Setelah dilahirkan kedunia setiap manusia mengalami beberapa
proses (masa), yaitu bayi, kanak-kanak, remaja (masa muda), dan masa tua.
Adapun masa muda, kata sebagian orang adalah waktu untuk hidup
foya-foya, masa untuk bersenang-senang. Ada juga sebagian mereka mengatakan,
“Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga.” Inilah
guyonan sebagian pemuda. Bagaimana mungkin waktu muda foya-foya, tanpa menuntut
ilmu agama, tanpa duduk dekat bersama orang sholeh dan tanpa amalan sholeh,
lalu mati bisa masuk surga?
Sungguh hal ini dapat kita katakan sangatlah mustahil. Untuk
masuk surga pastilah ada sebab dan tidak mungkin hanya dengan foya-foya seperti
itu.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menasehati
seorang sahabat yang tatkala itu berusia muda (berumur sekitar 12 tahun) yaitu
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang
pundaknya lalu bersabda,
ﻛُﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻛَﺄَﻧَّﻚَ ﻏَﺮِﻳْﺐٌ , ﺃَﻭْ ﻋَﺎﺑِﺮُ ﺳَﺒِﻴْﻞٍ
“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang
asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)
Lihatlah nasehat yang sangat bagus sekali dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat yang masih berusia belia. Ath
Thibiy mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan orang
yang hidup di dunia ini dengan orang asing (al gharib) yang tidak memiliki
tempat berbaring dan tempat tinggal. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengatakan lebih lagi yaitu memisalkan dengan pengembara. Orang asing
dapat tinggal di negeri asing. Hal ini berbeda dengan seorang pengembara yang
bermaksud menuju negeri yang jauh, di kanan kirinya terdapat lembah-lembah,
akan ditemui tempat yang membinasakan, dia akan melewati padang pasir yang
menyengsarakan dan juga terdapat perampok. Orang seperti ini tidaklah tinggal
kecuali hanya sebentar sekali, sekejap mata.” (kitab Fathul Bariy, 18/224).
Hal penting inilah kadang tidak menjadi perhatian bagi
kebanyakan generasi muda islam, mereka tidak serius menghadapi masa muda,
terlalu banyak bercanda,bermain-main,membuang-buang waktunya sia-sia, padahal
mereka banyak sekali melihat contoh kehidupan orang tua yang pahit,akibat waktu
muda disia-siakannya.
Nasehat mulia yang super komplit bisa memacu diri agar lebih
berarti dan berharga, sebenarnya sudah tertuang dalam hadits mulia baginda yang
diriwayatkan Al Hakim:
ﺍِﻏْﺘَﻨِﻢْ ﺧَﻤْﺴًﺎ ﻗَﺒْﻞَ ﺧَﻤْﺲٍ : ﺷَﺒَﺎﺑَﻚَ ﻗَﺒْﻞَ ﻫَﺮَﻣِﻚَ
ﻭَ ﺻِﺤَّﺘَﻚَ ﻗَﺒْﻞَ ﺳَﻘَﻤِﻚَ ﻭَ ﻏِﻨَﺎﻙَ ﻗَﺒْﻞَ ﻓَﻘْﺮِﻙَ ﻭَ ﻓَﺮَﺍﻏَﻚَ ﻗَﺒْﻞَ ﺷَﻐْﻠِﻚَ
ﻭَ ﺣَﻴَﺎﺗَﻚَ ﻗَﺒْﻞَ ﻣَﻮْﺗِﻚَ
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”
Mudah-mudahan Allah Ta'ala memberi kita pertolongan dan
menjadikan generasi kita para muda-mudi islam, generasi yang diharapkan oleh
Rasulullah, menyiapkan diri untuk berbekal ilmu dan amal.
Penulis dari Ponpes APIK Kaliwungu
Posting Komentar