Terkadang seseorang meremehkan doa , padahal para ahlu
ma’rifah billah, para muqarrabin dan shiddiqin dijelaskan bahwa ia mendapatkan
seluruh pahala hidayah orang yang bertobat kepada Allah dan orang yang
beribadah kepada Allah di segala penjuru dunia, semua orang yang masuk Islam
maka ia kebagian pahalanya , semua orang yang beribadah di dunia ia kebagian
pahalanya , kenapa? karena ia mendoakan seluruh ummat di dunia ini .
Sebagaimana di dalam surah Al Fatihah kita mendoakan orang lain,
إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
( الفاتحة : 6 )
“ Tunjukkan kami ke jalan yang lurus”( QS. Alfatihah
: 6)
Kalimat “kami” kita maknakan seluruh penduduk
bumi , maka mereka yang masuk Islam , mereka yang mendapat hidayah , mereka
yang bertobat , orang shalih yang beribadah , maka kita akan mendapatkan semua
pahalanya karena kita mendoakan mereka semua . Dan setiap orang yang mendoakan
saudara lainnya maka malaikat berkata :
آمِيْن وَلَكَ مِثْلُهُ
“ Amin , dan untukmu sebagaimana doamu ”
Jika seseorang mendoakan shalihin maka pahalanya kembali
kepada dirinya juga, mendoakan orang-orang di luar Islam supaya mendapatkan
hidayah kemudian orang itu masuk Islam maka ia mendapatkan pahalanya padahal
(mungkin) mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Berapa milyar penduduk
bumi di barat dan timur yang mendapat hidayah dan pertolongan dari Allah, mka
ia mendapatkan pahalanya hanya karena keluasan hatinya dalam munajat , didalam
relung jiwa ia menyeru kepada Allah subhnahu wata’ala. Hati kita ini kecil
hanya sebesar gepalan tangan manusia tetapi ia menyimpan rahasia keluhuran
Ilahi , rahasia keagungan Rabbul ‘alamin , maka hanya dengan beberapa kalimat
yang diucapakan ia bisa merangkul sedemikian banyak pahala karena ma’rifahnya
kepada Allah subhanahu wata’ala , Allah jadikan aku dan kalian termasuk
diantara mereka , semoga Allah bukakan jiwa kita seluas-luasnya hingga Allah
subhanahu wata'ala menjadikan ibadah kita yang sedikit dan tidak berarti,
berubah menjadi gelombang yang sangat luas bahkan lebih luas dari samudera .
Diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari bahwa Allah Maha Mampu melipatgandakan
dosa yang sebesar biji gandum hingga menjadi gunung yang besar , Allah Yang
Maha Melipatgandakan , dan bagaimana melipatgandakannya ? tentunya sebagaimana
hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Sesungguhnya segala perbuatan tergantung pada
niat"
Semoga Allah membukakan keluhuran niat kepada kita semua,
Amin . Dan janganlah tertipu dengan datangnya musibah , karena kesedihan itu
dibalas dengan kebahagiaan yang berlipatganda lebih dari kesedihan itu .
Diantara contohnya adalah sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari :
مَا مِنَ النَّاسِ مُسْلِمٌ يَمُوْتُ لَهُ ثَلَاثَةٌ مِنَ اْلوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحنَثَ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمْ
"Tidaklah seorang muslim yang meninggal tiga
anaknya yang belum baligh, kecuali Allah pasti akan memasukkannya ke dalam
surga berkat kasih sayang-Nya kepada anak-anaknya"
Maka salah seorang sahabat berkata : " bagaimana
jika hanya dua yang meninggal wahai Rasulullah ?" , maka Rasul
menjawab : " Meskipun dua anaknya yang meninggal maka ia diampuni
dosa-dosanya oleh Allah dan dimasukkan ke surga" , kenapa ? karena
ia telah melewati kesedihan yang berat .
Allah tidak tega melihat hamba yang
melewati kesedihan yang berat , maka Allah gantikan kesedihan itu dengan
kebahagiaan yang kekal . Seseorang yang kehilangan anaknya satu,dua,atau tiga
maka kesedihannya akan hilang dalam beberapa tahun dan setelah itu ia akan
lupa, tetapi balasan dari Allah atas kesedihan itu akan abadi .
Demikian Sang
Maha Indah mengganjar setiap kesedihan , maka berbahagialah dan
bersenang-senanglah dengan Yang Maha Indah. Jadikan langkah-langkah kita cahaya
, ucapan kita cahaya , perbuatan kita cahaya , ibadah kita cahaya, pekerjaan
kita cahaya , siang dan malam kita cahaya , dan jika kita terjebak dalam dosa
maka mintalah kepada Yang Maha Bercahaya untuk menerangi kita dengan cahaya
pengampunannya .
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar