Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » 40 Pelajaran Dari Lebah Bag. 1

40 Pelajaran Dari Lebah Bag. 1

Syeikh Abu Tholib Al-Maki menerangkan ada 40 sifat dan karakter lebah yang seyogyanya ditiru oleh setiap pribadi muslim. Sifat dan Karakter lebah yang harus dimiliki setiap mukmin :



1. Seandainya semua jenis hewan terbang lainnya berkumpul, lalu mereka bahu-membahu melakukan satu pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh lebah, mereka tidak akan sanggup melakukannya. Demikian juga seandainya seluruh manusia non-mukmin bersatu untuk melakukan satu amal yang sepadan dalam kualitas, kadar, dan nilai dengan amal seorang mukmin, niscaya mereka tidak akan sanggup melakukannya.



2. Lebah waspada akan gangguan dan penganiayaan burung, sedangkan ia sendiri tidak pernah mengganggu mereka. Demikian pula halnya dengan seorang mukmin. Meskipun orang-orang mengganggu, menghina, dan menzaliminya, seorang mukmin tidak mau membalas kejahatan mereka.



3. Lebah dianggap kecil dan hina oleh semua jenis burung, tetapi sekiranya mereka tahu apa yang ada di dalam perut lebah dan mencicipinya, niscaya mereka akan memuliakan dan menghormatinya. Demikian juga seorang mukmin. Orang-orang bodoh menganggapnya kecil, rendah, dan hina. Andaikan mereka tahu apa yang ada di dalam hati seorang mukmin berupa keindahan iman, ketulusan, rahasia-rahasia Tuhan, dan sebagainya, pastilah mereka rela menjadi tanah tempat kakinya berpijak atau mengangkatnya di atas kepala mereka.



4. Semua jenis burung hidup untuk diri mereka sendiri, mencari makan dan kebutuhan lainnya hanya untuk diri masing-masing. Lain halnya dengan lebah. Ia hidup untuk sesamanya dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan rajanya. Demikian pula halnya dengan seorang mukmin. Di saat semua orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesenangannya sendiri, ia hidup di dunia ini untuk Allah SWT.. Hidupnya ia pergunakan untuk melakukan ketaatan kepada-Nya serta bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan orang lain.



5. Kala malam tiba, semua burung masuk ke sarang masing-masing untuk beristirahat dan tidur, mereka berhenti bekerja. Lain halnya dengan lebah. Ia lebih banyak bekerja di malam hari ketimbang di siang hari. Demikian juga seorang mukmin. Di waktu malam, saat orang-orang mengurung diri di rumah masing-masing, beristirahat dan tidur, seorang mukmin bangkit melangkahkan kaki mengambil air wudu, salat, lalu bermunajat kepada Tuhan seraya menyerahkan seluruh hidupnya dan mengadukan segala persoalan kepada-Nya.



6. Allah SWT mengharamkan membunuh dan mengganggu lebah, tetapi menghalalkan manfaat yang dihasilkannya. Begitu pula seorang mukmin. Allah SWT. mengharamkan membunuhnya dan melarang mengganggu harga diri, harta, dan keluarganya, tetapi menghalalkan kebaikan dan manfaat yang diberikannya bagi siapa saja yang berhak menerima.



7. Lebah bekerja secara sembunyi-sembunyi. Orang hanya melihat dan menikmati hasilnya. Demikian pula halnya dengan seorang mukmin. Dengan ikhlas ia menyembunyikan amalnya dari penglihatan orang. Mereka baru melihat hasilnya nanti pada hari semua amal ditampakkan, yakni pada Hari Kiamat.



8. Lebah hanya mengambil apa yang ia butuhkan saja dari sesuatu tanpa merusak sesuatu itu. Begitu juga seorang mukmin. Ia hanya mengambil dari dunia ini apa yang benar-benar diperlukannya saja, yang dapat membawa kebaikan bagi diri, agama, dan hatinya. Apa yang ia ambil dijadikannya bekal untuk akhirat tanpa merusak atau menimbulkan kerugian pada sumber asalnya, dan tidak berlebihan.



Dikutip oleh PISS-KTB dari Kitab Qut al Qulub
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger