''Adalah wajib untuk benar-benar membasuh
wajah Anda saat Anda melakukan wudhu. (Untuk membasuh muka berarti membasuh
hingga di atas garis rambut, juga membasuh telinga dan leher, tengkuk).
Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa yang mampu membasuh
wajahnya lebih (jika air mencukupi) itu lebih baik.
Kita terus-menerus membersihkan dan mencuci
wajah kita agar terlihat indah dalam pandangan manusia lain, apakah kita juga
membasuh muka yang kita hadirkan ketika menghadap Allah? (Adakah Allah
dihatimu?),
Wajah seseorang pada kenyataannya adalah
cerminan keadaan batin mereka dan arah di mana hati mereka difokuskan. Untuk
alasan ini kita ucapkan saat memasuki sholat, "sungguh aku memalingkan
wajah-ku kepada-Nya yang menciptakan langit dan bumi." (Inni wajjahtu
wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal-ardha)
Yang dimaksud adalah bahwa kita mengarahkan
hati dan fokus hanya kepada-Nya. Kita mengarahkan wajah ke arah Ka`bah tapi
mengarahkan hati Anda hanya kepada Allah.
Kebenaran atau kesalehan seseorang dapat terlihat dirinya dalam bentuk cahaya di wajah mereka dalam kehidupan ini. Namun, hanya pada hari kiamatlah cahaya muka mereka bisa terlihat jelas..
Kebenaran atau kesalehan seseorang dapat terlihat dirinya dalam bentuk cahaya di wajah mereka dalam kehidupan ini. Namun, hanya pada hari kiamatlah cahaya muka mereka bisa terlihat jelas..
Allah berfirman:
وجوه
يومئذ مسفرة
ضاحكة
مستبشرة
ووجوه
يومئذ عليها غبرة
ترهقها
قترة
Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan
bergembira ria, dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu dan ditutup lagi
oleh kegelapan. (Abasa,38-41).
Habib Umar Bin Hafidz Saat Membahas Kitab 'Kifayat Al Raghib' Karya Habib Abdullah bin Husain
Balfaqih
Posting Komentar