ﻳﺎ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺸﻐﻠﻪ ﺳﻤﻊ ﻋﻦ ﺳﻤﻊ
yaa man laa yusyghiluhu sam’un ‘an sam’in
ﻳﺎ ﻣﻦ ﻻ ﺗﻐﻠﻄﻪ ﺍﻟﻤﺴﺎﺋﻞ
yaa man laa tughlithuhul masaa`il
ﻳﺎ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺘﺒﺮﻡ ﺑﺈﻟﺤﺎﺡ ﺍﻟﻤﻠﺤﻴﻦ
yaa man la yatabarromu bi ilhaahil malhiin
ﺃﺫﻗﻨﻲ ﺑﺮﺩ ﻋﻔﻮﻙ ﻭﺣﻼﻭﺓ ﺭﺣﻤﺘﻚ
adziqnii burda ‘afwika wa halaawata rohmatika
“Wahai Dzat yang tidak disibukan pendengarannya dengan
pendengaran lain.
Wahai Dzat yang tidak pernah salah memberi kepada banyak
orang yang meminta-minta.
Wahai Dzat yang tidak pernah bosan mendengar permintaan
hamba-Nya yang terus menerus.
Berikanlah aku rasa sejuknya ampunan-Mu dan manisnya
rahmat-Mu!”
Diriwayatkan dalam Hadist Ibnu 'Asyakir, Ketika Ali bin Abi Thalib sedang thawaf mengelilingi Ka’bah,
dia melihat ada seseorang yang sedang bergelanyut di penutup (kiswah) Ka’bah.
Ali bin Abi Thalib takjub dan berkata pada orang itu, “Wahai
hamba Allah! Doamu itu sungguh dahsyat!”
“Apakah kamu sudah pernah mendengarnya?” tanya lelaki itu.
“Ya, saya pernah mendengar,” jawab Ali.
Lalu, lelaki itu berkata, “Gunakan doa ini di setiap akhir
shalat, demi Dzat yang jiwa Khidir ada ditangannya. Kalau kamu punya dosa
sebanyak bintang di langit, dan sebanyak kerikil di bumi. Maka, akan diampuni
lebih cepat kedipan mata!”
Dalam Fathul Baari disebutkan, “(Lelaki) dia itu sebenarnya
Khidir!”
Fathul Baari
Posting Komentar