Wisata alam merupakan salah satu destinasi liburan yang
akhir-akhir ini menjadi favorit para remaja. Tak terkecuali wisata di daerah
pegunungan. Saya bahkan pernah naik kereta yang satu gerbong berisi para
pewisata alam dengan tas-tas ransel besarnya yang memenuhi gerbong kereta.
Rata-rata mereka adalah remaja, remaja yang sedang mengisi liburan sekolah atau
mungkin hanya sekedar iseng jalan-jalan menghabiskan waktu.
Segala sesuatu ciptaanNya tidak ada yang sia-sia.
Pemandangan alam selalu menyejukkan mata untuk menikmatinya. Bahkan tak jarang
menghasilkan pundi-pundi uang bagi siapapun yang pandai mengambil peluang.
Jawa Tengah sebagai propinsi yang terkenal memiliki alam
yang indah pun tak ketinggalan menawarkan berbagai tujuan wisata alam. Salah
satunya adalah kawasan alam Gunung Muria di Kudus. Konon, Kawasan Muria ini
dahulu dipisahkan oleh selat yang disebut Selat Muria hingga terpisah dari daratan Jawa Tengah seperti yang kita kenal saat ini.
Gunung Muria, selain sebagai destinasi wisata alam juga
terkenal sebagai destinasi wisata religi. Hal itu disebabkan karena banyaknya
peziarah lokal maupun luar daerah, bahkan hingga berasal dari luar negeri yang
datang ke Gunung Muria ini untuk berziarah ke Makam Sunan Muria, salah satu
anggota dari Wali Songo.
Banyak sekali destinasi
wisata alam yang ditawarkan di Gunung Muria ini. Diantara yang terkenal adalah
Sumber Mata Air Rejenu yang memiliki tiga rasa, Puncak Dua Sembilan yang sangat
disukai oleh para pendaki gunung, dan satu lagi wisata Air Terjun Montel.
Air Terjun Montel sangat terkenal di kalangan anak muda, terutama di Kota Kudus karena keindahan alamnya. Kesan pertama menginjakkan kaki di Kawasan Wisata Air Terjun Montel ini sungguh luar biasa. Sejuk, adem, dan tentunya indah alami. Berwisata seperti ini sangat cocok bagi Sahabat yang penat dan lelah karena aktivitas pekerjaan maupun sekolah.
Untuk mencapai Air Terjun Montel, Sahabat wajib datang
terlebih dahulu ke kawasan Gunung Muria yang tepatnya berada di Kudus bagian utara di Kecamatan Dawe. Bagi
Sahabat yang menaiki mobil atau kendaraan umum diharuskan memarkir kendaraannya
di jalan atau terminal sebelum tangga pendakian menuju Makam Sunan Muria. Dari situ
Sahabat bisa menyewa jasa Ojek Muria. Untuk menuju kawasan Air Terjun Montel,
tukang Ojek Muria mematok tarif Rp 10.000,00.
Ada pengalaman menarik yang akan Sahabat rasakan saat menaiki
Ojek Muria ke Kawasan Air Terjun Montel ini. Adrenalin Sahabat akan terpacu
karena jalur yang dilewati ojek ini tergolong ekstrim. Pendakian terjal dengan
lebar jalan yang sempit dan tergolong ngebut, menjadikan perjalananmu tak akan
pernah terlupakan. Belum lagi ketika melewati tikungan yang tajam sebelum pintu
masuk Kawasan Air Terjun Montel. Pasti membuat Sahabat deg-degan. Yah,
setidaknya itu yang saya rasakan. Tapi tenang, keselamatan tetap terjamin
karena Tukang Ojek Muria merupakan Tukang Ojek yang sudah terlatih dan terbiasa
melewati jalur-jalur Ekstrim itu. Tukang Ojek akan mengantarkan Sahabat sampai
ke dalam kawasan air terjun.
Bagi Sahabat yang membawa motor, Sahabat bisa parkir di
tempat parkir motor yang telah disediakan di sekitar pintu masuk. Jangan coba
membawa motor ke dalam kawasan air terjun ya, karena tak ada jaminan keamanan,
kecuali Sahabat mau jaga motor sendiri di situ dan tak ikut jalan ke air terjun.
Untuk memasuki kawasan air terjun ini dipungut biaya hanya Rp 7.500,00 yang pastinya cukup murah bukan? Masuk ke kawasan air terjun, Sahabat akan disambut suara burung-burung berkicau dan indahnya tumbuhan-tumbuhan hijau. Ada juga kebon kopinya lho, benar-benar alami dan sejuk. Apalagi jalan menuju ke air terjun adalah jalan yang terbuat dari bebatuan yang tertata rapi dan cantik. Cocok banget buat yang pengen “nyeker” alias berjalan tanpa alas kaki. Oh iya sekedar mengingatkan, bagi para wisatawan yang akan mengunjungi Air Terjun Montel diharapkan tidak membawa sandal atau sepatu berhak tinggi karena akan menyakitkan. Namun, jika sudah terlanjur, tak usah khawatir karena banyak pedagang sandal karet yang ada di sekitar jalan menuju ke air terjun.
Sekawanan monyet akan menyambut Sahabat dari ranting-ranting pepohonan yang
rimbun. Yah, monyet hutan asli dan bukan monyet kebon binatang. Monyet-monyet
itu tidak berbahaya, karena mereka tidak minta makanan ke pengunjung. Mereka
hanya bergelantungan di atas pohon mencari makanan sebagai mana monyet hutan
lainnya.
Pengunjung dapat dengan bebas mendekati air terjun karena tidak terlalu dalam. Bahkan anak-anak pun banyak yang bermain di bawah air terjun. Namun, saat cuaca buruk dan hujan deras melanda kawasan Gunung Muria, pengunjung dilarang mendekati air terjun karena dikhawatirkan datang air yang cukup besar dari atas tebing. Bahkan menurut pedagang yang setiap harinya berdagang di sekitar air terjun, ketika banjir air bisa sampai menenggelamkan warung-warung yang memang tersedia di dekat air terjun tersebut.
Ada satu hal yang saya soroti dari kunjungan saya ke Air
Terjun Montel yang mungkin dapat dijadikan masukan ke pengelola kawasan
wisata ini untuk memberikan arahan kepada para pedagang agar lebih profesional dalam menjajakan dagangannya.
Maraknya pedagang yang terkesan “memaksa” pengunjung untuk membeli barang dagangannya dengan harga yang bisa dua kali lipat. Apalagi jika pengunjung membawa anak kecil, pedagang akan langsung memberikan barang dagangannya (snack) ke anak itu. Dan namanya anak kecil, tentu ketika snack sudah ada di tangan, mau tidak mau ia akan merengek meminta orang tuanya membelikan.
Saya sih memandang dari sisi positifnya saja, mungkin ini adalah kreatifitas para pedagang agar dagangannya cepat laku untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan saya pun tak mau ketinggalan mencoba membeli snack dari salah seorang pedagang. Snack yang di luar dipasarkan sekitar Rp 2.000,00 dijual dengan harga Rp 5.000,00. Namun, cara berdagang yang seperti itu tidak akan banyak mengganggu kenyamanan pengunjung saat berwisata. Kita anggap saja sebagai ladang amal jariyah, karena dibukanya kawasan wisata ini juga merupakan berkah tersendiri bagi penduduk setempat. Entoh, tak ada ruginya mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan untuk berbagi rejeki dengan para pedagang setempat.
Jangan lupa untuk tidak membuang sampah sembarangan lho ya. Bekas bungkus makanan dapat Sahabat taruh di tempat-tempat sampah yang tersedia di sekitar lokasi air terjun. Yuk kita jaga kebersihan di tempat-tempat wisata.
Maraknya pedagang yang terkesan “memaksa” pengunjung untuk membeli barang dagangannya dengan harga yang bisa dua kali lipat. Apalagi jika pengunjung membawa anak kecil, pedagang akan langsung memberikan barang dagangannya (snack) ke anak itu. Dan namanya anak kecil, tentu ketika snack sudah ada di tangan, mau tidak mau ia akan merengek meminta orang tuanya membelikan.
Saya sih memandang dari sisi positifnya saja, mungkin ini adalah kreatifitas para pedagang agar dagangannya cepat laku untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan saya pun tak mau ketinggalan mencoba membeli snack dari salah seorang pedagang. Snack yang di luar dipasarkan sekitar Rp 2.000,00 dijual dengan harga Rp 5.000,00. Namun, cara berdagang yang seperti itu tidak akan banyak mengganggu kenyamanan pengunjung saat berwisata. Kita anggap saja sebagai ladang amal jariyah, karena dibukanya kawasan wisata ini juga merupakan berkah tersendiri bagi penduduk setempat. Entoh, tak ada ruginya mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan untuk berbagi rejeki dengan para pedagang setempat.
Jangan lupa untuk tidak membuang sampah sembarangan lho ya. Bekas bungkus makanan dapat Sahabat taruh di tempat-tempat sampah yang tersedia di sekitar lokasi air terjun. Yuk kita jaga kebersihan di tempat-tempat wisata.
Secara keseluruhan Wisata
Alam Air Terjun Montel di Gunung Muria ini recommended banget untuk dikunjungi.
Tak hanya keindahan alam, bagi Sahabat pecinta olah raga motor, tak ada salahnya
naik ojek menuju ke air terjun ini dan pacu adrenalinmu. Selain itu, Sahabat juga bisa menikmati kuliner Pecel Pakis yang legendaris itu. Selamat berwisata di
Kudus, Jawa Tengah…
Foto-foto tersebut adalah koleksi pribadi Admin MRO
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah
Posting Komentar