Ketika tiba di Madinah dalam perjalanan
hijrah yang menegangkan dan melelahkan, bangunan pertama yang hendak didirikan
oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya adalah masjid. Karena itu, beliau
mengerahkan para sahabat untuk bekerja, bahu membahu dalam menyelesaikan
pembangunan masjid ini.
Meskipun semua sahabat turut serta
dalam bergotong royong, sebagai pemimpin, Rasulullah saw tidak hanya memberi
instruksi atau memerintah dan mengatur, ternyata beliau juga turun tangan
langsung mengangkat batu bata bersama para sahabat sambil bernasyid: "Ya
Allah. Tidak ada kebaikan kecuali kebaikan akhirat, maka ampunilah kaum Anshar
dan Muhajirin." Demikian Bukhari meriwayatkan.
Para sahabat nampak sudah merasa lelah,
mereka satu demi satu mulai beristirahat, sementara Rasulullah saw juga
sebenarnya sudah lelah, itu nampak dari raut wajahnya, tapi beliau terus saja
membawa batu bata sehingga sahabat-sahabat yang sudah mulai beristirahat
menjadi malu, apalagi dari segi usia mereka lebih muda.
Seorang sahabat yang
sudah duduk istirahat akhirnya bangkit kembali dari tempat duduknya, ia
menghampiri Nabi yang sedang membawa batu bata sambil mengatakan: “Ya Rasul,
engkau nampak sudah lelah, berikanlah batu itu kepada saya biar saya yang
membawanya, istirahatlah engkau.”
Rasulullah SAW menegaskan sambil
menunjuk kearah tumpukan batu bata: “Lihatlah di sana, masih banyak batu bata
yang harus dibawa, bila kamu masih mau membawa, ambillah yang di sana, yang ini
biar aku yang membawanya.”
Semangat Rasul SAW yang tinggi dalam
bekerja membuat seorang sahabat sampai bersyair: “Jika kita duduk, sedang
Rasulullah bekerja, Itu adalah amal yang sesat dari kami.”
Dari kisah di atas, pelajaran yang
dapat kita ambil adalah:
1. Seorang pemimpin harus mau juga
mengerjakan hal-hal yang amat teknis, ia tidak hanya mengatur tapi juga
melaksanakan apa yang memang harus dilaksanakan.
2. Membangun masjid idealnya dengan
kerjasama yang baik diantara sesama jamaah, baik dana maupun tenaga sehingga
rasa memiliki terhadap masjid menjadi lebih besar dan diharapkan rasa
tanggungjawabnya dalam memakmurkan masjid juga besar.
drs. H. Ahmad Yani
Posting Komentar