"Telor itu ada yang harus di erami,
baru menetas, dan ada yang tidak perlu di erami, ia bisa menetas sendiri. Contohnya
telor penyu, dia bertelor lalu pergi, telornya akan menetas sendiri, kalau di
erami malah busuk.
Masalah juga begitu ada dua, ada yang harus di
selesaikan dan ada juga yang akan selesai dengan sendirinya. Kalau yang
akan selesai dengan sendirinya, di utak atik, malah tidak karuan, tambah ruwet. Manusia sering
di balik, yang mestinya selesai dengan sendirinya malah diurus, yang mestinya
diurus malah di biarkan.
Sebetulnya ini masalah hak Allah dan hak
hamba. Hak Allah, kita tidak perlu ikut campur, contohnya adalah :
1. Rejeki, yang kita urus ikhtiar
sebaik-baiknya.
2. Ijabah, yang kita urus berdoa.
3. Pahala, yang kita urus sholat.
Ketika kita menghadapi problem sehari-hari.
Problem ini ada yang membuat kita tidak berdaya, ada sesuatu yang memang
berdaya. Yang kita urus, manakala wilayah-wilayah yang bisa di hitung oleh
akal, pikiran, ya... Harus kita selesaikan.
Kalau menyangkut tentang tekanan-tekanan
mental, sedih misalnya. Sedih itu akan hilang sendiri sebenarnya, kalau kita
mengurusi wilayah-wilayah urusan kita.
Jadi kalau ini adalah Hamba - Masalah – Allah,
maka jangan sampai, “Aku menuju Allah kalau sudah sukses' atau 'Aku menuju Allah kalau
masalahku sudah beres'.” Tidak bisa seperti itu, maka sampai mati tidak akan beres-beres.
Jadi yang seharusnya adalah Masalah - Hamba – Allah. Masalah tempatnya dibelakang kita, justru itu mendorong kita menuju
kepada Allah, biar membuat akselerasi."
KH. M. Lqman Hakim dalam Majelis Cahaya Illahi Bandung
Posting Komentar