi sekali.

Ada sebagian kaum muslimin yang lain lagi. Mereka tengah menuntut ilmu, baik laki-laki maupun perempuan, selalu begadang malam untuk belajar. Padahal ahli kedokteran telah sepakat, otak sangat berkonsentrasi di pagi hari, dan lebih berberkah seribu kali lipat bila seorang pelajar menyempatkan belajar setelah Subuh dari pada begadang malam.

Golongan yang lain lebih parah dari sebelumnya. Mereka adalah sebagian pemuda yang nongkrong di kedai-kedai kopi dan kafe sampai menjelang fajar. Mereka sibuk dengan berbagai permainan sembari menenggak bermacam-macam minuman. Mereka menghambur-hamburkan waktu. Mulai dari permainan video game, asyik browsing internet, bermain bilyard, atau lintingan ganja, kebiasaan nongkrong di pinggir jalan sambil menghisap rokok. Serta masih banyak yang lebih parah dari pada itu.

Begitu memprihatinkan, sebab kebanyakan mereka adalah orang-orang muslim dan terkadang berasal dari keluarga-keluarga terpandang. Namun yang lebih menyedihkan lagi, mata hati mereka telah buta, mati, dan gelap. Saya tidak tahu dimana orang tua mereka, dimana para pendidik mereka, dan orang-orang yang bertanggung jawab memberikan pengarahan pada mereka?

Mengapa keruksakan yang begitu drastis terjadi pada perilaku dan etika ini mentradisi? Tidakkah disana ada sebuah renungan sejenak untuk memikirkan kondisi umat ? Apakah tidak ada penelitian untuk menegakkan umat Islam di muka bumi, dan mencari penyebab turunnya wibawa dan hilangnya peran para pemuda ? Bukankah disana ada kesempatan memperbaiki interaksi dengan Rabb semesta alam, dengan kembali berpegang teguh pada konsep syariat dan peraturan-Nya ?

Hai orang-orang muslim, sadarlah! Kita tidak akan mendapatkan tempat mulia di antara umat-umat yang ada sekarang dengan cara hidup yang sudah terbalik dari ketentuan Allah SWT. Kita tidak akan mendapatkan tempat di antara orang-orang mukmin di akhirat nanti dengan menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban terhadap Allah SWT.

Jelas, begadang malam bukanlah satu-satunya penyebab musibah yang menimpa kita. Dia hanyalah salah satu akibat, sekaligus menjadi penyebab dari perubahan kondisi dan hilangnya gaya hidup, serta kekeliruan pemahaman.

Rasulullah saw sebagai pembimbing yang agung telah mengajari kita dan seluruh umat agar tidur lebih awal semampu mungkin. Agar kita mampu memanfaatkan waktu malam dan siang dengan baik. Diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Barzah ra bahwa Rasulullah saw tidak suka tidur sebelum Isya' (supaya tidak ketinggalan Shalat Isya'), dan tidak suka ngobrol sesudahnya.

Tidak ada pembicaraan setelah Isya', kecuali karena kebutuhan yang jelas dan kemaslahatan yang tidak bisa ditangguhkan lagi. Bila memang ada kepentingan yang mendesak setelah Isya', dilakukan dalam tempo yang sangat singkat. Demikian, Islam adalah metode yang begitu sempurna. Tidak ada celah untuk memberikan tambahan pada ajaran Islam ini pada semua sisinya, apalagi dengan standar keinginan hawa nafsu.

Islam merupakan satu rangkaian. Kalau Anda mengambilnya secara keseluruhan tentu akan bermanfaat bagi Anda baik di dunia maupun di akhirat. Namun apabila Anda memilah-milah sesuai dengan keinginan hawa nafsu Anda, dia tidak akan memberi manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa." (QS.Al-An'am ; 153).

9. Tidur Seperti Rasulullah

Selayaknya Anda mengikuti cara tidur Rasulullah saw, kemudian mengamalkan do'a yang biasa dibaca sebelum tidur. Sunnah-sunnah tidur ada di kitab-kitab hadits dan banyak sekali jumlahnya. Diantaranya adalah :

a. Berwudhu sebelum tidur (tidur dalam keadaan suci).

b. Tidur dengan menghadap ke kanan.

c. membaca do'a sebelum tidur.

Sebagai contoh seperti berikut ini, Diriwayatkan dari Al-Barra' bin Azib ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Apabila kamu hendak berbaring maka berwudhulah sebagaimana kamu wudhu untuk Shalat, kemudian berbaringlah kesebelah kanan, lalu ucapkan :"Ya Allah ku serahkan wajahku pada-Mu, dan aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku sandarkan punggungku pada-Mu baik dengan suka rela, maupun dengan terpaksa. Tidak ada tempat kembali dan perlindungan kecuali dari-Mu. Ya Allah, hamba beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan pada Nabi-Mu yang telah Engkau utus". Kalau kamu meninggal malam itu, maka kamu meninggal dalam keadaan suci. Dan, jadikanlah do'a tadi sebagai ucapan terakhir yang engkau ucapkan. (HR.Al-Bukhari)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sebuah hadits panjang tentang kisah Abu Hurairah ra dengan setan. Dikisahkan bahwa Abu Hurairah mampu menguasainya, lalu setan menunjukan bagaimana agar manusia dapat menundukan setan. Rasulullah membenarkannya, seraya berkata kepada Abu Hurairah : "Dia percaya padamu sedangkan dia sendiri adalah pembohong".

Cara yang dimaksud adalah dengan membaca Ayat Kursi, salah satu bagian dari Surat Al-Baqarah (Ayat 255), sebelum tidur. Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, "(dengan Ayat Kursi tersebut) Allah akan menjagamu, dan setan tidak akan menghampirimu sampai subuh." (HR.Al-Bukhari).

Ini adalah permasalahan penting. Setan sangat berperan untuk menghalangi Shalat Subuh. Ia selalu mengharap Anda tetap berada di atas tempat tidur, sehingga Anda enggan untuk Shalat malam maupun Shalat Subuh. Dengan membaca Ayat Kursi, setan tidak akan menghampiri, dan Insya Allah akan memudahkan Anda bangun.

Diriwayatkan dari Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi saw bersabda, "Apabila seorang diantara kalian ingin beristirahat di tempat tidurnya hendaklah ia mengibaskan tilamnya dari dalam sepreinya, karena dirinya tidak tahu apa yang ada di dalamnya, kemudian membaca, 'Dengan menyebut namamu wahai Rabbku, aku merebahkan tubuhku, dan denganmu aku bangun. Jika engkau mencabut nyawaku maka rahmatilah, dan jika engkau mengembalikanya, maka periharalah ia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih'." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).


Ust. Muhammad Eksan
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger