Masjid adalah sebuah tempat yang khusus untuk
beribadah kepada Allah SWT. Masjid adalah simbol solidaritas sesama Muslim.
Seorang Muslim merasakan ketenangan jiwa yang luar biasa ketika berada di
masjid. Masjid adalah rumah Allah, di situlah tempat yang paling tepat untuk
mengadu, memuja dan meminta kepada Sang Pencipta.
Masuk ke masjid berarti menjadi tamu Allah. Allah
adalah Dzat Maha Mulia yang harus dimuliakan. Tamu yang baik adalah tamu yang
menghargai Tuan Rumahnya. Untuk masuk ke Rumah Allah, seseorang harus
menjaga etika dan kesopanan, apalagi di situlah tempat kita menghadap
kepada-Nya. Berikut beberapa tatakrama yang mesti kita lakukan terkait dengan
masjid:
Pertama, membaca doa saat di
perjalanan menuju masjid (Muraq Al Ubudiyyah)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ
السَّائِلِيْنَ عَلَيْكَ وَبِحَقِّ الرَّاغِبِيْنَ إِلَيْكَ وَبِحَقِّ مَمْشَايَ
هَذَا إِلَيْكَ فَإِنِّيْ لَمْ أَخْرُجْ أَشَرًّا وَلاَ بَطَرًا وَلاَ رِيَاءً
وَلاَ سُمْعَةً بَلْ خَرَجَتُ اتَّقَاءَ سُخْطِكَ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ
فَأَسْأَلُكَ أَنْ تُنْقِذَنِيْ مِنَ النَّارِ وَأَنْ تَغْفِرَلِيْ
ذُنُوْبِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ يَا أَكْرَمَ اْلأَكْرَمِيْنَ
Artinya: Ya Allah sesungguhnya saya
memohon kepada-Mu dengan haknya orang-orang yang memohon pada-Mu, dengan haknya
orang-orang yang senang pada-Mu, dengan hak berjalansaya padaMu ini,
sesungguhnya saya tidak keluar sebagai orang yang kufur atas nikmatMu dan
bersikap sombong dan bukan karena riya’, ingin nama baik bahkan kami keluar
karena takut murkamu dan mengharap radlaMu maka saya mohon padaMu agar
menyelamatkan saya dari api neraka dan mengampuni dosa-dosa saya. Karena
sesungguhnya tiada yang bisa mengampuni dosa selain kaMu wahai dzat sang
maha pengasih dan sang maha dermawan.
Kedua, ketika masuk masjid dahulukan
kaki kanan sembari berdoa:
اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Artinya: Ya Allah bukakanlah untukku
pintu-pintu rahmat-Mu.
Kemudian niat untuk melakukan i’tikaf. Maksud dari
i’tikaf adalah diam di masjid dengan niat i’tikaf. Berada di dalam masjid jika
diniati i’tikaf, akan mendapat pahala, meskipun ia tidak shalat, tidak membaca
al-Qur’an dan lain sebagainya. Lafal dari niat i’tikaf adalah:
نَوَيْتُ الإِعْتِكَافَ سُنَّةً لله تَعَالَى
Artinya: Saya niat melakukan sunnat i’tikaf,
karena Allah Ta’ala.
Niat i’tikaf bisa dilakukan pada saat awal memasuki
masjid.
Ketiga, jika sudah masuk ke dalam masjid,
sebelum duduk, disunnatkan melakukan shalat tahiyat al-masjid sebanyak
dua rakaat. Yang dimaksud dengan tahiyat al-masjidadalah
melakukan shalat untuk menghormati Pemilik Masjid (Allah). Apabila melakukan
shalat tersebut bertujuan untuk menghormat masjid maka shalatnya tidak
sah. Sebab, maksud dari disunnatkannya tahiyat al-masjid itu
sendiri adalah melakukan ibadah di dalam masjid. Bahkan jika melakukan shalat
tersebut dengan berkeyakinan bahwa masjid berhak untuk diibadahi (disembah),
maka dapat menyebabkan kekufuran dan shalatnya tidak sah.
Lafal niat shalat tahiyat al-masjid adalah:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ
سُنَّةً لله تعالى
Artinya: Saya shalat sunnat tahiyat al-masjid
dua rakaat karena Allah Ta’ala.
Shalat tahiyat al-masjid disunnatkan
jika shalat jamaah masih belum dilaksanakan. Jika jamaah sudah dimulai, maka
langsung mengikuti shalat jamaah, sekaligus diniati melakukan
shalat tahiyat al-masjid.
Bagi orang yang tidak melakukan shalat tahiyat al-masjid karena
hadas atau karena yang lain, maka disunnatkan membaca tasbîh sebanyak
empat kali:
سُبْحَانَ الله وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَإِلَهَ إِلاَّ
الله وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: Maha Suci Allah dan segala puji
bagi-Nya. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Mahabesar.
Bacaan tasbih tersebut menyamai keutamaan shalat dua
rakaat sekaligus menghilangkan kemakruhan duduk di masjid tanpa melakukan
shalat dua rakaat terlebih dulu.
Keempat, mendahulukan kaki kiri pada saat
keluar dari masjid dan membaca doa:
أَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon
keutamaan dari-Mu.”
Sumber: Buku Shalat itu Indah dan Mudah (Buku Tuntunan Shalat) Pustaka SIDOGIRI
Posting Komentar