Sayyidina Abdullah bin Salam mendapatkan
dua kesan terhadap Rasulullah SAW yang pertama sebab cahaya yang keluar dari
wajah nya Rasulullah SAW dan yang kedua ucapan Rasulullah ketika pertama kali
datang ke Madinah.
Beliau SAW mengatakan “Wahai sekalian manusia, sebarkan salam di antara kalian, sebarkan damai di antara kalian, sambung silaturahmi, beri makan manusia, jamu para tamu tamu kalian”.
Itulah dua kesan yang di dapat oleh Abduloh bin Salam, sebab Rasulullah tidak memanggil kaum muslimin dan muslimun saja tapi “Wahai sekalian manusia”, di katakan oleh para ulama bahwa orang yang wajah nya tidak dapat memberikan manfaat kepada engkau jangan harap perkataan nya akan membawa manfaat dan sebaik baik nya wajah yang dapat membawa manfaat buat engkau, insya Allah omongan nya pun membawa manfaat untuk mu.
Beliau SAW mengatakan “Wahai sekalian manusia, sebarkan salam di antara kalian, sebarkan damai di antara kalian, sambung silaturahmi, beri makan manusia, jamu para tamu tamu kalian”.
Itulah dua kesan yang di dapat oleh Abduloh bin Salam, sebab Rasulullah tidak memanggil kaum muslimin dan muslimun saja tapi “Wahai sekalian manusia”, di katakan oleh para ulama bahwa orang yang wajah nya tidak dapat memberikan manfaat kepada engkau jangan harap perkataan nya akan membawa manfaat dan sebaik baik nya wajah yang dapat membawa manfaat buat engkau, insya Allah omongan nya pun membawa manfaat untuk mu.
Maka jadilah kita orang yang pandai
menterjemahkan Islam bukan dengan lisan kita, tapi dengan sikap, muamalah,
kelakuan, istiqomah kita, ketakwaan kita, keramahan dan kebaikan kita terhadap
binatang, bumi dan manusia.
Di sebutkan bahwa Nabi wafat pada hari Senin, ulama mengatakan pada 12 Robiul awwal. Di makam kan pada hari Selasa, menjelang wafat nya beliau sakit dan memerintahkan sayyidina Abu Bakar untuk menjadi imam sholat berjamaah dan sayyidina Abu Bakar pun melakukan yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Pada saat menjelang kewafatan beliau suatu hari Nabi mengatakan “Coba taruh saya di dalam bak, lalu siram seluruh tubuh saya dengan air hingga deman nya redah” maka di boponglah Nabi oleh sayyidina Abas dan sayyidina Ali untuk menuju masjid yang para sahabat sedang melakukan sholat. Sesampainya nya di masjid, di shaf pertama disingkap lah tabir yang menembus rumah nya sayyidina Aisyah ra, maka para sahabat gembira dan saat itu sayyidina Abu Bakar selalu khusuk dalam sholat sampai para sahabat di belakang bertepuk tangan agar sayyidina Abu Bakar menyadari kehadiran Rasulullah SAW dan saat itu barulah sayyidina Abu Bakar mengetahui dan beliau ingin mundur tapi ditahan oleh Rasulullah SAW dan itulah perjumpaan terakhir duduknya para sahabat bersama Rasulullah SAW.
Dan suatu hari yang lain, Senin subuh Nabi dalam keadaan sakit payah, Nabi melihat para sahabat sedang sholat namun Nabi hanya melihat mereka dari balik jendela, maka para sahabat menoleh dan bergembira karena mereka berfikir Rasulullah SAW akan ikut berjamaah bersama mereka, saat itu Nabi hanya tersenyum dan melihat para sahabat dan itulah senyum terindah penuh cinta terakhir yang Rasulullah berikan untuk para sahabat, wajah yang penuh cahaya, segar dan indah saat itu.
Di sebutkan bahwa Nabi wafat pada hari Senin, ulama mengatakan pada 12 Robiul awwal. Di makam kan pada hari Selasa, menjelang wafat nya beliau sakit dan memerintahkan sayyidina Abu Bakar untuk menjadi imam sholat berjamaah dan sayyidina Abu Bakar pun melakukan yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Pada saat menjelang kewafatan beliau suatu hari Nabi mengatakan “Coba taruh saya di dalam bak, lalu siram seluruh tubuh saya dengan air hingga deman nya redah” maka di boponglah Nabi oleh sayyidina Abas dan sayyidina Ali untuk menuju masjid yang para sahabat sedang melakukan sholat. Sesampainya nya di masjid, di shaf pertama disingkap lah tabir yang menembus rumah nya sayyidina Aisyah ra, maka para sahabat gembira dan saat itu sayyidina Abu Bakar selalu khusuk dalam sholat sampai para sahabat di belakang bertepuk tangan agar sayyidina Abu Bakar menyadari kehadiran Rasulullah SAW dan saat itu barulah sayyidina Abu Bakar mengetahui dan beliau ingin mundur tapi ditahan oleh Rasulullah SAW dan itulah perjumpaan terakhir duduknya para sahabat bersama Rasulullah SAW.
Dan suatu hari yang lain, Senin subuh Nabi dalam keadaan sakit payah, Nabi melihat para sahabat sedang sholat namun Nabi hanya melihat mereka dari balik jendela, maka para sahabat menoleh dan bergembira karena mereka berfikir Rasulullah SAW akan ikut berjamaah bersama mereka, saat itu Nabi hanya tersenyum dan melihat para sahabat dan itulah senyum terindah penuh cinta terakhir yang Rasulullah berikan untuk para sahabat, wajah yang penuh cahaya, segar dan indah saat itu.
Perpisahan terakhir Rasulullah SAW dengan
para sahabat, waktu dhuha di hari yang sama wafat lah Rasulullah SAW dan di
katakan oleh sayyidatuna Aisyah, pada saat sakaratul maut Rasulullah SAW
berada di pangkuan nya, bersandar pada dada nya, lalu masuklah sayyidatuna
Fatimah “Sungguh jalan nya sayyidatuna Fatimah amat sangat meyerupai jalan
nya Rasulullah SAW” kata sayyidatuna Aisyah ra. Di bisikanlah sayyidatuna Fatimah oleh
Rasulullah SAW pada bisikan yang pertama beliau menangis dan pada bisikan yang
kedua beliau tersenyum dan tertawa. Bertanyalah sayyidatuna Aisyah ra akan hal
itu maka sayyidatuna Fatimah berkata “Bahwa ayah ku berkata bahwa ia akan wafat lalu aku menangis, dan
ayah ku berkata lagi engkau orang pertama dari keluarga ku yang akan menyusul
maka gembira lah aku”.
Lihat lah bagaimana pencinta sejati seperti
sayyidatuna Fatimah begitu gembira ketika di katakan ia akan wafat menyusul
ayah nya. Di katakan oleh sayyidatuna Aisyah ra bahwa saat sakaratul maut
Rasulullah mengambil air yang ada di samping nya dan membasuh wajah nya lalu
mengatakan “La ilaha illaalah” Ya Allah sesungguh nya dalam kematian ada saat saat sakaratul maut
yang teramat sakit, semoga Allah mempermudah kita untuk menghadapi sakaratul
maut.aminn
Jabatan, harta, popularitas, pengikut yang
banyak tak kan menjamin kita untuk melewati sakit nya sakarul maut. Hanya
majelis yang seperti ini yang dapat meringan kan sakit nya sakaratul maut,
sebab cinta yang sudah kita jalin kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, saat
sakaratul maut Rasulullah akan mengusap bagian yang telah tercabut ruh kita,
Rasulullah SAW mengusap nya menghilangkan sakit nya. Seperti para orang orang
sholeh, wali wali nya Allah, Allah menghilangkan sakit nya sakartul maut sebab
cinta nya mereka kepada Rasulullah SAW. Semoga kita dapat merasakan apa yang
orang orang sholeh dapat kan.
Di katakan juga di akhir hayat nya,
Rasulullah pun bersiwak dan sayyidatuna Aisyah ra berkata “Tak pernah
aku melihat seseorang yang bersiwak lebih indah dari pada saat terakhir
Rasulullah SAW bersiwak” Di angkat lah tangan Rasulullah menuju ke langit dan beliau berkata
“Menuju
pendamping yang tertinggi yaitu Allah swt” lalu jatuh lah tangan Rasulullah SAW,
itulah hembusan nafas terakhir Rasulullah SAW dan masuklah sayyidina Abu Bakar
di cium lah kening Rasulullah SAW dan ia pun berkata “Ya Rasulullah betapa wanginya
engkau ketika hidup ataupun sudah wafat” Semoga Allah hilangkan rasa sakit
saat saat kita sakaratul maut sebab cinta, kerinduan dan ketakwaan kita kepada
Allah swt dan Rasulullah SAW, hingga perjumpaan kita dengan yang kita rindukan
Rasulullah SAW. aminn.
Sabtu 3 Januari 2015 (12 Robi'ul Awwal 1436 H), Monumen Nasional
Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan
Posting Komentar